PART 8

2.1K 84 0
                                    

Leah berlari keluar gedung dengan air mata yang mengalir begitu deras. Ia terus berjalan menyusuri Jalan yang mulai sepi . Kata-kata aksa masih terngiyang di telinga leah. "Aku tidak akan pernah mencintai wanita itu selain dirimu." Itulah kata kata yang terus memenuhi telinganya.

Hati leah terasa sangat sakit bila terus  membayangkan  kejadian tadi. leah yang menyusuri jalanan hingga kakinya tidak mampu lagi melangkah.

Kini aksa sudah kembali kedalam acara , ia mencoba mencari keberadaan leah. "Dimana wanita itu," Gumam aksa yang terus mengalihkan pandanganya kesemua arah tapi dia tetap tidak menemukan leah.

wajah Aksa yang masih terlihat santai lalu mengambil ponsel Dan menghubungi leah sampai beberapa kali tapi tidak ada jawaban.

"Halo bi apa leah sudah dirumah?"

"Non leah Tidak Ada dirumah Tuan."

Dengan cepat aksa mengakhiri panggilan. Lalu pergi tanpa pamit pada dehan Dan juga Anya. "Kamu akan hanya menjadi beban untukku leah!" Aksa menggerutu kesal.

Dari kejauhan aksa melihat ada seorang wanita sedang dikerumini beberapa laki laki yang terlihat mabuk.

"Hai nona kamu terlihat sangat cantik Dan seksi," Ujar pria itu sambil mengamati seluruh tubuh leah.

"Aku mohon menjauhlah dari ku Dan jangan sakiti aku." Leah sangat takut melihat pria yang berniat jahat padanya itu.

Bughh!!!

Satu pukulan berhasil mendarat di wajahnya Hingga pria itu mengeluarkan banyak darah dari hidungnya. "Berani sekali kau menyentuh istri ku!" Aksa membuka jasnya lalu memakaikanya pada tubuh leah yang meringkuk kedinginan.

Air matanya terus saja mengalir, kini aksa memeluk leah berusaha menenangkan wanita itu "tenanglah sekarang sudah ada aku disini," ucap aksa pertama kalinya terdengar lembut di telinga leah.

***

Akhirnya mereka sampai dirumah milik aksa, Leah yang sedari tadi pingsan akibat terlalu lelah menangis. Kini aksa menggendong leah masuk kedalam kamar dan membaringkanya diatas ranjang.

"Tega sekali kamu." Leah mengigau saat dirinya sudah setengah sadar. Langkah aksa terhenti saat mendengar ucapan leah, tapi ia tidak terlalu memperdulikanya lalu aksa kembali melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa sangat gerah.

Aksa yang sudah keluar dari kamar mandi kini berdiri menatap leah yang masih tertidur nyenyak. Lalu aksa menajamkan pandanganya pada kaki leah yang terlihat terluka akibat jalan terlalu jauh hingga membuat kaki mulus leah berdarah. "mengapa dia meninggalkan acara tadi?" Gumam aksa sambil mengobati kaki leah. Tiba tiba saja ada pergerakan dari leah, membuat aksa dengan cepat berdiri karena ia tidak mau leah menjadi salah paham melihatnya. setelah menyimpan kotak obat itu aksa membaringkan tubuhnya disebelah leah.

***

Pagi ini terasa dingin menyentuh kulit mulus leah hingga membuat wanita itu terbangun. Beberapa kali leah mengerjabkan pandanganya mencari keberadaan aksa didalam kamar tapi tetap tidak ada, kini ia beranjak dari ranjangnya dan berlalu kekamar mandi. "Aku harus melupakan semua kejadian yang semalam kulihat, aku tidak mau itu semua akan menghancurkan pernikahanku," lirih leah menatap nanar kearah cermin.

Leah menuruni anak tangga ia melihat bi mina yang sudah selesai membuat sarapan. "pagi non leah." Sapa bi mina. Leah menjawabnya dengan senyum ramahnya.

"Apa bibi melihat mas aksa?" Tanya leah yang masih mencari keberadaan aksa.

" Tuan aksa tadi sudah pergi dan dia terlihat sangat terburu-buru sekali non,"Jawab bi mina. Leah mengangguk melanjutkan langkahnya kemeja makan.

Jangan jadi dark readers ya..
Tinggalkan vote dan komen untuk karya ini.

Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang