10. JALAN-JALAN

573 66 35
                                    

"Pastiin dulu kalau hati lo itu cuma buat gue. Kalau lo udah suka dan sayang sama gue, sampe waktu itu tiba gue pastiin lo bakal jadi satu-satunya cewek yang nempatin hati gue. Sekarang dan seterusnya"

-->>🌟<<--

Rayanikki membuka pintu rumahnya lalu mengucap salam. Setelah selesai berkompetisi di Akademi Shatziehara, semua anggota tim basket Famor Alteiraski diperbolehkan pulang untuk beristirahat.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam, udah pulang Bang?" tanya Rinata, ibu dari Rayanikki.

Rayanikki tersenyum lalu mengangguk. Pandangannya tertuju kearah Rizukiana yang tengah berbaring santai di sofa ruang tamu seraya bermain game online mobile legends.

"Kamu mandi dulu ya, abis itu langsung makan" ujar Rinata.

"Iya, bu" ujar Rayanikki menurut.

Cowok itu berjalan mendekat kearah Rizukiana lalu berdiri seraya menopang dagunya di punggung sofa. Rayanikki tersenyum simpul saat melihat keseriusan Rizukiana dalam memainkan game nya.

"Asik banget kayaknya"

"Jangan ganggu Kia dulu, Bang. Bentar lagi menang ini" gumam Rizukiana tanpa mengalihkan pandangannya.

Beberapa saat kemudian, Rizukiana pun bersorak kencang seraya mengangkat kedua tangannya ketika berhasil memenangkan permainan itu.

"Huft, akhirnya bisa menang juga"

"Cih, menang game aja bangga. Lebih baik perbaiki nilai aja dulu, biar gak terlalu standar" ujar Rayanikki, cowok itu kini tengah duduk di samping Rizukiana.

"Yaelah, Bang. Yang penting nilai Kia gak dibawah kkm, itu juga udah alhamdulillah"

Rayanikki menghela nafas dan memutar matanya jengah. "Tapi pas-pasan kkm juga kagak bagus tau, Ki. Mayoritas nilai kamu pas-pasan sama kkm. Kamu gak ada niatan buat jadi 3 besar murid terpintar di Famor Alteiraski apa?"

"Jangan mentang-mentang Bang Ikki masuk 3 besar murid senior paling pintar, Bang Ikki jadi keseringan ngejekin Kia!" sewot Rizukiana.

Gadis itu sangat kesal bila Rayanikki membicarakan perihal nilai. Karena abangnya itu selalu terlihat seperti membanding-bandingkan nilainya dengan nilai Rizukiana. Padahal jatuhnya mental akibat nilai yang dibanding-bandingkan terkadang lebih dalam melebihi saat dimana orang tua membanding-bandingkan kita dengan anak tetangga.

"Bukannya mau ngejekin, tapi Abang cuma ngingetin kamu aja. Nilai besar itu bakalan berguna banget buat kamu tau"

"Nilai pas-pasan juga gak papa, ish! Lagipula Bang Ikki juga gak bakal bisa ngajarin Kia, jadi gak usah cerewet gitu" ujar Rizukiana seraya mengerucutkan bibirnya.

"Kan Kia sendiri yang gak mau diajarin. Katanya kalau diajarin sama Abang serasa belajar di kandang singa"

Mendengar suara Rayanikki yang mulai malas, Rizukiana hanya tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hehehe... Ngomong-ngomong cewek-cewek di Shatziehara pada cantik gak?" tanya gadis itu, mengalihkan pembicaraan.

"Emangnya kenapa?"

"Ya siapa tau aja disana Bang Ikki bawa pulang calon kakak ipar buat Kia" celetuk Rizukiana yang langsung mendapat pelototan dari abangnya.

"Sembarangan! Kamu pikir Abang apaan berani bawa pulang anak orang? Mending gak usah ngomong yang aneh-aneh deh... Urusin aja hubungan kamu sama si Semi, bukannya kalian udah terkenal deket di seluruh pelosok Famor Alteiraski?" tanya Rayanikki sambil tersenyum miring.

MY SWEET BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang