Sasuke.
Sakura berbalik menghadap tubuh tegak Sasuke yang sudah berdiri di sampingnya. Sakura menatap mata onyx nya yang memandangi dirinya dari ujung rambut hingga kaki.
Merasa di awasi, dengan kebingungan Sakura mencari-cari hal aneh pada dirinya. Karena pandangan Sasuke sungguh seolah penampilan Sakura itu ada yang janggal.
"Kau kenapa?" Tanya Sasuke sembari melipat lengan di depan dadanya.
"Kau yang kenapa? Memandangiku sampai begitu?"
Sasuke memalingkan wajahnya ke samping. Dan Sakura menangkapnya. Semburat merah terpoles di kedua pipinya. Kenapa dia?
"Tidak kenapa-kenapa." Jawab Sasuke. "Kau mau kopi?"
"Mau mentraktirku?"
"Jika kau mau."
Sakura mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk jarinya. Mempertimbangkan tawaran Sasuke. Tentu saja dia tidak akan menolak tawarannya. Kapan lagi dia ngopi dengan pria setampan Sasuke?
"Baiklah." Kata Sakura.
☘️☘️☘️
"Sedang apa kau berkeliaran di jam segini?" Tanya Sasuke.
Mereka sudah duduk di dalam cafe. Dua cangkir kopi sudah ada di meja mereka. Harum aroma kopi membuat hati Sakura sedikit membaik.
"Hanya jalan-jalan. Bosan mengurung diri di rumah." Jawab Sakura.
"Apa kau tidak kuliah?"
"Tidak."
"Tidak bekerja?"
"Tidak."
"Lalu apa yang kau lakukan di rumah?"
"Membaca. Membersihkan rumah. Tidur."
"Enak sekali hidupmu."
"Hei, enak itu kalau sekarang aku duduk di kantin kampus bersama teman-temanku. Bercanda lalu bertukar pikiran tentang tugas kuliah, lalu bergosip tentang cowok-cowok tampan di kampus." Sakura mendengus kesal.
"Lalu kenapa kau tidak kuliah?"
"Aku tidak punya uang untuk membayar biaya kuliah," jawab Sakura ketus.
"Lalu kenapa kau tidak bekerja?"
"Kau ini banyak tanya sekali," Sakura mulai kesal. Sasuke hanya tersenyum tipis dengan jawaban Sakura.
"Terserah saja kalau begitu," kata Sasuke.
"Hahaha, aku hanya bercanda," Sakura terkekeh ringan. "Aku tidak perlu kuliah atau pun bekerja. Karena hidupku tidak di beri kesempatan untuk memilih kuliah atau bekerja. Karena jalanku sudah di tentukan," kata Sakura murung.
"Kenapa?" Sasuke menghentikan tangannya yang sedang memegang cangkir kopi.
"Ahh, bukan apa-apa," Sakura melambaikan tangannya mengisyaratkan kalau alasannya bukan hal yang berat. Sakura kembali mengingat tentang dirinya yang harus melupakan harapan untuk kuliah. Kembali harus menerima kenyataan bahwa dia hidup dan di takdir kan untuk menjadi istri seorang konglomerat dan tak perlu kuliah atau bahkan bekerja.
![](https://img.wattpad.com/cover/227864109-288-k46719.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
soulmate [SasuSaku]
Fanfiction21+ ✓ Selesai di PDF Menikah karena perjodohan bukanlah sesuatu yang di impikan oleh Sakura. Tapi keadaan yang memaksa Sakura menerima perjodohan yang di lakukan oleh almarhum ibunya dengan sahabatnya. Ketika Sakura gelisah dengan pernikahannya yang...