Chapter 49.

699 23 10
                                    

"Kenapa..." Balas seseorang yang berdiri di ambang pintu.

"LO!" Pekik semua yang berada diruang keluarga.

"Kenapa?" Tanya orang tersebut lagi.

"Bagaimana mungkin" Ucap Heni menutup mulutnya.

"Ini beneran kamu?" Tanya Heni dan memegang halus pipi orang tersebut, selang beberapa menit Heni langsung memeluknya, ya memeluk putri kesayanganya, Camel.

"Bunda kenapa nangis?" Tanya Camel dan membalas pelukan Heni.

"Nak, bagaimana bisa" Kata Hendra yang berdiri dibelakang Heni.

"Jangan tinggalin bunda nak, jangan tinggalin bunda" Ucap Heni lalu melepaskan pelukanya.

"Dek, bukanya kamu--"

"Ikut dalam kecelakaan?" Potong Camel cepat dan di angguki oleh Davin.

Camel tersenyum kecil lalu menatap bundanya dan menghapus air mata yang bercucuran.

"Ayo masuk, camel jelasin" Ucap Camel.

Semua penghuni rumah masih tak percaya dengan pemandangan yang ada didepan mereka kali ini, sebenernya ada apa ini, apa yang sedang terjadi.

"Bang, ayo masuk" Ajak Camel kepada seseorang yang menunggu diluar.

"Kiki, lo.." Sergah Davin lalu dipotong oleh Camel.

"Masuk dulu" Kata Camel lagi langsung membawa Bundanya masuk dan di ikuti Kiki dibelakangnya.

Akhirnya semua anggota keluarga memasuki rumah, kini mereka sedang berkumpul diruang keluarga, semua memberikan tatapan rindu kepada Camel, semua ingin menumpahkan rasa rindunya namun itu semua mereka tahan karena ingin mendengarkan sedikit penjelasan dari Camel.

"Ayo nak jelasin" Titah Hendra.

"Jadi Camel itu udah berangkat ke stasiun sama bang Kiki, tapi sebelum kereta berangkat Bang kiki mau beli entah apa itu, dan Camel duduk di kursi sambil nunggu Bang Kiki, disana Camel duduk sama cewek yang pakaian dan rambut sama seperti Camel, Camel duduk disana, Camel benerin ponsel Camel, Camel ngeluarin kartu memori dari ponsel Camel trus hp nya Camel taruh disebelah, setelah semuanya beres, Camel ngobrol sama kakak itu dia cantik baik.. tapi tiba tiba...."

Flashback onn.

Tiba tiba ia merasa kantung kemihnya sudah penuh sekarang, sedangkan kiki tak kunjung menampakan batang hidungnya.

"Kak saya duluan ya" Ucap Camel lalu berdiri menuju kamar mandi.

Camel pun menuju kamar mandi yang berada didekat tempat duduknya dan memasuki bilik yang kosong.

Setelah selesai ia keluar dan mengaca untuk menata rambutnya lalu keluar dan membayar, saat ia ingin kembali memasukan dompetnya ada sesuatu yang membuat ia kembali memasukan tanganya..

"Wait wait, hp gue" Ucap Camel lalu mengangkat Tasnya dan mencari ponselnya.

"Lah anjay, kagak ada" Ucap Camel lalu kembali ke toilet.

COUPLE GOALS (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang