#10

79 44 1
                                    

"melihatmu dari dekat seperti mimpi,tapi begitu nyata"

"Lo?? Alviro!?" Ucap keisa terkejut.

"Astaga ga seharusnya dia natap gue kaya gini, indah banget bola matanya" batin keisa yang dari tadi menatap alviro dengan senyuman.

"Menurut lo?" Ucapnya lalu kembali memposisikan pandangannya kearah depan melihat orang - orang yang jauh dari mereka.

"Hmmm" jawab keisa sambil melirik alviro yang begitu cuek.

"Lo jadi cewek jangan bodoh" ucap alviro,membuat keisa bingung.

"Maksud lo?!!" Ketus keisa tidak terima di sebut bodoh.

"Lo bukan robot,kalo capek ya istirahat minta gantiin sama yang lain" ucapnya perhatian.

Alviro tau kenapa aurel memperlakukan keisa seperti itu, memang setiap ada perempuan yang di dekati alviro atau alviro hanya mengajak ngobrol aurel begitu geram terhadap perempuan itu.

Aurel bukan hanya pada keisa saja seperti itu, ada beberapa korban sebelum keisa yang sudah kena marah aurel, tapi kali ini aurel berlebihan pada keisa.

"Peduli apa lo sama gue" jawabnya sok cuek,padahal-- lain di hati mungkin kalo tidak ada alviro disebelahnya keisa sudah loncat - loncat, dan lari - lari.

"Gue ga peduli, kasihan aja liatnya" balasnya alviro cuek.

"Kasihan? Gue ga butuh kasihanan lo" ucapnya keisa mulai kesal.

Setelah itu sudah tidak ada jawaban dari alviro hanya keheningan yang ada, menikmati keheningan bersama seseorang yang membuat keisa bingung dengan perasaanya membuat keisa gelisah sekaligus senang,.

"Gue alviro" jawabnya setelah beberapa menit diam.

"Beberapa menit dia diem cuman mau bilang gitu? cueeek amat bwaang, gue kira mau di ajak makan bareng kek" batin keisa melirik alviro yang dari tadi fokus melihat kearah depan.

"Gue tau" jawab keisa tidak ingin kalah lebih cuek.

"Gue emang terkenal di kalang cewek" balasanya dengan penuh kepedean dan wajah datar, membuat perempuan di sampingnya tertawa lebar.

"HAHAHAHAHAHA!!! Pede amat, kan lo sendiri yang ngasih tau nama lo ke gue" ujar keisa sambil tertawa tanpa henti,membuat perut perampuan itu sakit.

"Kapan gue bilang?" Ucap alviro polos,alviro tidak terlalu mengingat wajah keisa saat itu.

"Yang waktu di parkiran pas gue teriak nanyan na--" ucapnya terhenti membuat keisa menjadi gugup.

"Oh lo keisa? Yang sering Bima omongin" jawabnya alviro yang sudah ingat perempuan aneh itu menurutnya.

"Lo yang setiap ngeliat gue kayak liat setan?" Ucapnya lagi.

"Ng.. ngga gitu maksudnya" jawab keisa gugup.

Mengingat kejadian di parkiran itu membuat keisa kembali gugup. Keisa seperti tidak punya harga diri, gengsinya seketika menjadi hilang. Keisa belum pernah menyakan nama seseorang yang keisa suka-- secara langsung.

"Suka, sejak kapan gue mulai menyukainya? Gue ga tau suka apa ngga, gue ga tau perasaan semacam apa ini?" Pikirnya.

Biasanya keisa selalu stalk akun sosmednya sampai berhari - hari mungkin butuh 5 hari keisa sudah tau semuanya, sampai mantan - mantannya keisa sudah tau.

"Gue emang ganteng, tapi lo ga usah ngehindar gitu sama gue" ucapnya membuat keisa ingin tertawa lagi, tapi perempuan itu menahannya.

"Ngga terlalu cuek juga, tapi sekali ngomong panjang pedenya berlebihan, tapi emang cakep" batin keisa sambil menatap alviro dengan penuh makna,padahal alviro tidak melirik dan penatap balik.

"Ga usah natap gue kaya gitu, nanti lo suka" jawabnya membuat keisa terkejut.

lalu alviro berdiri dan meninggalkan keisa yang sedang diam saja. Sudah 3 langkah, alviro membalikan badannya melihat keisa yang masih terdiam tidak tau apa yang sedang perempuan itu pikirkan.

"Lo mau diem aja kayak gitu?" Tanya alviro.

"Kalo kesurupan jangan nyusahin, sadar sendiri" ucapnya, lalu kembali melangkah menuju stand kelasnya karena sudah terlalu lama duduk,jam istirahat juga sudah selesai.

two choices [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang