26. DISAPPEARED

433 39 88
                                    

"Gue lebih suka berbicara lewat tindakan"

-->>🌟<<--

Rizukiana mengelap keringat yang bercucuran di dahinya. Setelah berjam-jam melangkah di permukaan Gunung yang jauh dari kata rata. Akhirnya dia dan rombongan kelas XII MIPA 1 dan XII MIPA 3 sampai di puncaknya pada pukul 17.47 sore.

Sesaat setelah sampai di puncak Gunung. Mereka langsung disuguhi oleh pemandangan sunset yang sangat menakjubkan dari arah barat. Rasa lelah mereka seolah terhempas saat melihat kilau jingga yang terpancar dari matahari yang terbenam.

Tidak sedikit murid-murid yang langsung mengabadikan momen seperti ini dengan berfoto menggunakan kamera ponsel atau kamera DSLR milik masing-masing. Kapan lagi bisa melihat sunset dari atas ketinggian 3.078 mdpl?

Tiba-tiba Semi menaruh dagunya di atas kepala Rizukiana lalu melipat tangannya di pundak gadis itu. Daripada merangkul secara langsung, Semi lebih suka melakukan hal itu saat sedang berada di dekat pacarnya. Karena wangi rambut Rizukiana yang lembut selalu memanjakan indera penciumannya.

"Kebiasaan!"

Semi tersenyum simpul. "Sunsetnya cantik dan nyaman dilihat. Tapi kok aku malah lebih tertarik buat liatin kamu ya?" ucapnya pada Rizukiana membuat gadis itu terkekeh pelan.

"Gombal hmm"

"Aku gak bisa ngegombal Kia. Aku bisanya berkata jujur" sangkal Semi.

"Yah, bener juga sih... Kak Semi kan orang yang payah dalam hal berbohong" ucap Rizukiana yang dibalas kekehan Semi.

"Bukannya ngeintruksiin apa yang harus kita lakuin, malah sibuk pacaran. Gak becus banget jadi panitia"

Rizukiana menghela nafas pelan. Dia tau betul suara seseorang yang mengatakan hal itu kepadanya secara terang-terangan. Siapa lagi kalau bukan Vanessa?

Saat ini Vanessa tengah berdiri beberapa meter dari tempat Rizukiana. Karena itulah perkataannya akan langsung tertangkap oleh telinga Rizukiana. Bahkan Semi pun bisa mendengarnya.

"Liat keadaan di sekitar lo Vanessa. Lo pikir muka-muka haus selfie dari murid-murid disini nunjukin kalau mereka mau disuruh buat berhenti foto-foto? Harusnya lo sadar kalau sekarang si Kia lagi ngasih kesempatan buat foto-foto ke kita"

Bukan Rizukiana yang meladeni ocehan Vanessa. Melainkan abangnya yang tidak lain adalah Rayanikki. Meskipun diawal-awal Rayanikki terlihat mendukung hubungan antara Semi dan Vanessa, tapi sekarang tidak lagi. Karena cowok itu lumayan ilfeel saat melihat tingkah Vanessa yang bisa melakukan segala sesuatu hanya untuk memuaskan rasa obsesinya terhadap Semi.

Vanessa tidak membalas ucapan Rayanikki. Karena gadis itu terlihat tidak ingin berurusan dengan cowok galak berdarah Batak seperti Rayanikki.

-->>🌟<<--

Setelah merasa kalau waktu yang digunakan oleh para seniornya untuk berfoto-foto sudah cukup. Rizukiana pun bertepuk tangan sebanyak 3 kali untuk meminta perhatian semuanya.

"Mohon perhatian untuk seluruh kelas XII MIPA 1 dan XII MIPA 3... Foto-fotonya udah pada puas kan? Karena hari udah mulai gelap, sekarang waktunya kita kerja sama. Ada yang ngebangun tenda, ngeberesin tas-tas dan ngegelar tikar, sama ngumpulin kayu bakar. Yang ngumpulin kayu bakar diutamain cowok ya, karena kalau cewek takutnya malah terjadi hal-hal yang gak diinginkan. Tapi kalau ngotot mau nyari kayu bakar, cewek juga boleh deh. Gue juga bakal ngebantuin kok. Asal jangan jauh-jauh dan gak boleh sendiri-sendiri! Kalian paham gak?"

"PAHAM" jawab semua murid dengan kompak.

Rizukiana tersenyum puas. Meskipun dikelilingi heaters yang menunjukan rasa ketidaksukaan mereka terhadap hubungan antara dia dan Semi secara terang-terangan. Rizukiana bersyukur karena semua murid yang dipanitiai olehnya mudah diatur dan tidak banyak protes.

MY SWEET BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang