Chapter 54

735 21 6
                                    

"Wah bagus banget..."Seru Camel ketika sampai disebuah tempat yang ditunjukan Alvaro.

"Ayo naik ke rumah pohon, liat sisanya sunset" Ucap Alvaro dan mentatih Camel menaiki rumah pohon yang terletak disebelah Danau.

"Keren ya Al, lo kok tau tempat begini sih" Ucap Camel sambil menatap sisa sisa sunset.

"Haha iya, dulu gue waktu kecil sering main disini" Jawab Alvaro dan memalingkan pandanganya menatap Figora yang tergantung disana.

"Sendiri?" Tanya Camel.

"Sama dia, temen kecil gue" Jawab Alvaro sambil menunjuk bingkai foto itu.

"Eh, kenalin ke gue dong"

"Dia udah tenang" Jawab Alvaro sendu.

Camel menutup mulutnya rapat, tak enak telah mengungkit masa lalu Alvaro."Sorry Al, gue gak bermaksud" Cicit Camel.

"Haha, gapapa" Balas Alvaro terkekeh kecil.

"Itu rumah siapa?" Tanya Camel menunjuk rumah tua yang terletak tak jauh dari rumah pohon tersebut.

"Itu tempat favorit aku sama dia, mau kesana?" Tawar Alvaro.

"Emang gapapa?" Tanya Camel.

"Gapapa, disana banyak gambar gambar muka dia" Ucap Alvaro.

"Boleh deh" Balas Camel.

Lalu mereka berdua turun dari rumah pohon dan menuju rumah tua tersebut, Alvaro membuka pintu rumah itu, butuh mengeluarkan sedikit tenaganya, karena memang kondisi pintu tua dan sudah macet.

"Ayo masuk" Ajak Alvaro, ia pun berjalan didepan Camel mendahuluinya.

"Di laci itu aku simpen, kamu boleh liat dulu aku mau liat yang lain" Ucap Alvaro dan menunjuk sebuh meja kecil, lengkap dengan kursi dan lacinya.

Camel pun mengangguk dan berjalan menuju tempat yang ditunjukan Alvaro, ia menarik laci tersebut, dan benar saja disana banyak kertas kertas yang sudah terisi coretan tangan hingga membentuk sebuah gambar.

Camel melihatnya satu persatu, namun kegiatanya terhenti saat tiba tiba pintunya langsung tertutup dengan kencang.

Brakkk.

Camel panik dan terkejut, karena saat ini ia hanya sendiri dirumah kosong ini, ia sudah tak melihat Alvaro didalam ruangan ini

Dor dor dor.





"Alva lo dimana buka pintunya" Teriak Camel dengan gemetar sambil menggedor gedor pintu tua tersebut.

"CAMEL GIMANA INI PINTUNYA MACET GABISA KEBUKA" Balas Alvaro dari luar.

"Alva plis tolong bukain pintunya" Jawab Camel dengan sesenggukan.

"Bentar mel, aku cari bantuan dulu" Ucap Alvaro langsung berlalu pergi.

Camel terus memanjatkan doa agar semoga Alvaro cepat kembali dan dapat membuka pintunya.

"Hai cantik mau main?" Terdengar suara seseorang yang sangat menggelegar di ruangan ini. Camel terkejut bukan main dan langsung berusaha membuka pintunya kembali. Camel tidak berani kemana mana yang ia lakukan hanya berdiri di dekat pintu dan berusaha membukanya.

COUPLE GOALS (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang