"Yoona-ya, menurutmu kapan kita akan debut?"ucapnya sambil menegak sebotol cola.
Yoona menoleh, lalu tersenyum miris. "Entahlah. Mungkin sampai kita dinilai sesuai untuk ukuran seorang idol."
"Terkadang, aku berpikir untuk menyerah saja." Ia menatap langit-langit malam yang ditaburi gemerlap bintang.
Ia memukul pundak Haneul dengan cukup keras, "Museun soriya?! Kau masuk Big Hit bukan untuk bermain-main bukan?" (Apa maksudmu?)
Haneul mengelus pundaknya yang memerah akibat pukulan sahabatnya itu. Ia menoleh kearah Yoona, lalu mengalihkan wajahnya ke depan.
"Daedaphae, Haneul-ah!"
"Tentu saja tidak! Kau pikir diterima di Big Hit itu gampang? Kau juga tahu, kan, ketatnya seleksi trainee," gerutu Haneul sambil menoyor kepala Song Yoona.
"Jadi ... mengapa kau berpikiran seperti itu? Bukannya kau bermimpi menjadi seorang idol?"
"Entahlah. Kadang aku lelah. Tapi ... ketika aku berpikir tentang keluargaku dan Jimin-ie oppa, aku menjadi bersemangat kembali."
"Keluargamu dan Jimin sunbaenim? Memangnya ada apa dengan mereka?"
Haneul menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.
"Ceritanya panjang ...."
•••
Di saat yang sama
Dorm Bangtan
"Ehm ...." Seokjin berdeham, membersihkan tenggorokannya sekaligus memecahkan keheningan di ruang tamu dorm sejak 15 menit yang lalu."Jadi ... kita berkumpul disini, untuk apa?"tanya Jimin sambil memperhatikan teman-temannya.
"Tadi siang, kami mendengar Yoongi dan Jungkook bertengkar, jadi kami memutuskan untuk membicarakannya sekarang," sahut Seokjin.
"Bertengkar? Wae?"
"Molla. Tanya saja mereka," ucap Seokjin sambil menunjuk Yoongi dan Jungkook yang sedang duduk bersebelahan dengan dagunya.
"Sebenarnya aku juga tidak tahu apa masalahnya. Tadi siang aku hanya berniat mengantarkan susu kepada Park Haneul, tapi Yoongi hyung marah padaku," ucap Jungkook sembari menundukan kepalanya.
"Kan sudah kubilang, aku yang akan mengantarkannya. Tapi kau terus bersikeras ingin mengantarkannya. Wae? Apa motifmu itu? Apa tujuanmu?"
"A-aniya, eobseoyo. Aku hanya ingin mengantarkannya saja."
"Aigoo hanya masalah seperti ini saja kalian sampai seperti ini. Yoongi hyung, tidak biasanya kau seperti ini. Kau tidak pernah ribut hanya karena masalah kecil. Neo wae irae?"ucap Jimin dengan gusar setelah mengetahui penyebab masalah mereka. (Ada apa denganmu?)
"Masalah kecil? Aniya. Bagiku ini masalah besar,"ucap Yoongi dengan datar tanpa melihat satu pun dari mereka.
"Hyung, apa masalahmu? Kenapa kau begitu keberatan saat aku ingin mengantarkannya pada Park Haneul?"
Yoongi menghela napasnya, lalu menegakkan tubuhnya dan menatap Jungkook lamat-lamat.
"Masalahnya, aku tidak ingin ada yang dekat dengan Park Haneul. Naneun ... Park Haneul-eul ... johaseumnida,"ujar Yoongi dengan penekanan pada kalimat akhirnya.
Sontak seluruh perhatian tertuju pada Yoongi. Tak terkecuali Taehyung dan Jimin.
'Mwoya igo?! Yoongi hyung-i do Park Haneul-eul johasseo?' batin Taehyung. (Apa ini?! Yoongi hyung juga menyukai Park Haneul?)
"Hyung ...." Jungkook tidak ayal menutup mulut dengan tangan kanannya.
"Wae? Andwaeyo?"
"Hyung, neo jinjjayo?"ucap Jimin menatap Yoongi dalam-dalam.
Yoongi balas menatap Jimin, "why not?"
"Nado ... Park Haneul-eul, johayo," kali ini seluruh perhatian jatuh pada Taehyung yang sedang menundukkan kepalanya.
"Nado," Jungkook akhirnya juga mengakui perasaannya.
"Hahahaha ...." Jimin tertawa keras, "pesona adikku sudah kemana-mana, ya?"
"Geurae. Aku percaya kalian akan membahagiakan dia. Hajiman, kalau ada salah satu dari kalian yang membuatnya menangis, aku tidak akan tinggal diam." Jimin bangkit dari duduknya dan memilih untuk pergi ke kamarnya.
"Jadi ... bukan masalah besar, kan? Kami kembali dulu ya ... kalian selesaikan bersama," ucap Seokjin sambil menarik Hoseok serta Namjoon pergi.
"Jadi ...." Yoongi menarik napas pelan, "siapa yang akan mengalah?"
to be continued
Jangan lupa vote dan komennya...
( ๏ิ₃๏ิ)❤Salam
Shan
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You | Min Yoongi [COMPLETED]
Fanfiction[COMPLETED] Yoongi dan Haneul. Dua orang yang berbeda, dua kepribadian yang berbeda. Berbagai hal dan rahasia dalam kehidupan mereka mulai tercium dan terkuak satu sama lain, hingga akhirnya mereka mengerti apa arti kehilangan dan perpisahan. ~koche...