Sakura berdiri melangkah maju menuju tepi danau. Dia merentangkan kedua tangannya, membiarkan angin menerpa dirinya. Matanya terpejam menerima sinar matahari di ujung danau yang perlahan turun ingin sembunyi membiarkan malam menguasai bumi. Permukaan Danau berkilau indah bagai permata. Tempat yang begitu menakjubkan.
"Sasuke," panggil Sakura sembari menoleh ke arah Sasuke yang masih duduk di belakangnya.
"Hn?"
Sakura memonyongkan bibirnya, kesal dengan jawaban Sasuke yang hanya berupa gumaman 'hn'. Mengapa dia begitu suka menjawab pertanyaan dan berbicara pada seseorang hanya dengan kata 'hn'? Sungguh menyebalkan. Sakura berjalan ke arah Sasuke dengan menghentakkan kakinya dengan kasar.
"Kau ini, menyebalkan sekali." Gerutu Sakura sembari melemparkan tubuhnya ke samping Sasuke. Dengus tawa keluar dari bibir Sasuke. Sakura menyenggol bahu Sasuke dengan bahunya.
"Terima kasih. Tempat ini sangat indah. Aku suka."
"Kau boleh menghabiskan waktu mu di sini," Sasuke mengusap ringan puncak kepala Sakura.
"Bagaimana jika kita di sini sampai matahari tenggelam?" Sakura mengacungkan ibu jarinya.
"Terserah kau saja." Sasuke mengambil ponsel di dalam sakunya kemudian mata hitamnya mulai fokus pada benda itu.
"Asal kau tahu saja, sebenarnya ini tempat pemakaman," gumam Sasuke memberitahu pada Sakura.
Sakura terkesiap menoleh kepada Sasuke yang tetap fokus pada layar ponselnya.
"Dasar sinting. Kau ingin aku merenungkan kematian?" Rutuk Sakura.
Sasuke tergelak. Onyx nya sekilas melirik Sakura.
"Bukankah baru saja kau mengagumi tempat ini?"
"Jangan bercanda Sasuke. Aku tidak melihat adanya makam di sekitar sini." Sakura memutar kepalanya menelisik mencari-cari batu nisan di sekitar sana.
"Kau tahu air mancur itu?" Sasuke menoleh menunjuk air mancur di belakangnya dan Sakura mengikuti arah telunjuk Sasuke.
Sakura bisa melihat air mancur buatan dengan batu besar berukir lambang kipas dengan tulisan Uchiha.
"Kau bisa lihat, jalan itu mengarah ke makam keluarga Uchiha."
Air mancur yang di kelilingi pohon Sakura itu terhubung dengan tiga jalan. Jalan pertama adalah jalan dari gerbang yang mengarah pada air mancur, lalu jalan kedua menuju ke sebuah bangunan besar seperti mansion yang berada dua kilo meter dari air mancur, dan yang terakhir adalah jalan menuju tepi danau.
"Uchiha? Apakah itu nama sebuah marga keluarga" Tanya Sakura.
"Hn," jawab Sasuke kembali memfokuskan onyx nya pada layar ponsel.
"Apa yang di pikirkan mereka sampai-sampai membangun pemakaman seperti area lapangan golf?" gumam Sakura antara kagum dan miris.
"Uchiha itu keluarga kaya raya. Kekayaan mereka tak habis hingga sepuluh keturunan. Tapi sekarang, hanya tersisa dua Uchiha yang masih hidup."
"Hanya dua?"
"Hn."
Sasuke menatap dalam pada manik hijau Sakura. Sudut bibir Sasuke tertarik ke atas, menampilkan senyuman miring. "Mereka adalah Uchiha Itachi dan Uchiha Sasuke."

KAMU SEDANG MEMBACA
soulmate [SasuSaku]
Fanfiction21+ ✓ Selesai di PDF Menikah karena perjodohan bukanlah sesuatu yang di impikan oleh Sakura. Tapi keadaan yang memaksa Sakura menerima perjodohan yang di lakukan oleh almarhum ibunya dengan sahabatnya. Ketika Sakura gelisah dengan pernikahannya yang...