"ragini, kau mau menjaga swara disini sebentar? " ucap sanskar
"tentu, aku akan selalu bersamanya disini. Kau mau kemana sanskar?"
"aku ingin melihat putraku " ucap sanskar yang tidak lama langsung berjalan keluar ruangan menuju kamar bayi
Di jendela luar sanskar melihat bayi-bayi disana. Matanya menatap satu persatu papan nama didepan ranjang bayi.
Sustee keluar ruangan, sanskar menghampiri "suster, maaf. Aku ingin bertanya "
"iya tuan ada apa? "
"apa bayiku disimpan disini? "
"bayimu... "
"bayi atas nama ny swara maheswari. Yang tadi dilahirkan prematur "
"ohh bayi ny. Swara. Iyaa bayinya kami simpan diinkubator diruangan khusus. Karena harus mendapatkan pertolongan lebih "
"apa aku bisa melihatnya? "
"jika tuan ingin melihatnya, suster jaga akan menemanimu. Tapi kau hanya bisa melihatnya saja. Kau tidak diperkenankan menggendongnya. Tubuhnya sangat riskan oleh sentuhan orang luar "
"iya.. Aku mengerti. Tidak apa-apa. Aku hanya ingin melihat putraku"
"baik ikut aku "
Suster membawanya masuk "suster, antar tuan ini menemui bayi ny.swara didalam " ucap suster kepada salah seorang temannya yang berjaga didalam ruang bayi
"baiklah, ayo tuan ikuti aku "
Sanskar mengikuti suster tersebut yang menunjukan bayi swara didalam inkubator
"itu bayinya, kau bisa melihatnya dari jauh. Dan jangan terlalu lama. Aku memberimu waktu 10 menit"
"baik Terimakasihh "
Sanskar berjalan perlahat melihat sebuah kotak kaca yang berisi peralatan medis yang menempel ditubuh putranya yang sangat kecil. Air matanya menggenang dipelupuk mata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sanskar melihat papan nama bertuliskan
"Bayi ny. Swara dan tn. Sanskar maheswari "
Sanskar memandangi wajah bayi tersebut, tangannya menyentuh kotak kaca
"putraku" lirihnya meneteskan air mata
Sanskar terus memandangi " swara kau harus lihat putra kita. Dia sangat mirip denganmu. Dia sangat membutuhkanmu. Sayang, papah disini, kau harus kuat untuk ibumu sayang untuk papah dan juga kakak mu. Sayang papah sangat ingin memelukmu"
"tuan " panggil suster
Sanskar tersadar dan mengelap air mata yang metes dipipinya