11√ Special

1.4K 226 31
                                    


————————












“100 triliun won, cukup?”

.

.

Tampak salah seorang lelaki mengenakan baju khas narapidana yang kini tengah duduk memeluk lututnya dengan kepala merunduk – suara gesekan besi yang secara tiba-tiba menginterupsi lelaki ini hingga akhirnya lelaki ini menengadahkan kepala.

Manik matanya menyorot pada seorang petugas yang berusaha membuka pintu jeruji dengan tatapan dinginnya.

“Apa,”

“Anda boleh keluar, tuan.” Lelaki berupa paras tampan bak dewa Yunani ini lantas menyeringai sarkas.

Really?” Masih dengan seringainya, pria itu mengangkat sebelah alisnya.

“Anda telah dibebaskan, hukumannya sudah berakhir — sudah ada yang menebusnya,”

Good,” Terlihat menjeda ucapannya – lelaki ini lalu bangkit dari duduk.

Sayang, aku rindu.. tunggu saja, aku akan segera datang..

***


Kedua insan yang tengah mencuci piring bersama selepas makan – Ya.. Jisoo dan bibi Jung. Taehyung? Lelaki ini sama seperti tadi – melingkarkan tangannya pada pinggang mungil sang gadis.

Tidak tahu malu memang Taehyung ini, berbeda dengan Jisoo yang sejak tadi hanya pasrah sambil sesekali menghela napasnya. Bibi Jung hanya mampu menggelengkan kepala dan terkadang menghamburkan tawa.

Hatinya menghangat– wanita berusia 58 tahun ini turut senang jika tuan Kim-nya sudah kembali. Ya.. meski yang ini terlebih manja. Namun, bibi Jung tetap senang. Taehyung hanya cinta pada Jisoo — itu tidak salah.

Lagipula Taehyung itu tidak seperti pasangan lain – yang suka mengumbar kemesraan didepan umum. Pria ini hanya terlalu polos.

Nona, biar saya saja yang mencuci piringnya.” bibi Jung menyahut ditengah aktivitas mereka dikala netranya melihat sang majikan yang agaknya kesulitan sebab Taehyung yang memeluk Jisoo dengan erat.

“Tidak apa kok.” Jisoo mengukir senyum dibibirnya. Yeah, mungkin saja mulai saat ini gadis ini harus terbiasa dengan sifat dan kelakuan Taehyung yang sesaat bisa berubah menjadi manja sekali.

Ting tong!!

Suara bel menyeruak sekaligus menginterupsi secara tiba-tiba membuat perhatian ketiga insan ini sama-sama teralihkan.

“Biar saya saja yang membukakan pintunya, nona.” Setelah mengucapkan sepenggal kalimat tersebut, bibi Jung segera melangkah menuju pintu utama untuk membukakan seseorang dari luar sana alias tamu.

“Nyonya?” Alis wanita paruh baya itu kontan terangkat sebelah tatkala manik matanya menangkap sang nyonya, setelah pintu itu dibuka olehnya.

“Ibu?” Taehyung serta Jisoo yang entah sejak kapan telah berada disana itu kemudian bertanya.

“Apa aku menganggu kalian?”

“Tentu saja tidak. Ayo, silahkan masuk ibu.”

Keempat orang itu lantas berjalan bersama menuju ruang utama — dengan Taehyung yang masih dituntun Jisoo untuk berjalan.

Special[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang