11 - Hwaiting! (2) [REVISI]

53 20 2
                                    

"Jadi... Siapa yang akan mengalah?"

Taehyung's POV

"Siapa yang akan mengalah?"

Pertanyaan Yoongi hyung semalam berputar-putar terus di telinga dan pikiranku.

Benar. Siapa yang akan mengalah?

Jungkook? Yoongi hyung? Atau aku?

Andwae. Nan andwaeyo. Aku tidak akan mengalah. Aku yakin aku yang akan mendapat hati Haneul.

"Eoh? Haneul-ssi?"

Mwo?! Haneul-ssi?

Aku bangkit dan berjalan cepat keluar kamar. Berniat menghampiri Haneul, meyakinkan semua orang bahwa aku memang benar-benar menyukai Haneul.

Namun, setelah kakiku menapak lantai luar kamar, mataku malah melihat Jungkook duduk berdua dengan Haneul di ruang tamu.

Tanpa sadar kakiku melangkah lebih cepat menuju sofa tempat mereka duduk. Kebetulan sekali sofa itu pas untuk bertiga, jadi aku langsung duduk di tengah-tengah mereka.

"Eoh? Taehyung oppa?"

Aku menyengir lebar menatap Haneul." Hehehe ... annyeong."

"Hyung," Jungkook menatapku sebal.

Aku menoleh, lalu memeletkan lidahku dengan jail dan kembali menatap Haneul.

"Mwohaeyo?"

"Dia mau ketemu sama Jimin-ie hyung," yang jawab malah Jungkook.

"Ngapain?"

"Mau ngasih waterpocket-nya Jimin-ie hyung, ketinggalan,"lagi-lagi Jungkook.

Aku menghela napas lalu kulirik Haneul yang sedang cekikikan. Dia cantik sekali dengan senyum yang menghiasi wajahnya, pantas saja bukan hanya aku yang menyukainya.

"Haneul-ah, ayo ikut aku." Aku beranjak dari dudukku lalu menarik pelan lengannya agar mengikutiku.

"Eodieseo?" (Kemana?)

Aku menoleh kebelakang, "Park Jimin kan?"

Ia mengangguk pelan, "Eo."

"Hyung." Baru saja aku ingin melangkah lagi, Jungkook sialan ini kembali memanggilku.

"Wae tto?" dengan jengah kutolehkan kembali kepalaku kebelakang. (Apa lagi?)

"Ikut ...."

"Kajja!" bahkan sebelum aku membuka mulut, Haneul sudah mengulurkan tangannya, hendak menggandeng tangan Jungkook. (Ayo!)

Jungkook tersenyum lebar dengan wajah berseri sambil menatapku seakan mengatakan lihat-bukan-aku-yang-menggandengnya-duluan.

Aku membalasnya dengan tatapan datar, lalu kembali berjalan menuju atap dorm.

Ceklek!

Kubuka gagang pintu dengan tangan kiriku yang masih kosong..

Terlihat Jimin sedang duduk disana. Tangan Haneul yang tadi kugandeng, sontak lepas dari genggamanku maupun Jungkook.

"Oppa!"

Ia berlari kecil menuju Jimin-ie yang langsung menoleh ketika mendengar suaranya.

"Eo?" ia melihat Haneul, lalu beralih menatapku dan Jungkook bergantian. "Taehyung-ah, Jungkook-ah, dia kenapa ... Kalian ngapain?"

"Igo," Haneul menyodorkan sebuah waterpocket berwarna hitam ke depan mata Jimin.

"Waterpocket-ku! Kenapa ... bisa ditanganmu?"

"Kenapa? Aku tidak yakin kau membawa waterpocket-ku alih-alih membawa milikmu," ucap Haneul dengan nada mengejek.

Aku dan Jungkook lantas berjalan mendekat. "Jimin-ah, apa yang kau lakukan disini? Sendirian pula."

Ia tidak menjawab, tapi mengalihkan wajahnya ke langit pagi yang dipenuhi awan.

"Eobseoyo," sahutnya singkat.

"Cih, jawaban apa itu,"cibirku pelan.

Aku mengajak Jungkook turun dan ia setuju. Jadi yang tinggal diatas hanyalah Park Haneul dan Park Jimin.

"Jungkook-ah, mianhae,"ucapku sambil menuruni tangga bersamanya.

Ia menoleh, "mwo?"

"Itu ... yang kemarin. Tentang Park Haneul, aku jadi mendiamimu. Mian. Mood-ku hanya sedang ka-"

"Aniyo hyung. Gwaenchana. Bukan hanya mood-mu yang kacau. Nado, Yoongi hyungdo. Geureonikka ... berhenti menyalahkan dirimu sendiri." Ia tersenyum lalu menepuk pundakku pelan.

"Tapi, aku tidak akan menyerah. Kupikir Yoongi hyung juga tidak akan, mengingat bagaimana marahnya ia saat aku mendesak ingin menemui Haneul. Jadi ... kau juga, hyung. Jangan menyerah, ok?"

Aku hanya bisa menatap Jungkook. Ia ... masih kecil tapi pemikirannya sudah dewasa.

Baiklah, aku tidak akan kalah. Sungguh!

Kim Taehyung, Hwaiting!

to be continued

Jangan lupa vote dan komennya...
( ๏ิ₃๏ิ)❤

Salam
Shan

Let Me Love You | Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang