Hari berlalu begitu cepat hingga hari yang dinantikan pun kini telah tiba -- aku dengan anggun berjalan didampingi oleh ayah menghampiri Taehyung yang kini telah berdiri ditengah altar. Wajahnya tampak sangat tampan, mengenakan Tuxedo berwarna hitam yang melekat pada tubuhnya membuat Taehyung terlihat lebih gagah dan berkharisma.
Tetapi dibalik wajah tampannya dia terlihat gusar; ada apa dengannya?
Apakah sebab sorak-sorai para tamu undangan yang menggelegar memenuhi pesta ini dan berhasil tertangkap oleh Indra pendengarannya? Bisa saja Taehyung tidak terbiasa.
Terlebih keadaannya yang seperti ini. Menjadi pusat perhatian seluruh orang -- Yang kutahu, sejak tragedi naas yang menimpanya Taehyung tidak pernah berada ditempat keramaian. Terkecuali waktu itu, saat kami ke taman bermain.
Aku terlalu terlarut dalam pikiranku sendiri hingga tanpa kusadari -- aku telah berada disampingnya. Ayah tersenyum padaku dengan lembut kemudian berkata,
"Ku-serahkan putriku padamu Taehyung."
Ayah tampak menahan air matanya yang telah menggenang di pelupuk mata untuk mengalir -- sekali ayah pejamkan mata, bulir air mata itu mengalir deras tak tertahan, tersedu-sedu hingga akhirnya aku tak kuasa menahan bulir air mataku untuk jatuh.
.
.
Aku menggenggam tangannya -- menyalurkan ketenangan padanya meski sejujurnya jantungku tengah berdegup kencang tidak terkontrol kini. Aku tersenyum tipis dikala Taehyung yang perlahan mulai tenang, tubuhnya sudah tidak gemetar seperti tadi.
Taehyung gugup.
Sekarang malah berbalik, tangannya yang menggenggam tanganku. Begitu erat, seakan tidak memberi celah sedikitpun untuk dilepas.
Ayah cukup mengundang banyak orang untuk hadir dipesta pernikahan kami ini. Itu sebabnya keadaan disini tampak begitu ramai. Hanya saja aku tidak suka dengan beberapa orang bahkan hampir seluruh tamu yang hadir melayangkan tatapan ketidak suka dan kebenciannya pada Taehyung.
Aku ini selaku calon istrinya tentu amat sangat tidak suka.
Waktu berjalan begitu cepat tanpa disadari -- aku dan Taehyung telah mengucapkan janji suci pernikahan hidup dan mati dan sepanjang berjalannya waktu, aku senantiasa menggenggam tangannya. Ralat, Taehyung yang menggenggam tanganku.
"Kisseu!!!"
Teriak salah seorang tamu hadirin dengan lantang menyeruak memenuhi ruangan ini. Dalam hati, aku mengumpat dan menyumpah serapahi lelaki itu. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu eoh!
Tatapanku bertemu dengan mata kak Yoongi yang rupanya tengah berdiri bersama tamu hadirin lain -- dia seolah memberi kode padaku. Menunjuk kearah Taehyung dengan dagunya sementara bibirnya dikerucutkan.
Aku mendengus kemudian melayangkan tatapan setajam mungkin padanya membuat kak Yoongi sontak memalingkan wajah.
Manik mataku teralihkan pada ibu yang kini tengah mengulas senyumnya, sama seperti kak Yoongi -- memberi kode pula.
Aku menghela, melirik sekilas kearah Taehyung yang berdiri disampingku, dengan kegugupan yang menyelimuti diri -- perlahan, tanganku terulur untuk menangkup pipinya, Taehyung tampak terkesiap.
Aku tidak tahan untuk tidak tertawa dikala memandangi wajah lucu serta matanya yang melotot kaget yang terlihat seperti anak kecil.
Aku tidak pernah memberi first Kiss- ku ini pada siapapun. Meskipun, aku pernah menjalin hubungan dengan seorang lelaki ketika sekolah menengah atas silam. Selama 2 tahun dan kami hanya bergandengan tangan; berpelukan, dan lebihnya lelaki itu seringkali mengecup dahiku. Hanya itu, tidak lebih.
![](https://img.wattpad.com/cover/226294374-288-k883872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Special[✓]
Romance❝Bagiku, Kau itu istimewa,❞ ❝Kau itu bagaikan matahari ya - Sinarnya yang selalu menyinari dunia sama halnya dengan senyummu yang selalu menyinari hatiku.❞ Cover by : Eleventhusiast. ©2020, cccahhyaa.