PART 19

3.4K 126 14
                                    

Aksa membukakan pintu kamar mereka dan membiarkan leah masuk kedalamnya. Mata leah mengamati seisi kamar yang dominasi dengan warna abu-abu yang terlihat elegan.

"Ini kamar kita?" Ucap leah dengan mengherankan.

"Tentu saja! Lihatlah foto pernikahan kita, kamu yang meletakkannya disana." Aksa mengacungkan telunjuknya kearah foto pernikahan mereka yang terpajang indah di sudut kamar.

Leah melangkah perlahan mendekati foto itu. Ia berusaha mengingat sedikit saja kenangan pernikahanya bersama aksa namun tidak ada hasilnya. Kepala leah kembali terasa sakit saat memaksakan ingatanya.

Aksa mendekati leah lalu merangkulnya. "Apa kami mengingat sesuatu?" Tanya aksa penuh harap. Dan hanya dijawab oleh gelengan lemah kepala leah.

Aksa menarik lengan leah menuju arah lemari lalu memperlihatkan isi dari lemari itu. Terlihat sepasang pakaian pengantin yang tertata rapi di dalam lemari, dengan gaun putih yang menjuntai.

"Lihatlah ini adalah gaun pernikahan. Kamu selalu repot menjaga gaun ini agar tidak kotor di sepanjang acara pernikahan kita." Jelas aksa.

melihat keterdiaman leah, aksa kembali berucap, "di dalam kamar ini setiap harinya kamu ..,"

Ucapan aksa terpotong oleh leah, "dimana kamar tamu?" Suasana tiba-tiba berubah menjadi hening.

"untuk apa kamu bertanya?"

"Maaf, tapi aku belum bisa menerima ini semua kepalaku terasa sakit saat berada di dalam kamar ini. Jadi untuk sementara lebih baik kita pisah kamar.

Wajah aksa berubah getir lalu dia memanggil bi Minah untuk masuk kedalam kamar. Tidak ada lagi sangkalan dan penolakan yang aksa ucapkan, dia akan membiarkan leah untuk tidur Dikamar tamu.

"Ada apa tuan?" Tanya bi minah yang baru saja datang.

Aksa hanya menatap lurus kepada foto nya bersama leah tanpa mengalihkan pandangan lagi kepada wanita itu. "Antar kan leah ke kamar tamu Dan siapkan semua yang dia butuhkan."

"Maaf kan aku aksa," sesal leah.

"Pergilah, bi minah akan mengantar mu."

Setelah kepergian leah aksa merasa ada sesuatu yang sangat mengganggu perasaanya. Ia merasa sakit disaat leah merulang kali mencoba menjahuinya. Namun aksa tidak pernah menyerah untuk berusaha memperbaiki hubungan yang telah rusak karena ulahnya.

"Apapun yang kamu lakukan aku akan tetap berusaha untuk menjadikan kita seperti dulu lagi," janji aksa yang penuh keyakinan.

***

Waktu makan malam telah tiba aksa memerintahkan bi minah agar memanggil leah untuk makan malam bersamanya. "Bi tolong panggil kan leah," perintah aksa.

Bi minah yang sudah sampai di depan kamar leah Segera memanggilnya, "permisi non, Tuan aksa sudah menunggu dibawah untuk makan malam," panggil bi minah yang masih berdiri di depan kamar leah.

Leah Segera membukakan pintu kamarnya Dan me ngajak bi minah untuk masuk kekamarnya. Mereka duduk di sofa yang berada di dalam kamar leah. "Apakah hubungan ku Dan aksa baik-baik saja selama ini?" Tanya leah. Seketika wajah bi minah berubah menjadi gugup.

"Hm ba..ik," jawab bi minah gugup.

"Apakah Aku bahagia bersama aksa?"

"Sebaiknya kita turun non karena Tuan aksa sudah lama menunggu." Ujar bi minah mengalihkan pembicaraan.

Perjuangan aksa baru aja simulai. Untuk lanjut ke part selanjutnya jangan lupa follow dulu akun ini. Berikan vote dan komen karena follow, vote Dan komen GRATIS tanpa potong pakek.

Jangan jadi dark readers ya..
Tinggalkan vote dan komen untuk karya ini.

Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang