05. Dinner

68 7 0
                                    

Hari ini undangan datang dari keluarga Russell. Mrs. Russel secara personal mengundang keluarga besar mereka untuk dinner bersama. Sepertinya Samuel tahu kemana topik pembicaraan makan malam mereka nantinya. Menolak juga bukan pilihan yang tepat, mengingat mereka adalah keluarga yang cukup dekat dengan mereka.

"Undangan dari siapa, dear?" tanya Rosaline dengan secangkir teh juga sepiring apel dan selai kacang. Camilan rendah kalori tersebut belakangan sangat disukai Rosaline karena dia harus tetap menjaga tubuhnya. Tiga slice apel dengan selai kacang lebih disukainya. Setelah itu dia hanya makan siang apel lagi, hanya potongan apel. Lalu makan malam plain scrambled egg dan air putih.
Tak lupa juga wanita paruh baya tersebut berolahraga setidaknya tiga puluh menit, lalu beristirahat dihari kelima. Cara Rosaline menangani berat badannya mungkin lebih baik sekarang.

"Keluarga Russell. Mereka mengajak kita makan malam."

"Oh? Katakan 'ya' kepada mereka. Aku tidak bisa menanti untuk menendang si mulut pedas Elena Russell itu."

"But, mom-"

"Ibumu benar, terima saja. Toh dia ingin menjodohkanmu dengan anaknya itu, siapa namanya?" tanya Oliver menimpali.
"Chloe..." ujar Samuel menjawab.

"Ah, ya, itu. Gadis tidak tahu sopan yang menghancurkan koleksi puzzle-ku." geram Oliver mengingat kejadian dua setengah tahun lalu.

Saat Chloe menghadiri pesta minum teh di rumah mereka, gadis itu berjalan ke tempat yang tak seharusnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa lantai tiga dan lantai empat rumah keluarga Anderson tidak boleh dijelajahi oleh sembarang orang. Karena kawasan itu merupakan kawasan pribadi mereka, ada kamar dan beberapa fasilitas yang hanya digunakan keluarga saja.

Bahkan pelayan yang membersihkan lantai tiga dan empat merupakan lima orang yang sama. Keluarga Anderson menyebut mereka, 5 Asisten Pribadi. Setiap satu asisten membersihkan ruangan pribadi mereka secara khusus.

Mungkin dengan kehadiran cucu-cucunya, Rosaline akan merekrut asisten lagi. Walau, yah, mungkin cucunya tidak akan tinggal lama dirumahnya.

Oke, kembali ke cerita Chloe.

Saat gadis itu sedang berada di lantai empat, mencari Rosaline untuk menanyakan beberapa hal terkait dunia permodelan, dia melihat sebuah pintu terbuka. Karena penasaran, gadis itu masuk tanpa ijin siapapun.

Dia melihat sebuah puzzle besar dipajang, sangat tampak kerumitan dalam menyusun puzzle tersebut. Bisa kalian tebak selanjutnya, Chloe menghancurkan puzzle tersebut.

Tidak membuat suara yang cukup berisik, tapi Oliver sedang berdiri di ambang pintu, dia melihat puzzle kebanggannya hancur.

Sejak saat itu Oliver mulai tidak suka dengan anak perempuan keluarga Russell. Karena dianggap tidak sopan dan suka seenaknya. Chloe Russell bahkan pernah tertangkap beberapa kali tertangkap mabuk sambil menyetir, menjadi simpanan rekan bisnis ayahnya, sering membuat masalah dengan teman-temannya, dan masih banyak lagi.

Tidak sulit mencari tahu tentang Chloe, berita tentang wanita tersebut tidak pernah ditutupi sekalipun, begitulah yang Oliver pikir. Kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan hal tersebut, toh jika sudah ditutupi masalahnya, nama baik putri mereka tidak akan benar-benar kembali bersih.

Jika sesuatu sekali terkotor, mau dibersihkan sebersih apapun, tidak akan merubah kenyataan bahwa benda tersebut pernah kotor. Lalu jika benda tersebut mulai kotor lagi, akan terungkit lah hal yang membuatnya kotor diawal.

******

Anna dengan bangga mempersembahkan penampilan empat keponakannya pada Samuel. Dia memekik bahagia, Samuel akui, kakaknya itu selalu tahu apa yang pantas dikenakan oleh anak-anak dan orang dewasa.

Good PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang