Penyesalan

PART 12

Aksa sudah siap memakai pakaianya kini melangkah untuk keluar dari kamarnya tapi saat sudah di ambang pintu langkahnya terhenti, melihat leah yang masih terpaku di depan lemari.

"apa kamu akan terus berdiri disana?" Ucap aksa dengan suara dinginya.

"Mm.. iya mas," jawab leah berjalan kearah kamar mandi untuk membasuh wajahnya terlebih dahulu.

Setelah bersiap leah turun ke bawah bersama aksa untuk menemui mika yang sudah menunggu mereka. "Maaf sudah membuat mama menunggu," ujar leah menyunggingkan senyum hangatnya.

"Tidak sayang, mama juga baru sampai," jawab mika Tersenyum.

Leah tidak habis fikir dengan perlakuan aksa yang bisa berubah dalam hitungan menit saat didepan orang tuanya, bahkan perkataan aksa masih terngiyang jelas ditelinga leah.

"Bagaimana kalau kita makan dulu," ujar aksa memotong pembicaraan leah dan mika yang terlihat begitu seru. Tanpa menjawab aksa, mereka melangkah menuju meja makan yang sudah dihidangkan.

Saat dimeja makan suasana menjadi hening, mika menatap aksa dan leah dengan penuh tanda tanya. "Apa kalian sedang bertengkar?" Tanya mika yang sedari tadi memperhatikan mata leah yang sembab dan tanda merah di pipinya. Leah berusaha menutupi kesedihannya dihadapan mika.

"Tentu saja tidak ma kami baik-baik saja, bukan begitu sayang?" Sangkal aksa menatap leah Dan tersenyum. Leah hanya mengangguk pelan membenarkan perkataan aksa pada mika.

Setelah selesai makan mereka kembali ke ruang tamu, Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. "Sepertinya mama harus pulang," ujar mika pada aksa dan leah.

"Kenapa mama tidak menginap saja disini, bukankah ini sudah malam?" Ujar leah. Mika tersenyum pada menantu yang begitu perhatian padanya.

"lain waktu mama pasti menginap," mika melangkah keluar yang diikuti oleh Aksa dan juga leah untuk mengantarnya kedepan.

***

Leah yang sudah berada di dalam kamarnya kini membaringkan tubuhnya diatas ranjang, entahlah rasanya hari ini leah sangat lelah mungkin karena ia terlalu banyak menangis. "Pernikahan seperti apa ini? yang hanya penuh dengan sandiwara," lirihnya dalam hati, Mata leah mulai berkaca-kaca.

leah turun dari ranjangnya menuju balkon, ia menikmati hembusan angin malam yang menerpa tubuhnya. Aksa yang baru saja keluar dari ruang kerjanya  mencoba mencari keberadaan leah sampai akhirnya ia mendapatkan leah berada di balkon. "Sedang apa dia disana?" Tanyanya dalam hati. Kini aksa melanjutkan langkahnya ke ranjang.

Waktu sudah sangat larut leah kembali masuk kedalam kamarnya untuk tidur, ia melihat aksa yang sudah tidur sangat nyenyak. perlahan leah membaringkan tubuhnya disebelah aksa.

***

Matahari pagi ini memaksa masuk menyelimuti tubuh leah yang masih tertutup selimut, ia bangun merenggangkan kedua tanganya. leah mengedarkan pandanganya kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh. "kenapa mas aksa belum bangun? Apa hari ini dia tidak bekerja?" Gumamnya melihat aksa yang masih tertidur.

leah mengikat rambutnya asal dan bergegas untuk mandi lalu menyiapkan sarapan untuk aksa. saat sudah selesai mandi leah menuruni anak tangga yang langsung disambut oleh bi Minah. "Pagi non leah," sapa bi Minah.

"Pagi bi," jawab leah menyunggingkan senyum khasnya. Pagi ini leah tampak lebih bersemangat, ia mencoba melupakan kejadian semalam.

Leah sedang sibuk didapur menyiapkan bahan masakanya ia melihat Persedian makanan dirumah sudah mulai habis. "Bi, hari ini biar leah saja yang membeli  keperluan dirumah dan bahan makan," ujar leah pada bi minah. Tanpa menjawab Wanita paruh baya itu mengangguk patuh.

Sarapan pagi ini sudah siap dihidangkan oleh leah di meja makan, ia merasa semuanya sudah sempurna kini leah berniat untuk pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli keperluan dirumanya yang sudah habis.

"bi nanti kalau mas aksa sudah bangun jangan lupa ingatkan dia untuk sarapan dulu sebelum pergi kekantor, leah akan pergi sebentar," ujar leah menyunggingkan senyum.

"Baiklah non,"

Jangan jadi dark readers ya..
Tinggalkan vote dan komen untuk karya ini.