♡Happy Reading♡
.
.
.-Play mulmed-
Stecia membaringkan dirinya ke ranjang dengan perlahan, ia baru saja selesai mandi sesuai yang diperintahkan Gigha tadi saat mengantarkannya pulang selepas sekolah.
Pacarnya itu berpesan untuk segera membersihkan diri dan langsung istirahat, rupannya Gigha masih sangat khawatir dengan keadaan Stecia.
Sekarang gadis itu sangat bosan, ia sudah mencoba memejamkan mata tapi belum juga terbang ke alam mimpi. Karena sebal, Stecia memutuskan untuk keluar kamarnya dan mencari keberadaan Mamanya.
"Mama,"
Meiri yang sedang memasak di dapur menoleh kepada putrinya, "Kenapa?"
"Masak apa??"
"Sup jamur, sini bantu Mama. Nanti sekalian antar ke rumah Gigha." ujar Meiri yang tetap pada kegiatannya mengiris wortel.
Perkataan Meiri membuat Stecia sangat senang, setidaknya ia memiliki alasan untuk bertemu lagi dengan Gigha, "Okey dokey, Mama!"
Meiri menggelengkan kepalanya melihat tingkah Stecia, "Semangat amat?" godanya pada sang anak.
"Mama apaan sih,"
Mereka berdua memasak bersama sambil sesekali berbincang, "Gimana sama Gigha? Nggak ada masalah, kan?" tanya Meiri membuka topik pembicaraan kembali.
Stecia tersenyum, "Baik baik aja dong, nggak ada masalah. Gigha selalu manis tapi Stecia aja yang kadang ngambekan, tapi untungnya Gigha selalu sabar,"
Wanita paruh baya itu mengangguk, "Bagus deh kalau gitu, dalam hubungan harus saling menjaga dan saling percaya. Tapi ..."
"Tapi??"
Kedua perempuan berbeda usia itu saling menatap dalam untuk sesaat sebelum akhirnya Meiri menggeleng pelan, "Nggak apa apa. Nikmati waktu kebersamaan kalian ya,"
Stecia mengangguk, tetapi dalam hatinya merasa ada yang janggal dengan jawaban sang Mama.
♡♡♡
"Oii, lo main yang bener dong Ga!" kesal Reza pada Gigha karena sahabatnya itu bermain play station dengan asal asalan.
"Diem, gue lagi kepikiran Stecia. Dia udah istirahat belum ya kira kira," Ucap Gigha dengan raut wajah terlihat berfikir sedangkan Reza menatap melongo dengan sahabatnya yang sudah menjadi budak cinta hingga ke urat-uratnya.
Reza menunjuk wajah Gigha pelan, "Lo ... bucin banget!"
"Biarin."
"Biarin mbahmu, kalau nggak bisa main nggak usah main deh mendingan. Bucin aja sana!"
Sekarang gantian Gigha yang memandang sengit laki laki di sampingnya ini, "Nggak usah main? Lo pikir ini play station punya siapa?"
"T-tap--"
ting tong
Gigha memandang sengit Reza untuk terakhir kalinya sebelum ia beranjak kearah pintu untuk membuka pintu.
"SINIS AJA LO!"
Saat tepat di depan pintu, ia menarik gagang pintu itu hingga terbuka dan menampakan gadis cantik dengan senyuman manis yang terukir di bibirnya membuat Gigha terpesona lagi dan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
Teen FictionStecia mencintai Gigha. Gigha mencintai Stecia. Tapi, apakah Tuhan mereka merestui cinta mereka? . . . "kamu seperti hollywood. terlihat dekat, namun nyatanya sangat jauh."-Stecia "kamu nyata. tetapi seperti ilusi dalam hidupku."-Algigha slow up~