PART 18

3.6K 122 1
                                    

Hari ini leah sudah diberi izin pulang oleh dokter, karena keadaanya yang semakin membaik. Aksa yang akan membawa leah kembali kerumahnya.

"Keadaan Nona leah sudah lebih baik, jadi hari ini Nona leah sudah diperbolehkan pulang," ucap dokter pada aksa.

"Baiklah dok, ini kabar yang sangat baik," jawab aksa. Kini pria itu berdiri Dan melangkah keluar untuk menemui leah didalam ruang rawat.

Aksa sudah sampai didepan ruangan dimana leah berada kini pria itu masuk kedalam, ia melihat leah yang sedang duduk di atas ranjang. "Hari ini kamu sudah boleh pulang, jadi bersiaplah leah," tutur aksa berjalan mendekati leah.

"baiklah, kalau begitu aku akan bersiap," jawab leah.

Terlihat wajah aksa yang begitu bahagia karena kepulangan leah dari rumah sakit, ia berharap agar leah bisa mengingat kembali setelah pulang kerumahnya  yang mungkin sama sekali tidak mempunyai kenangan apa-apa bersama leah. "aku harus bisa mengembalikan ingatanya lagi meskipun itu sulit," lirih aksa menatap leah yang sedang bercermin.

"Aku sudah siap, jadi bisakah kita pergi sekarang?" Tanya leah membuat aksa tersentak dari lamunanya. Aksa yang sedikit terkejut kini dengan cepat ia menetralkan wajahnya kembali kesemula.

"Baiklah sayang, Apa kamu merindukan rumah kita," jawab aksa membuat leah merasa jengah dengan ucapan pria dihadapanya itu. Aksa menarik leah agar dapat merengkuh pinggang wanita itu tapi sayang dengan cepat leah melepas rengkuhanya Dan berjalan meninggalkan aksa.

***

Saat didalam mobil keadaan menjadi hening, leah yang sedari tadi fokus menatap layar ponselnya membuat aksa sesekali mengalihkan pandangannya kearah wanita disebelahnya. "Apa yang sedang kamu lakukan leah? Kenapa kamu begitu fokus melihat ponselmu?!" Tanya aksa sedikit menaiki nada bicaranya.

"Hm, aku sedang membalas pesan dari dokter bayu." Leah menjawab dengan santai tanpa menoleh kearah aksa.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Ucapan aksa terdengar biasa namun sejujurnya pria itu sedang merasa gelisah.

"Besok aku akan melakukan terapi selanjutnya bersama dokter bayu."

"Apa harus sesering itu kalian bertemu?" Tanya aksa kembali.

Leah pun menyimpan ponselnya lalu menatap kearah aksa. "Apa kamu memang selalu banyak bertanya seperti ini?"

"Aku suami mu jadi aku berhak untuk..,"

leah memotong ucapan aksa, "berhentilah menggunakan status kita untuk mengekang ku. Aku merasa tidak nyaman setiap kali kamu bertanya dan melarang ku melakukan sesuatu!"

Suasana seketika hening hingga seperdetik kemudian leah membuang pandangan nya ke sisi kiri jalan. Sedangkan aksa? Ada rasa sakit yang ia rasakan dengan sikap leah yang selalu menolaknya.

***

Akhirnya mereka sampai dirumah mewah milik aksa, leah terlihat kagum saat melihat rumah dengan dekorasi yang begitu elegan.

"Turunlah sayang karena kita sudah sampai," ujar aksa menyunggingkan senyum ramahnya. Dan lagi-lagi hanya di balas dengan tatapan sinis dari leah.

"Bisakah kamu tidak Memanggilku 'sayang'Aku merasa tidak nyaman."

Aksa menghela nafas, "sudahlah leah aku tidak mau kita terus berdebat dan sebaiknya kita turun karena kamu harus istirahat." Tungkas aksa.

Leah yang baru saja masuk sudah langsung disambut oleh para pelayan yang ada dirumah aksa terutama bi Minah. "Eh non leah sudah pulang," sapa bi Minah dengan penuh hangat.

Leah merasa tidak asing dengan wanita paruh baya yang berdiri dihadapanya. "apa dulu kita sering bertemu?" Tanya leah.

"Saya bi Minah pelayan dirumah ini non, kita sering menghabiskan waktu bersama," ujar minah yang masih tetap memasang senyum ramahnya.

"Ada apa leah?" Tanya aksa dengan heran.

Leah memijat pelan kening nya yang terasa sedikit sakit. "Aku hanya merasa sedikit mengenalin bi minah." Leah melangkah lebih dulu meninggalkan aksa bersama bi minah.

Aksa dan bi Minah saling menatap tidak percaya. " bagaimana bisa dia tidak mengingat ku tapi merasa mengenal bi Minah?"

Bi Minah hanya tersenyum sungkan."maaf tuan, saya juga tidak mengerti," tuturnya.

Aksa pun berjalan malas menyusul langkah leah yang sudah menunggunya diruang tamu.

Jangan jadi dark readers ya..
Tinggalkan vote dan komen untuk karya ini.

Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang