PART 10

2.9K 95 1
                                    

Jam sudah menunjukkan waktu makan malam tapi leah belum juga keluar dari kamarnya , membuat bi Minah khawatir dengan keadaan leah yang sejak pagi wajahnya terlihat begitu pucat.

"Tidak biasanya non leah belum turun ke bawah untuk makan malam , sebaiknya aku lihat keadaan non leah ," gumam wanita paruh baya yang cemas dengan keadaan majikanya. Kini bi Minah sudah sampai tepat di depan pintu kamar leah yang tertutup rapat.

"Non leah makan malamnya sudah siap ," bi Minah yang masih berdiri didepan pintu kamarnya terlihat begitu cemas karena tidak ada sahutan dari leah. Tanpa berfikir panjang bi Minah membuka pintu kamarnya yang kebetulan tidak terkunci, Kini ia berjalan menuju ranjang leah.

"Ya ampun , badan non leah panas sekali." Ucap bi Minah meletakkan punggung tanganya ke dahi leah. Dan dengan cepat bi Minah mengambil air untuk mengompres agar suhu badanya kembali normal , setelah itu bi Minah membuatkan bubur untuk leah karena dari siang majikanya itu belum memakan apapun.

"Bi apa mas aksa sudah pulang ," tanya leah yang memaksa dirinya duduk ditepi ranjang. Ya bahkan dalam keadaan sakit pun leah tetap mengkhawatirkan suami yang sama sekali tidak memperdulikanya. "Tuan aksa belum pulang non," jawab bi Minah. Leah melihat jam dinding yang menunjukkan sudah larut malam tapi aksa belum juga pulang. Ia mencoba mengubungi aksa tapi tidak ada jawaban sama sekali.

"Nomor yang anda tujuh sedang sibuk."

Wajah leah yang begitu pucat terlihat cemas karena aksa belum pulang ,Tidak lama kemudian ponsel leah bergetar tanda adanya pesan yang masuk. Dengan cepat leah melihat isi pesannya berharap aksa lah yang mengirimkan pesan padanya.

"Hari ini aku tidak pulang Karena ada pekerjaan yang sangat penting."

Setelah membaca pesan dari aksa ada sedikit rasa kecewa dari raut wajahnya.

***

Aksa membaringkan tubuhnya disamping liora hingga tatapannya tidak lepas menatap wajah cantik wanita yang sangat ia cintai itu. "Aku sangat mencintaimu sayang ," lirih aksa yang mengelus pipi liora begitu lembut , membuat liora sangat nyenyak tidur di dekapan aksa, Perlahan ia turun dari atas ranjang nya menuju balkon.

Aksa berdiri melihat gemerlap kota dari atas apartement yang terlihat sangat indah. Ia menatap layar ponselnya seakan menunggu pesan dari se seorang. Sangat terlihat jelas wajah aksa ada sedikit kekhawatiran yang membuatnya tidak tenang. "Sayang..?" Panggil liora memeluk tubuh bidang Aksa dari belakang , membuat aksa mengalihkan pandangnya kearah liora dan menyunggingakan senyum hangatnya. "Kenapa kamu bangun sayang," Tanya aksa.

Liora menggelengkan kepalanya pelan. "Apa kamu sedang memikirkan istrimu itu sayang?"
Tanya liora Mendongakan kepalanya menatap kedua bola mata aksa seperti bisa meramal apa yang sedang kekasihnya pikirkan. " tentu saja tidak , dipikiranku akan hanya ada dirimu." Jawab aksa begitu yakin.

***

Cahaya matahari pagi ini memaksa masuk kedalam kamar liora, membuat wanita itu mulai membuka matanya Dan mengerjabkan beberapa kali untuk memfokuskan pandanganya. Aksa yang sudah terlihat rapi dengan stelan jas warna dongker. "Kamu mau kemana?" Tanya liora yang masih duduk diatas ranjang.

" aku harus pulang karena mama mau datang," Jawab aksa sambil mencium kening liora Dan berlalu pergi.

"Ak.. ," Belum sempat menyelesaikan ucapanya aksa sudah keluar dari apartemen yang liora tempati. Wanita itu sangat kesal melihat aksa pergi begitu saja. "Percayalah aksa kamu akan selalu menjadi milikku Dan aku tidak akan membiarkanmu meninggalkanku bersama wanita itu," janji liora didalam hatinya.

Jangan jadi dark readers ya..
Tinggalkan vote dan komen untuk karya ini.

Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang