"Apa kau tidak ingin pergi bersama teman-temanmu?" Tanya Sasuke pada Sakura yang tengah berkutat dengan peralatan memasak di dapur Sasuke.
"Temanku tidak di sini. Mereka melanjutkan kuliah mereka di Jerman. Dan sejujurnya, aku tidak begitu memiliki banyak teman."
"Jadi.. setelah kau lulus, kau hanya menghabiskan waktu di rumah saja?"
Sakura mengangguk lesu. Karena memang benar setelah lulus SMA, Sakura hanya menghabiskan waktunya di rumah. Sendirian. Karena Sasori pun jarang berada di rumah. Dan kedua sahabatnya tidak lagi berada di sini.
"Sejujurnya, aku sedikit merasa kesepian karena tidak memiliki teman dekat. Itulah alasan mengapa aku sangat senang saat kau mengajakku ke sini. Aku merasa, kau bisa jadi teman yang baik."
"Sejujurnya aku juga merasa kesepian. Aku juga tidak memiliki begitu banyak teman."
Apa yang di katakan Sasuke membuat Sakura senang, karena akhirnya, hari-harinya tak lagi sepi dan dirinya tak lagi sendirian. Setidaknya, dia memiliki teman untuk sekedar di ajak berbicara.
☘️☘️☘️
Sebulan berlalu. Menghabiskan waktu di Apartemen Sasuke cukup menyenangkan di banding di rumah sendirian. Walau seharian Sasuke lebih banyak di ruang kerjanya di banding menemani Sakura.
Di Apartemen yang luas, Sakura bisa melakukan apa saja. Kadang Sakura duduk di balkon Apartemen dengan secangkir teh dan memandangi kota Konoha. Atau menghabiskan waktu di dapur untuk eksperimen memasak. Atau menonton film di ruang santai. Atau menemani Sasuke di ruang kerja sambil membaca buku-buku yang Sakura sendiri kurang paham isinya.
Jika di Apartemen Sasuke dia bisa melakukan banyak hal, berbeda dengan di rumah yang hanya dia habiskan untuk tidur atau menonton televisi.
Dalam hati Sakura bertanya-tanya, pekerjaan apa yang di lakukan Sasuke hingga dia tak bisa melepaskan pandangannya dari layar laptop.
Ketika suatu hari Sakura menanyakan kepada Sasuke, mengapa dia bekerja di rumah, Sasuke menjawab karena pekerjaannya hanya perlu di kerjakan di rumah dan dia tidak perlu datang ke kantornya. Karena di sana sudah di pegang kendali oleh kakak laki-lakinya, Itachi. Sasuke hanya perlu membantunya dari rumah. Sungguh enak sekali kehidupan orang kaya."Kau memintaku datang kemari hanya untuk menjaga Apartemen mu. Sementara kau sibuk di ruang kerjamu. Kau bilang kau akan menemani kesepian ku," Sakura menggerutu di ruang kerja Sasuke.
Sasuke masih menatap layar laptopnya. Entah apa yang di kerjakan nya sampai dia sama sekali tidak berpaling dari sana.
"Hn," jawabnya di sela-sela kesibukannya.
Sakura mendekati Sasuke dan berdiri di belakang kursi kerjanya. Matanya menyipit, memandangi diagram-diagram dan tabel-tabel penuh angka di layar laptop Sasuke."Aku sama sekali tidak mengerti," sakura mendecih. "Selesaikan pekerjaanmu, aku pulang."
Sakura melangkah pergi berniat keluar dari ruang kerja Sasuke.
"Kau tidak ingin jalan-jalan?" Tanya Sasuke tanpa mengalihkan pandangannya.
Sakura menghentikan langkahnya. Matanya mengerjap senang. Tubuhnya berbalik lalu melangkah riang mendekati sasuke.
![](https://img.wattpad.com/cover/227864109-288-k46719.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
soulmate [SasuSaku]
Fanfiction21+ ✓ Selesai di PDF Menikah karena perjodohan bukanlah sesuatu yang di impikan oleh Sakura. Tapi keadaan yang memaksa Sakura menerima perjodohan yang di lakukan oleh almarhum ibunya dengan sahabatnya. Ketika Sakura gelisah dengan pernikahannya yang...