Eps 22

933 45 23
                                        

Ragini datang kekamar, laks, shivana dan raj menatapnya

"kalian menungguku? " tanya ragini sambil menutup pintu

"ibu.. Ayoo baca buku cerita" rengek raj

"iyaa iyaa... Ibu akan membacakannya " ragini menutup gorden sambil membawa buku cerita

Ragini naik ke ranjang dan mulai bercerita. Beberapa saat kemudian shivana dan raj terlelap tidur. Namun ragini masih terus membacakan ceritanya

Laks mengusap kepalanya

Ragini menoleh

Laks menunjuk pada anak anak

"mereka sudah tidur. Baguslah mereka tidur cepat. " ucap ragini sambil menyelimutinya dan mencium kening mereka

"mereka sudah tidur, ayo kita juga sebaiknya tidur" ajak laks

Ragini mengangguk, ragini mematikan lampu dan keluar dari kamar itu.

Laks dan ragini masuk kamar mereka
"bagaimana swara? " tanya laks

"dokter bilang baik-baik saja. Sanskar sedang menjaganya "

"syukurlah , aku sungguh tidak mengerti apa yang terjadi pada keluarga kita saat ini. Pertengkaran sanskar dan uttara. Sanskar keluar dari rumah. Dan sekarang mereka masih juga bertengkar"

"aku juga bingung laks, yang jelas saat ini aku memikirkan kakakku. Itu saja, orang orang disekelilingnya harus membuat dia bahagia setiap waktu. Aku tidak mau kejadian buruk menimpa kakakku. Laks, jika boleh apa aku boleh merawat kakaku dan shivana disini? "

Laks menatapnya tajam

"aku bisa setiap hari kesini, aku hanya menemani saat sanskar pergi saja. Jika dia sudah kembali baru aku pulang"

Laks tersenyum " hmmm tentu boleh ragini. Dia juga kakak iparku."

"Terimakasihh laks " ragini memeluknya

"dan Sementara keadaannya belum baik, aku juga akan mengurus shivana. Lagi pula raj sangay seneng jika berada didekat shivana " ucap ragini

"iyaa.. Iyaa.. mereka seperti adik kakak. Seperti swara dan ragini. Kita seperti memiliki 2 anak " jawab laks tertawa

"ayo tidur. Tadi kau mengajakku tidur"

"iyaa iyaa. Ayo "

Ragini mematikan lampunya

Swasan mansion 07.00
Sanskar masih terbaring tidur

Kreeekk
Swara masuk memawakan segelas susu

"ya ampu, ini sudah jam berapa. Apa sanskar tidak akan kekantor " keluh swara

Swara membukakan gorden, membiarkan cahaya matahari masuk melalui celah celah jendela.

"hmmm.. Tutup jendelanya" ucap sanskar menutupi wajahnya dengan bantal

"ayo bangun.... Bangun... Sanskar.. Bangun. Ini sudah siang "

"sebentar lagi"

"tidak, kau harus bangun sekarang"

"jam berapa? "

"jam 9"

Sanskar kaget, dia langsung membuka matanya dan duduk.

"apa jam 9 " teriak sanskar sambil mencari ponselnya

Swara tersenyum geli

"hmmm... Kau menipuku yah... Ini baru jam 7 nyonya. Kenapa kau menggangu tidurku. Aku masih ngantuk "

The Magical Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang