Sujata dan uttara selesai berdoa dikuil.
"ibu, ayo kita pulang. Shivana sebentar lagi akan pulang sekolah "
"iyaa ayoo "
"awwwww" jerit sujata ketika ada orang menabrak tubuhnya
"maaf.. Maafkan aku"
"hey, apa kau tidak punya mata. Kalau jalan hati hati" keluh sujata
"maaf, sekali lagi aku minta maaf"
Swara memperhatikan burka yang dikenakan wanita tersebut
"maaf aku harus pergi "
"ehh tungguu... Tunggu dulu" teriak swara memanggil wanita tersebut
Namun wanita itu terus saja berjalan kencang tanpa menghiraukannya
"kau kenal dia swara? " tanya sujata
"tidak, aku tidak tau siapa dia "
"kalau begitu ayo kita cepat pulang"
"iyaa"
"awww" jerit sujata kembali
Sujata tampak marak kedua kalinya orang menabrak tubuhnya
"astaga, apakah orang berjalan tidak menggunakan mata. Sehingga terus saja menabrakku. Sakit sekali tubuhku " keluh sujata
"bu..kau baik-baik saja? "
"maaf...maaff kan... "
"uttara" panggil swara
sujata menatap wanita yang menabraknya
"kau... Kau yang menabrakku "
"ibu... Ibu. Ku tidak sengaja. Maafkan"
"uttara, sedang apa kau disini "
"hmmm... Aku,, aku buru buru. Aku harus pergi" uttara berlari meninggalkan mereka
"hey uttara, hati-hati. Jangan berlari nanti kau jatuh. Kau kan sedang hamil" teriak sujata memperingatkan
Swara menatap uttara yang terus berlari kencang
"swara kenapa kau diam saja. Ayo pulang" ajak sujata
Swara dan sujata pulang
Maheswari house
"ibu.... Ibu... Aku ingin bertemu kakak shivana" rengek raj
"cup cup sayang. Jangan menangis, kita akan menemui kakak shivana"
"ayoooo" raj terus menarik baju ragini
"ragi.... Ada apa? Kenapa raj sampai nangis seperti ini? " tanya laks memeluk putranya
Raj memeluk laks sambil terus menangis
"cup sayang... Sudah jangan menangis. Katakan kau mau apa? Ayah belikan apapun untukmu"
"laks, raj ingin bertemu shivana" jawab ragini
Laks menatap putranya " kau rindu pada shivana? "
Raj mengangguk
Laks mengusap air mata diwajahnya " sudah jangan menangis, sekarang kita akan menemui Shivana pangeran. Pangeran raj akan bertemu tuan putri" laks menggodanya
"kau dengar itu, sekarang berhenti merengek dan tersenyumlah. Putra ibu, tidak boleh cengeng." ucap ragini mengelus rambutnya
Raj tersenyum dan memeluk laks

KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Of Love
Short Storylanjutan cerita dari sr 2 yah. continue about sr 2.