Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

Bab 6 - Trickery

53.7K 7.7K 280
Penulis: nonalada oleh nonalada
                                    

Demi Tuhan, dia sudah kasih revisian laporan production cost terbaru! Nominalnya berubah. Bukan seperti yang tertulis dalam slide yang sedang dipresentasikan Liam. Berani sumpah, Luna sudah berkali-kali crosscheck nominalnya!

Tapi, kenapa yang tertulis di slide itu malah nominal yang lama?

Luna mendadak tidak bisa tenang di tempat duduknya. Bosnya di depan sana sedang mempresentasikan progres VitaHeal dengan slide yang salah!

"Hmmm ... maaf, tapi ini ada kesalahan dalam slide presentasinya," kata Liam tiba-tiba. Sejurus kemudian, laki-laki itu menyebut deretan angka yang berbeda dari slide.

Mata Luna berkedip-kedip saking tak percayanya.

Tanpa bantuan slide lagi, Liam bisa menyebut angka-angka perhitungan dengan super lancar, hingga totalannya pun sesuai dengan revisian terakhir. Laki-laki itu bahkan bisa memperkirakan persentase markup tanpa kalkulator di tangannya.

Holy shit, otak manusia itu terbuat dari kalkulator?

Setelah menyelesaikan presentasi, Liam balik ke kursi sambil menenteng iPad dan sebuah flashdisk.

Refleks, Luna menelan ludah. Ini fix dia bakal kena tegur Liam lagi.

Sialan. Padahal tadinya Luna siap congkak sedikit gara-gara bawa tumbler berisi kopi buat persiapan meeting. Dia beneran sudah siap menahan rasa kantuk demi menghindari teguran Liam.

Sejurus kemudian, Luna menerima sebuah post-it yang digeser Liam ke arahnya. Kening gadis itu berkerut saat membaca tulisan tangan Liam.

MAU JELASIN?

Tubuh Luna langsung bergidik. Tulisan tangan Liam pakai huruf kapital semua, sukses bikin merinding. Gadis itu pun melirik Liam yang meliriknya tajam. Lalu tanpa menunggu respons Luna, laki-laki itu menyambar post-it lagi dan mulai menulis.

P.S. NO LUNCH FOR YOU TODAY.

Mata Luna membulat. Dia menatap Liam dan post-it itu secara bergantian.

***

"Pak, saya emang salah. Tapi, saya udah ada janji makan siang bareng Hana. Bisa nggak, marah-marahnya pending dulu?"

Selain manajer lain, memang hanya tinggal Luna dan Liam di ruangan itu. Entah kenapa Luna merasa semua jajaran manajemen tahu kalau Liam sedang mood buat menegur bawahannya lagi.

"Saya pikir kamu ada janji kencan sama cowok," komentar Liam melipat tangan di depan dada.

Alis Luna menyatu. "Bapak ngeledek saya masih jomlo?"

"Kamu mau saya mengheningkan cipta buat status kamu?"

"Pak ...."

"Intinya, Rahajeng, kenapa angkanya bisa berantakan? Bukannya saya udah minta direvisi? Itu slide yang lama, kan?" cecar Liam sambil menyipitkan mata. "Sepengetahuan saya, kamu juga udah revisi."

Kepala Luna langsung manggut-manggut. "Saya emang udah revisi. Sumpah, Pak, saya juga nggak ngerti kenapa yang muncul malah slide yang belum direvisi. Kayak nggak kesimpen datanya."

"Kamu pernah otak-atik slide-nya lagi?"

Luna menggeleng.

"Flashdisk kamu pernah dipinjem orang?"

"Akhir-akhir ini ... oh, yang pinjem, kan, Bapak doang!" seru Luna tiba-tiba. Matanya membesar ke arah Liam. Jari telunjuk gadis itu menuding. "Iya! Bapak satu-satunya pinjem flashdisk itu!"

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada oui moi 🥨, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh oui moi 🥨
@nonalada
Karena ketiduran saat rapat, Luna mendapat memo teguran dari Liam, si...
Beli bab baru cerita atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 33 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @nonalada.
PostscriptTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang