25. HIKING WITH SENIOR

441 39 44
                                    

"Hatiku telah memilihmu. Bahkan setiap sel dan syaraf yang ada dalam tubuhku selalu bereaksi dan berpihak kepadamu. Lalu adakah alasan yang mengharuskanku untuk memilih yang lain?"

-->>🌟<<--

Hari berlalu dengan cepat. Tiba saatnya bagi para kelas 12 SMA Famor Alteiraski untuk memulai acara refreshing mereka di puncak Gunung.

Sekarang ini semuanya masih berbaris di depan Bus khusus kelas masing-masing untuk di absen oleh wali kelasnya. Mereka harus menempuh perjalanan dari Jakarta ke lokasi pendakian selama 3 jam 29 menit. Karena jarak perjalanannya adalah 216,1 KM.

Bu Icha menatap lembaran kertas yang dia pegang lalu melirik ke arah murid-muridnya. "Baik anak-anak kelas XII MIPA 1. Udah pada lengkap semuanya kan? Ada yang masih belum datang?"

"Si Affan gak jadi ikut Bu, katanya takut ilang dan gak diizinin sama orang tua nya" adu salah satu murid.

Bu Icha menghela nafas dan memijat pelipisnya. "Kan udah Ibu bilang dari kemaren-kemaren... Kalau ada yang gak mau ikut harusnya bilang dari awal... Kalau udah gini Ibu harus laporan lagi ke pemimpin acara"

Pandangan Bu Icha tertuju ke arah Osis yang menjadi panitia. Dia melambaikan tangannya pada salah satu diantara mereka. "Salah seorang... Ke sini dong!"

Rizukiana menoleh dan langsung memenuhi panggilan Bu Icha. Gadis itu langsung bertanya dengan sopan. "Ada yang bisa saya bantu, Bu?"

"Ah Rizukiana, kebetulan banget. Kamu yang jadi panitia di Bus ini kan? Tolong bantu Ibu buat ngabsen murid kelas XII MIPA 1 ya... Ibu harus ke pemimpin acara dulu. Nanti tempat duduk mereka bakal disesuain sama absen" ujar Bu Icha.

Rizukiana mengangguk paham. Dia menerima absen yang diberikan oleh Bu Icha lalu menatap ke arah para seniornya.

"Baik Kakak-Kakak sekalian. Yang namanya disebut langsung masuk Bus ya!" tegas Rizukiana.

"IYA"

Setelah mendapat sahutan. Rizukiana pun mulai mengabsen nama-nama yang tertera di kertas yang dia pegang.

"Affan Wicaksono"

"Dia gak ikut. Barusan udah ngonfirmasi ke Bu Icha" ujar Rayanikki.

Rizukiana manggut-manggut kepala kemudian menandai nama orang itu di pinggir nomor absennya. Lantas dia pun lanjut mengabsen.

"Anandha Semi Alteiraski Fire"

"Ada sayang ada"

Tepat saat Rizukiana menyebutkan nama kekasihnya dan langsung disahut oleh cowok itu. Beberapa murid di hadapannya langsung pura-pura batuk.

"Akhemm... Akheemmm... Keselek jengkol sekeler hmmm..." celetuk Fendly.

"Mati kali Fen, kalau keselek jengkol sekeler mah" kekeh Zakiya.

"Disini nyamuk sama manusia populasinya kebanyakan nyamuk ya" ujar Rayanikki yang langsung disambut gelak tawa dari teman-temannya yang lain.

Semi hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala. Dia berjalan untuk memasuki Bus. Sebelumnya dia mendekat ke arah Rizukiana lalu membisikan sesuatu.

"Karena orang yang bakal duduk di samping aku gak ada, kamu yang harus jadi penggantinya"

Bisikan Semi sontak membuat kedua pipi Rizukiana memerah. Sedangkan orang-orang di depannya yang melihat kejadian itu malah semakin ricuh.

"Woi! Pake bisik-bisik pasutri segala! Kalian udah ngundang kesyirikan para jomblo disini tau!" teriak Fendly.

Rayanikki menoleh dengan alis terangkat. "Lo kan ada Zakiya"

MY SWEET BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang