19 - Saat Itu [REVISI]

38 19 0
                                    

"Kenapa kau masih berjuang?"

"Hmm... Karena kalau kita langsung menyerah sama saja seperti kita mempermainkan Park Haneul. Kita, tuh, harusnya membuktikan kalau kita bisa menjaga Haneul."

Taehyung menyunggingkan bibirnya.

"Sepertinya untuk hal begini masih lebih dewasa aku, yah, hyung,"ap Jungkook yang dibalas dengan toyoran dari Taehyung

"Kurang ajar!"

"Hahaha... Sudahlah. Apa ada yang masih ingin kau bicarakan?"

Taehyung menggeleng. "Eobseo."

"Kalau begitu ... ayo traktir aku susu pisang!"

Taehyung mengiyakan ajakan Jungkook. "Geurae."

•••


Yoongi dan Seokjin sedang duduk di bangku. Mereka sedang menunggu Jimin dan Haneul menjenguk ayah mereka.

"Hyung." Yoongi memanggil hyung di sebelahnya.

"Hm?"

"Apa kau tidak merasa aneh?"

"Aneh? Maksudmu?"

Yoongi merenggangkan otot lengannya sebentar, lalu melanjutkan pembicaraannya.

"Apakah kau tahu kalau Haneul bukan asli Korea?"

"Jinjja?"

"Kau belum tahu, ya? Kata Jimin, dia lahir di Amerika Serikat. Besar disana dan pindah kesini saat selesai SMA."

"Woah. Pasti bahasa inggrisnya lancar."

"Bukan itu yang kumaksud. Aku pikir, aneh kalau ada yang meneror Haneul sampai Korea. Jimin bilang, sih, dulu ada yang membuat Haneul dalam bahaya. Dan kalau sekarang meneror adalah orang yang sama, apa tujuannya?"

"Iya juga, sih, kalau dipikir-pikir. Mungkin dulu Park Haneul ada-"

"Ngomongin aku, ya?"

Sontak Yoongi dan Seokjin mendongakkan kepalanya, dan menemukan Haneul serta Jimin dibelakangnya, menutup pintu.

"Ah, bukan-"

"Iya, kami sedang membicarakanmu,"potong Yoongi. Seokjin langsung menatap Yoongi dengan alis mengkerut.

"Ada apa?"

"Bukan, itu-"

"Kami bingung,"potong Yoongi lagi, "apa tujuan orang yang menerormu itu. Apalagi dia juga sampai ke Korea. Pasti ada yang ingin dibicarakannya denganmu."

Haneul terdiam sambil menatap Yoongi.

"Benar. Mungkin ada sesuatu yang ingin dibicarakannya. Coba temui dia dengan baik-baik."

"Tidak, hyung. Jika memang dia ingin bicara baik-baik, mana mungkin sampai meneror segala,"ucap Jimin menyanggah pendapat Seokjin.

Haneul menghela napasnya berat.

"Tidak. Aku ... tidak akan pernah mau bertemu dengannya lagi."

Diam. Semua orang terdiam mendengar perkataan Haneul barusan.

"Kalau boleh tahu, kenapa?" Seokjin bertanya.

"Aku pikir, lebih baik kita tidak membicarakannya disini. Ayo ke taman." Haneul berjalan lebih dahulu, diikuti Jimin dan dua orang disampingnya.

Let Me Love You | Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang