PART 11

2.6K 90 0
                                    

Pagi ini keadaan leah jauh baik dari hari sebelumnya, ia begitu semangat untuk menyiapkan sarapan pagi untuk semuanya Dan lebih tepat lagi leah sangat berharap agar aksa pulang Dan sarapan dirumah bersamanya.

Terdengar suara langkah seseorang yang tertuju padanya Dan tanpa ragu leah mengarahkan pandanganya kearah suara itu berasal, sudah pasti yang datang adalah aksa. "Pagi mas," Sapa leah menyunggingkan senyum hangatnya. Aksa tidak merespon sedikitpun sapaan leah justru ia memasang wajah datar seperti biasa.

Sepertinya leah sudah biasa dengan respon suaminya yang dingin padanya. "mas apa pekerjaan kamu sudah selesai?" Tanya leah sambil menyiapkan piring untuk aksa. kini pria itu menepis tangan leah dari hadapanya hingga piring yang dipegang leah pecah.

"sudah aku bilang kamu tidak perlu menjalankan tugasmu layaknya istri karena kita menikah hanya merubah status Dan jangan berharap lebih," tungkas aksa dengan nada yang terdengar sangat dingin. hatinya sangat sakit mendengar perkataan aksa, leah tertunduk menahan air matanya yang sudah siap jatuh.

"Sepertinya aku salah sudah mencintaimu mas," lirih leah menutup mulutnya menahan isakan yang membuat dadanya menjadi sesak.

Leah membersihkan serpihan piring yang pecah membuat tanganya tergores Dan tanpa sadar mengeluarkan  begitu banyak darah. "Non leah tangan non berdarah," panggil bi minah membuat leah Sadar dari lamunanya.

"Astaga aku sangat ceroboh," ujar leah berdecak kesal pada dirinya yang sangat ceroboh.

bi minah lari mengambil kotak obat untuk leah."kenapa non leah melamun? Kalau non Ada masalah non bisa cerita sama bibi," kata bi minah yang sempat mendengar keributan leah bersama aksa. Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum mengisyaratkan semua baik- baik saja.

***

Kini leah menaiki anak tangga menuju kamarnya, saat sudah sampai diatas ia langsung masuk kedalam kamarnya. Langkahnya terhenti karena ia tidak melihat aksa di sana, lalu terdengar Suara air dari kamar mandinya tanda aksa lah yang sedang berada didalamnya. Kini Leah melanjutkan langkahnya menuju kelemari pakaian.

Drtttt!!!

Suara getaran ponsel aksa yang sedari tadi terus berdering, Mengganggu fokus leah yang sedang merapikan pakaianya dilemari. Dengan memberanikan diri leah melihat ponsel yang terus berdering itu, tapi leah tidak melihat Nama penelfon dilayar ponsel aksa.

"Sayang nanti kamu bisakan jemput aku," hati leah begitu sakit mendengar suara wanita yang baru saja memanggil suaminya dengan panggilan sayang. tanpa bisa lagi dibendung air mata leah mengalir begitu saja.

Aksa yang baru keluar dari kamar mandi kini merampas ponselnya dari tangan leah.

"Lancang sekali kamu leah," tungkas aksa mengeratkan rahangnya.

"Maaf mas, aku mohon lepaskan..sakit mas," Lirih leah meringis kesakitan karena tangan aksa begitu kuat mencengkram lengannya.

"Apa kamu tidak mengerti yang sudah ku katakan padamu, jangan pernah ikut campur urusanku!"Tegas aksa tanpa berekspresi.

"Maafkan aku mas sudah lancang, mas lepasin.. sakittt." Kini aksa melepaskan cengkaramanya dari lengan leah begitu kasar.

Leah terlihat panik saat aksa melangkah maju, menepis jarak yang semakin dekat, refleks leah mundur hingga punggungnya menyentuh dinding. "M..mas," panggil leah dengan terbata-bata. Aksa sama sekali tidak menggubris suara leah yang mulai ketakutan. Matanya menatap leah dengan begitu tajam, hingga mengunci pergerakan leah dengan kedua tanganya.

"Kenapa aku harus menikah dengan wanita seperti mu?! Aku sangat menyesal menjalani pernikahan ini dengan mu leah. Aku membenci mu, camkan itu!" Ucap aksa begitu menusuk perasaan leah. Aksa mencengkram erat wajah leah hingga memerah.

Air mata leah mengalir begitu deras mendengar ucapan aksa yang membuat hatinya sangat sakit. "Kenapa kamu begitu membenciku mas?" lirih leah yang masih terdengar oleh aksa.

"Permisi, non leah nyonya Mika sudah menunggu dibawah," terdengar suara bi minah sambil mengetuk pintu kamar mereka, sontak membuat aksa melepaskan cengkramanya dari pipi leah.

Jangan jadi dark readers ya..
Tinggalkan vote dan komen untuk karya ini.

Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang