♥Happy Reading♥
.
.
."Stecia buruan!"
Gadis itu buru buru memasukan buku dan alat tulis lainnya kedalam tas, segera ia berlari kearah kekasihnya dan langsung mengamit lengan kekar itu. "Iya iya ini udah kok"
Mereka berjalan beriringan, siapa lagi jika bukan Gigha dan Stecia. "Tau kalau kamu lama harusnya tadi saya tinggal aja. Kamu tau nggak sih arti sibuk??"
"I-iya maaf. Jangan marah"Hati Stecia mencelos mendengar penuturan Gigha, ada apa dengan laki laki itu yang sejak pagi tadi menjemputnya hingga sekarang pulang sekolah menjadi sangat tempramen.
Bukannya menjawab, Gigha malah melepaskan tangan Stecia dari lengannya dan berjalan cepat meninggalkan gadis dengan wajah kebingungan itu.
"Kamu saya antar sampe depan komplek nggak apa apa kan?? Saya buru buru banget"Tanya Gigha yang sudah memakai helm setelah sampai di depan motornya.
"Malah ngelamun"
"Ehh i-iya nggak apa apa kok"Jawab Stecia, ia segera naik keatas motor dan langsung melingkarkan tangannya pada pinggang Gigha saat laki laki itu mengegas motornya secara tiba tiba.
Diperjalanan tidak ada percakapan diantara mereka, hanya suara kendaraan berlalu lalang dijalan raya yang menyapa pendengaran Stecia. "Gigha kamu sebenernya kenapa? Ada masalahkah??"
"Enggak."
Saat akan sampai depan komplek, bukannya berhenti, Gigha malah tetap melajukan motornya sampai di depan rumah Stecia. Gadis itu segera turun dan melepaskan helmnya, "Kok ber--"
Belum sempat Gadis menyelesaikan pertanyaan-nya, motor Gigha sudah lebih dulu melaju meninggalkannya tanpa kata apapun.
"Gigha kenapa?"lirihnya.
♡♥♡
"Kok nggak dimakan Sayang??"Tanya Meiri yang melihat putrinya dari tadi hanya melamun dan mengaduk makanannya tanpa minat.
Stecia tersenyum sebentar, itupun hanya senyum yang dipaksakan. "Gigha kayaknya marah deh sama Stecia" Meiri sedikit menautkan alisnya, "Kenapa bisa? Stecia ada salah apa??"
"Nggak tahu, dari pagi cuek dan tempramen banget"cicit Stecia menundukkan kepalanya. Meiri mengelus kepala putrinya dengan sayang, "Mungkin Gigha sedang ada masalah. Coba Stecia tanya baik baik, hm?"
"Udah, Mama. Tapi cuek banget. Apa Gigha bosen ya sama Stecia?"
"Nggak mungkin dong, besok dicoba tanya lagi baik baik"Nasihat Meiri dengan lembut.
Stecia segera memeluk Mamanya, "Makasih Mama. Stecia sayang Mama"kata Stecia, "Papa kapan pulang??"
"Mungkin minggu depan. Sekarang Stecia minum susunya kalau memang nggak mau makan, terus tidur ya,"
"Oke Mama."
Stecia merebahkan dirinya di ranjang, badannya terasa pegal. Ia mengambil ponselnya di nakas dan membuka room chat nya dengan Gigha. Ternyata laki laki itu tidak mengirimnya pesan sama sekali, ingin sekali rasanya Stecia menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
Novela JuvenilStecia mencintai Gigha. Gigha mencintai Stecia. Tapi, apakah Tuhan mereka merestui cinta mereka? . . . "kamu seperti hollywood. terlihat dekat, namun nyatanya sangat jauh."-Stecia "kamu nyata. tetapi seperti ilusi dalam hidupku."-Algigha slow up~