Aku menggenggam kedua tali tas ranselku. Setelah meyakinkan diri bahwa ini adalah keputusan yang tepat, aku melangkah masuk ke kelas. Karena bangku Sehun terletak di dekat pintu, jadi aku bisa langsung melihatnya. Sehun datang lebih awal seperti biasa. Aku menghampirinya.
"Ohayou~" seruku riang berusaha untuk tidak canggung.
Sehun mengangkat kepalanya dan menatapku tak percaya. "Belle?"
Aku tersenyum lalu berjalan ke tempat dudukku yang diikuti oleh Sehun dengan pandangannya. Yah, wajar aja dia heran karena sikapku sekarang 180 derajat berbeda dengan kemarin. Setelah memikirkannya matang-matang, aku yakin kalau Sehun tidak boleh disia-siakan begitu saja. Kemarin, aku baca artikel di internet tentang cara orang menunjukkan kasih sayang. Kurasa Sehun tipe orang yang suka memberi perhatian secara diam-diam. Dan kuakui, aku lebih suka seperti itu ketimbang orang yang menebar kasih kemana-mana tapi tidak serius.
Wali kelas kami memberi tahu bahwa dua minggu lagi ujian semester akan diadakan. Rania menggerutu di sebelahku. Berhubung aku telah memulai hari ini dengan semangat positif, maka aku menyambut berita itu dengan sukacita. Terlebih karena setelah ujian akan ada kemah tahunan yang diadakan sekolah.
Saat istirahat, Sehun mengajakku makan di kantin. Senyumku mengembang dan langsung mengiyakan ajakannya. Dalam hati aku berkata, "Kenapa nggak dari awal aja Sehun begini?"
"Belle," panggil Sehun ketika aku selesai memakan nasi gorengku.
"Apa?"
"Aku seneng kamu udah balik," ucapnya pelan namun aku bisa menangkap nada tulus di dalamnya. "Tapi, kamu jadi pendiem gini. Males ah." Sehun cemberut dan memajukan bibirnya. Tawaku meledak melihatnya. Sebenarnya aku sengaja jadi pendiam supaya dia bisa mendominasi karena kayaknya selama ini aku terus yang ngomong. Tapi aku gak bisa tahan kalau Sehun kayak gini.
"Kamu kok gemesin sihhhhh?"
Sehun nyengir. Pertama kalinya, loh, dia nyengir. Ia meneguk air putihnya membuat jakunnya bergerak. Aku menelan ludah. Kenapa dia makin ganteng, ya? Oke, dia emang ganteng dari dulu, tapi sekarang gantengnya lebih mengarah ke... seksi? Aku menahan senyumku.
"Kamu ikut kemah ntar?" tanya Sehun.
"Belum tahu. Tapi kepengen, sih."
"Ikut, yuk!"
"Yuk!" sambutku semangat.
*
Ujian semester telah berakhir. Itu artinya liburan telah tiba dan saatnya berkemah. Aku mengemasi barang-barang yang akan kubawa untuk berkemah. Setelah mengecek semua barang, aku berangkat ke sekolah.
Dari sekolah, kami akan berangkat ke tempat perkemahan yang terletak di daerah pegunungan dengan bus. Aku duduk di sebelah Rania. Ia sibuk mengoceh tentang khayalannya saat kemah nanti, sementara aku mendengarkannya sambil mengunyah keripik kentang yang kubawa dari rumah. Anak-anak di bus bernyanyi dengan ceria. Walaupun suara mereka nggak bagus, tapi itu cukup untuk membuatku tertawa.
Perjalanan menuju tempat perkemahan memakan waktu dua jam. Sesampainya di sana, kami langsung memasuki tenda. Tenda sudah tersedia langsung disana karena ini acara sekolah, bukan acara pramuka dan untungnya sekolahku mengerti itu.
Setelah meletakkan barang-barangku di dalam tenda, aku keluar untuk menghirup udara segara khas pegunungan dan berjalan menjauhi daerah perkemahan untuk melihat pemandangan indah yang terbentang di depanku. Aku memasukkan kedua tanganku ke dalam saku jaket karena suhu disini cukup dingin.
Tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan melingkar di leherku. Aku melihat ke belakang dan mendapati Sehun sedang tersenyum sambil memelukku dari belakang.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Closer I Get To You
FanfictionOh Sehun. Cowok yang bener-bener gak pedulian sama pacarnya sendiri. Cuek maksimal! Gak ada romantis-romantisnya lagi. Aku kesel sendiri ngadepin dia. Abis kalo aku ngomong, katanya dia dengerin sih, tapi masa gak ada respon? Dia itu super nyebelin...