Dua

4.3K 310 4
                                        

"Ku mohon jangan katakan apa pun."

Akhirnya air mata Sakura tumpah. Dadanya terasa sesak memikirkan nasib yang menimpa dirinya.
Pria itu mengernyitkan keningnya lalu menarik sudut bibirnya menampilkan seringaian yang membuat Sakura merinding, lalu dia mendudukkan dirinya di hadapan Sakura, menyentuh pipi Sakura dan mengusap air mata Sakura dengan lembut.

"Apa yang kau pikirkan, hm?" Katanya. "Apa kau berpikir aku meniduri mu semalam?"

"Apa maksudmu?" Tanya Sakura di sela isakan nya.

"Aku menemukanmu tergeletak di pinggir jalan. Aku bawa kau kemari karena kau pingsan. Tanpa identitas apa pun."

Sakura terpaku.

"Maaf, semalam aku sempat melihat tubuhmu. Karena aku terpaksa harus menggantikan bajumu yang basah." Pria itu memalingkan pandangannya kesamping. Terlihat semburat merah di kedua pipinya. "Tapi tenang saja, aku berusaha untuk tidak menyentuhmu. Jangan kau kira aku ini laki-laki brengsek yang sembarangan meniduri perempuan. Lagi pula, tubuhmu tidak membuatku terangsang sama sekali." Pria itu berdecih.

Sialan. Sakura merasa kesal dengan kalimat terakhir pria itu. Tapi walau begitu, Sakura merasa bersyukur juga karena dia masih tetap perawan. Si pria menyahut celana jins nya yang terlampir di tepi ranjang beserta kemeja birunya. Dia mengenakan pakaiannya dan berjalan menuju pintu kamar.

"Pakailah bajumu." Dia mengarahkan pandangannya ke sebuah paper bag berwarna hijau di atas nakas.

"Maaf. Sudah berprasangka buruk padamu. Dan maaf, sudah merepotkan mu." Kata Sakura tulus.

"Hn.." pria itu pergi.

Setelah selesai membersihkan diri, Sakura keluar dari kamar. Sudah mengenakan pakaian yang mungkin di siapkan oleh pria itu. Sebuah kaos berlengan panjang berwarna merah muda dan celana jins berwarna hitam berserta bra dan celana dalam. Sakura tak habis pikir, bagaimana dia menyiapkan semua ini tanpa rasa canggung? Sakura saja merasa malu bukan main.

Ketika keluar dari pintu kamar, sakura baru sadar bahwa dia berada di sebuah Apartemen mewah. Dia melihat si pria berambut raven itu sedang duduk di depan meja makan dengan sandwich di tangannya. Dia memandang sakura lalu memberi isyarat dengan matanya agar Sakura ikut bergabung dengannya. Rupanya dia juga menyiapkan sandwich untuk Sakura.

Dengan canggung sakura berjalan ke arahnya dan duduk berseberangan dengannya. Sakura menunduk, masih malu dengan kejadian barusan. Malu karena pria itu sudah melihat tubuhnya dalam keadaan telanjang. Sungguh mengesankan, seorang pria yang melihat gadis dalam keadaan telanjang, namun masih sanggup menahan hasrat untuk tidak menyentuhnya.

"Terima kasih." Kata Sakura lirih.

"Untuk apa?"

"Semuanya."

"Makanlah. Akan ku antar kau pulang." Kata pria itu.
Tanpa suara, sakura mulai melahap sandwich nya. Jujur saja dia sangat lapar. Karena semalam dia juga belum makan apa pun. Mungkin semalam dia pingsan karena kelaparan dan kedinginan.

"Siapa namamu?" Pria itu buka suara lagi.

"Sakura. Kau?"

Pria itu terdiam, tampak sorot matanya menegang saat Sakura menyebutkan namanya. Lalu beberapa detik berikutnya pria itu mendesah panjang dan menjawab dengan tegas.

soulmate [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang