Chapter 56

672 30 11
                                    

GAIS AKU MAU BILANG, KALU CAST NYA IQBAL MAU AKU GANTI PEMERANYA GAPAPA KAN?! WAJIB JAWAB PLIS👉👈

"Bunda, Via, Acha pergi sebentar ya ada urusan" Ucap Acha yang dibalas anggukan oleh Heni dan Via.

Acha berjalan menuju taman rumah sakit, yang disana sudah terdapat Davin yang sedang duduk di kursi yg disediakan.

"Bang" Panggil Acha.

Davin menoleh menghadap Acha lalu menggeser tubuhnya untuk memberikan Acha ruang untuk duduk.

"Gimana kejadianya? Tanya Davin dingin.

"Emm, Camel jalan sama Varo, trus kekunci dirumah kosong yang didalemnya ada Dara" Jelas Acha.

"Acha gatau jelasnya, tapi itu kata Via" Lanjutnya.

"Lo tau dimana sekarang Varo" Tanya Davin.

Acha menggelengkan kepalanya pertanda ia tak tau dimana sekarang keberadaan Alvaro.

Davin menghela nafasnya, kemudian berdiri dari tempatnya dan meninggalkan Acha, tak lupa ia mengacak rambut teman adiknya itu seraya berucap.

"Sabar, doa in ade gue" Ucap Davin lalu berjalan meninggalkan taman.

"Andai gue punya kakak kyak lo bang, Camel pasti beruntung banget punya kakak penyanyang kyak lo" Gumam Acha lalu berdiri dan ikut meninggalkan taman.

                                                      

"Gimana? berhasil lo jaga adek gue?" Tanya Davin.

Iqbal menatap Davin, yang juga menatapnya dengan sorot wajah kecewa.

"Sorry bang, gue udah bikin lo kecewa, gue emang banci gabisa nepatin janji gue" Jawab Iqbal.

"Bukan cuman gue yang kecewa, tapi orang tua gue juga!" Ucap Davin makin meninggi.

"Davin udah nak ini gak sepenuhnya salah Iqbal" Ucap Hendra.

"Enggak yah, ini memang salah Iqbal, Iqbal kurang berhati hati" Ucap Iqbal.

"Iqbal, kalau kamu nggak ada disitu mungkin keadaan Camel akan lebih parah nak" Ucap Heni.

"Hen" Panggil giva yang baru datang bersama suaminya.

"Giva" Balaa Heni lalu mereka berpelukan.

"Gimana keadaan Camel?" Tanya Giva.

"Masih di per-"

"Permisi" Ucap Dokter yang baru keluar dari ruangan.

"Orang tua dari pasien?" Tanya Dokter.

"Saya dok, saya ayahnya" Jawab Hendra, yang posisinya lebih dekat dengan dokter.

"Mari ikut keruangan saya pak" Ucap Dokter itu, lalu berjalan menuju ruanganya di ikuti dengan Hendra dibelalangnya.

"Jadi begini pak, akibat tusukan yang terletak diperut pasien terlalu dalam, hingga membuat ginjalnya rusak" Ucap Dokter itu.

COUPLE GOALS (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang