Kim Kerdil

663 74 7
                                    

halooo kalongers yg selalu setia di Lontong_5ayur

*huwahahahahaha kok lucu banget ya namanya. mau ganti lagi ah*


"Kopi kesukaanmu."

"Omoo, Hyo Eonnie masih ingat. Hihihihi."

"Bagaimana tidak ingat jika hampir tiap hari melihatnya di status? Aku akan belikan setoples untukmu," ujar wanita berambut pirang gelombang meraih toples kaca berisi butir kopi espresso.

Seohyun kaget sekaligus berbinar sambil merangkul pundak wanita yang lebih pendek. Mendapat setoples kopi bak dihujani berlian, padahal harga tertera tidak seberapa. Tapi tentu bukan perihal harga melainkan kepedulian seorang sahabat.

"Kau yang bayar ya," ujarnya kemudian membuat Seohyun tercekat dan pura-pura merajuk manja.

"Hyoyeon Eonnie."

"Yaahh, kalian berdua jangan ribut di sini! Cepat, cepat, cepat! Perutku tidak bisa toleransi lagi." Lagi seorang teman tak kalah tinggi datang memasukkan daging bacon dan asparagus ke keranjang bawaan Seohyun. Dia akan sangat berisik ketika lapar. "Di sana, di sana, kasir di sana sepi. Ayo, cepat!"

Seohyun tak sengaja menoleh ke pintu masuk ketika mendengar suara bel. Ada sekerangka tubuh yang kemarin menjadi bahan obrolan di meja makan rumahnya. Ya, tak lain adalah Im Yoona si wanita aneh bagi Kyuhyun dan Irene. Pesan bibi ketika di bandaran sontak terbesit di benak, ditambah lagi terselip sedikit ketertarikan untuk mengenal lebih.

"Eonnie, kalau sudah kalian ke mobil dulu ne."

Adik Xiumin dan Irene beranjak tanpa mendengar sahutan dua sahabat. Dia melangkah pelan mengikuti Yoona menyisir deretan roti. Langkah kian pelan sembari sorot mata memanah punggung berbalut hoodie hitam tergantung tudung kepala. Jantung tiba-tiba bekerja lebih cepat karena gugup tapi tentu bukan alasan jatuh cinta melainkan karakter Yoona yang tak begitu nyaman jika didekati wanita.

Tap! Yoona berhenti di bagian selai seraya meraih selai srikaya. Memilah antara kemasan 100 gr atau 225 gr. Sadar seseorang di sisinya tengah mengamati, dia menoleh pelan tanpa ekspresi. Benar-benar datar.

"A-annyeong,"

"..." Sepasang alis mengerut bingung seketika bertanya-tanya siapa wanita di sana? Jika dia menghalangi jalan atau ingin mengambil sesuatu yang terhadang, wanita itu harusnya mengucap 'permisi' bukan memberi salam.

"Im Yoona?"

Yoona menghela napas sembari mengembalikan kedua kemasan selai kemudian mengantongi sepasang telapak dan mundur selangkah. Kelopak mengerjap sejurus bibir menipis memikirkan siapa wanita di sisinya? Mengapa dia dikenali?

"Aku... aku adik Minseok atau Xiumin oppa dan Irene Bae Joohyun, keponakan Kim ahjumma."

Raut tak bersahabat Yoona seketika berubah usai mendengar sosok Kim ahjumma. Bibir semringah memperlihatkan jajaran gigi putih bersih dan mata berbinar senang. "Kim ahjumma?"

"Ne, hehehehe."

"Ahjumma ada di sini? Kapan dia kemari?" tanya Yoona menoleh ke balik punggung Seohyun berganti ke deretan lain berharap menemukan wanita paruh baya yang kerap disapa Kim ahjumma.

"Ahjumma... ahjumma tidak ikut kemari. Dia tetap tinggal di Jeju bersama putranya."

Binar mata meredup tatkala lengkungan kembali mendatar. Sedih dan kecewa akan harapan berlebih. Bagai anak gagal bertemu ibunda, itulah yang dirasakan Yoona.

"Eh, tapi Kim ahjumma menitip kue kering untukmu. Dia bilang kau sangat suka kue kelapa."

"Jinja? Ah benar sekali. Kue kelapa buatan Kim ahjumma sangat enak."

Behind The Room (YoonHyun dan JiRene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang