PART 16

4.2K 158 0
                                    

aksa duduk di samping leah yang masih belum sadari diri, tidak sedetik pun pria itu meninggalkan leah. Aksa bahkan melewatkan waktu makan dan istirahatnya untuk menjaga leah walaupun dia tahu Anya tidak mengingginkan kedatangannya.

Keadaan semakin memburuk saat Bimo datang bersama istrinya dengan wajah penuh emosi. "Lihat akibat dari perbuatanmu!," Bimo melempar kasar koran kepada aksa.

"ada apa ini pa?"

"Lihat!"

Aksa pun segera mengalihkan pandanganya kearah koran yang dilemparkan oleh ayahnya dan bertapa terkejutnya aksa saat melihat berita perselingkuhanya bersama liora.

"ternyata bukan hanya menyakiti putriku, tapi kamu juga tega mencemari nama baik keluargamu sendiri aksa," ucap Anya dengan sinis.

Aksa hanya bungkam tanpa mampu mengucapkan sepata kata pun. Kini keadaan berbalik menyudutkan aksa, namun aksa merasa berhak mendapatkan ini semua atas apa yang sudah dia lakukan pada leah.

tidak tahan melihat keterdiaman aksa, Bimo menarik paksa kera baju aksa memaksa putranya untuk meninggalkan ruangan. Setelah sampai diluar Bimo tanpa ragu melayangkan satu pukulannya tepat mengenai wajah aksa. Mika yang melihat perseteruan suami dan anaknya hanya terdiam dan meneteskan air mata.

"Maafkan aksa pa." Hanya itu yang mampu diucapkan olehnya.

"Aku sangat kecewa memiliki putra sepertimu!"

"Hentikan!" Mika mengambil langkah panjang untuk melindungi aksa dari amukan suaminya. "Dia tetaplah putra kita, apa pun kesalahanya."

mika berbalik memandang kepada aksa yang tertunduk lemah dengan darah yang mengalir di sudut bibirnya. "Berjanjilah nak, kamu akan memperbaiki kesalahanmu."

"Aku menyesalinya ma," lirih aksa.

Hari demi hari aksa habiskan hanya untuk menunggu leah yang belum sadar. Bahkan aksa mulai melupakan hubungan yang selalu dia banggakan bersama liora, perlahan posisi wanita itu digantikan oleh leah tanpa aksa sadari.

dan akhirnya setelah satu bulan menunggu hari yang selalu aksa nantikan sudah tiba, leah tersadar dari tidur panjangnya. Aksa yang saat itu sedang berada di kantor segera meninggalkan pekerjaannya untuk melihat keadaan leah bahkan berniat memperbaiki hubungan mereka.

"Tunggu aku leah, mungkin kita masih bisa memperbaiki ini semua." Aksa berjalan menuju ruang rawat dengan senyum bahagia dan juga mawar merah yang ada digenggamanya.

Langkah aksa terhenti saat dia telah sampai di depan pintu. Sayup-sayup aksa mendengar suara tawa yang begitu lembut, ciri khas dari seorang leah. Akhirnya aksa pun memutuskan untuk masuk meskipun dia tau akan sulit untuk leah memaafkan kesalahannya.

"Akhirnya kamu sudah sadar aku merindukan mu." Sapa aksa yang kini berdiri di ujung ranjang leah.

Leah dengan tatapan bingung nya menatap lurus kearah aksa. "Maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Ujar leah dengan tersenyum lembut.

Aksa hanya tertawa pelan sembari mendekat pada leah. "Ini aku aksa, bagaimana kamu bisa melupakan ku."

"Oh apa mungkin kamu adalah teman seangkatanku? Aku sering melupakan nama teman kuliah ku."

Hal ini tentu saja membuat orang di dalam ruangan itu merasa bingung, terutama aksa. Kini aksa menatap dengan penuh keseriusan pada istrinya. Mungkinkah leah berpura-pura melupakanya karena  merasa marah, pikir aksa.

"aku tau kamu marah leah tapi tidak perlu berpura-pura seperti ini. Aku ingin memperbaiki hubungan kita dan tolong beri aku kesempatan."

"hubungan? Hubungan apa?" Ucap leah yang sama bingung nya dengan aksa.

Dehan yang merasa aneh segera mendekati leah lalu bertanya, "apa kamu benar-benar tidak mengingat aksa sayang?" Dehan menunjukkan cincin pernikahan yang melekat di jari manis leah. "Aksa adalah suamimu," jelas dehan.

"Tidak mungkin! Aku bahkan tidak mengenali pria ini," sangkal leah dengan penuh rasa tidak percaya.

Aksa segara meraih tangan leah. "Aku tau kamu membenciku tapi setidaknya berikan aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita. Jangan hukum aku dengan cara seperti ini, aku mohon." Aksa berucap lirih dihadapkan leah yang tidak ingin menatapnya.

Leah menepiskan tangan aksa dan meminta pria itu untuk menjauh darinya. Dehan pun segara membawa aksa keluar, mereka ingin mencari penjelasan dari dokter atas apa yang dialami oleh leah.

Jangan jadi dark readers ya..
Tinggalkan vote dan komen untuk karya ini.

Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang