Seseorang Bernama Im Yoona

1.1K 82 22
                                    

haiii kalongers pengabdi ++! hehehehe. kemarin cuma prolog jadi gak usah banyak-banyak. apalagi kalian tahu sendiri author kan pelit dan jahat. hahahaha

"Jaga dirimu baik-baik ya di sana! Jangan bertengkar dengan kakakmu! Jangan sampai sering pulang malam, tidak baik wanita pulang malam apalagi sendirian! Setiap hari harus menghubungi, Ahjumma!"

"Eomma, Seohyunnie mau pulang ke kampung halaman bukan menjadi tenaga kerja di negri orang. Jangan berlebihan! Jika mau kita bisa setiap bulan berkunjung," sahut pria tinggi berambut kelimis membuat adik sepupunya terkikik. "Seohyun ah, kau sudah besar. Sesekali pergi ke club juga tidak apa-apa asal bisa-"

Pluk! Jemari berkerut ibunda menepuk pipi putra semata wayang karena sudah mengajarkan hal tidak-tidak pada keponakan.

"Omoo, Eomma."

"Semua hal buruk yang diajarkan Kyuhyun jangan kau bawa ke rumah ya!"

"Tidak dibawa ke rumah juga Seohyun akan bandel. Joohyun kan kadang suka pergi ke club."

"Heh!"

"Hhahahaha, arraseo arraseo. Ahjumma, aku pasti menjaga diri baik-baik. Tidak perlu terlalu khawatir."

"Oh, satu lagi, wanita bernama Im Yoona yang kerap Ahjumma ceritakan, bertemanlah dengan dia."

"Gadis aneh itu?"

Pluk! Lagi, tangan dari wanita berusia setengah abad lebih meninggalkan jejak di pipi putra.

"Arrayo, hihihihi."

*

Seorang wanita bersiul menatap jajaran stan hendak mengisi perut. Terlalu banyak makanan di sana sementara isi dompet dan kapasitas perut tak cukup untuk menikmati semuanya. Tak lama kemudian mata menangkap stan es krim balok yang diapit sepotong roti. Bak menatap setumpuk batangan emas dia lalu menghampiri gerobak tersebut dan membeli es krim rasa teh hijau.

"Gomawoyo," ujar dia menerima sepotong es krim di antara roti dan diberi sedikit susu coklat juga messes.

"Sabar sebentar, Baechu Eonnie!"

"Kau lama sekali, Nini. Sebentar lagi pesawat adikku land-"

Brak!

"Aw!"

"Aigoo ah!"

"Haahh?" kaget wanita bermata bulat terhenyak menatap lelehan es krim jatuh ke rambut sahabatnya.

"Es krim?"

"Rambut?"

Si pemilik es krim antara kesal dan sedih meratapi adonan beku nan dingin yang tergeletak di atas pasir dan debu. Sedangkan, di depannya sosok berambut pirang mengernyit jengkel melihat cairan hijau mengotori rambut dan kaos bergambar kelinci. Kedua wanita sama-sama bermata sipit dan tak terlalu tinggi saling melempar tatapan tanpa aba-aba.

"Ouh, itu seharga 85.000 won," lirih si mata bulat mendesis karena dia sendiri yang menemani sang sahabat ke salon. "Eonnie ah, kau harus minta maaf sudah-"

"Yahhh, kau!" potong si pirang menunjuk wanita yang seharusnya sedang menikmati es krim. "Cepat minta maaf!"

"Mwo? Yahh, salah sendiri jalan tergesa-gesa dan seenaknya. Jalan ini bukan milik buyutmu!"

"Tidak mau meminta maaf?"

"Omoo, Irene Eonnie, kau yang salah."

"Nini, mengapa membela dia?"

Sahabat si pirang Irene berdecak kesal apalagi beberapa pandangan pejalan kaki tertuju ke arah mereka. "Isshh, sudah, jangan dilebih-lebihkan! Agashi, maaf ne, temanku hanya sedang kacau. Mohon jangan dimasukkan ke dalam hati!"

Behind The Room (YoonHyun dan JiRene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang