K (Keluarga)

1.2K 130 9
                                    

• Not Me •
Bukan Aku •

Chapter 12 : K (Keluarga)

Chara : Masashi Kishimoto
Created : ku_mi_ko_rin_7
Pairing : Boruto x Sarada

Happy Reading^^

°

°

°

Author POV

Sarada kelabakan. Dia siapa dimata Boruto usai keduanya saling mengutarakan perasaan? Masih berstatus teman? Atau bisa dibilang pacar? Tapi, daripada semua itu, pikirannya tengah kosong menemukan pujaan hatinya bersenda gurau dengan orang yang bahkan ia tak kenal dan tak pernah tahu. Matanya terus tertuju tajam melirik pipi Boruto yang kian ditarik guna menunjukkan tawa khasnya. Menyebalkan.

Dia berhambur. Pergi entah kemana, asalkan bukan di halaman sekolah. Kakinya melebar seiring hentakan emosi menggema dari sepatunya. Sepintas, aura geram menghiasi punggungnya.

"Sarada-san."

Sarada terkejut bukan main mendapati seorang gadis mungil mencegatnya. Tanpa aba-aba si gadis menyeret Sarada menuju perpustakaan.

"Kenapa sih? Lagian, kamu siapa?" Sarada melepaskan cengkraman nona itu dengan tangkas.

"Himawari. Uzumaki Himawari," katanya serentak membungkuk sembilanpuluh derajat, "tolong bantu aku!"

"HAH? Uzumaki? Adiknya Boruto?" pekik Sarada hingga suara melengkingnya mengudara.

"Iya, tapi tolong jangan mempermalukanku dengan berteriak di perpustakaan!"

Tawa kecil menghiasi ruangan senyap tersebut, "Gomen. Aku tidak melihat kemiripan dari Boruto denganmu, jadi aku tidak tahu," serunya menepuk-nepuk pundak Himawari.

"Justru itu yang ingin kubicarakan."

Himawari memindahkan posisi kursinya mendekati nona Uchiha. Poni yang sempat menutupi mata biru lautnya disibakkan. "Sarada-san apakah nii-chan pernah bercerita tentangku?"

"Kupikir… tidak?"

"Hm…" Himawari menghela napasnya yang tak teratur, "bagaimana menceritakannya, ya?"

Sarada menggeleng. Himawari mendengus, "Tertariklah sedikit dengan apa yang ingin kubicarakan, please!"

"Oke. Jadi bilanglah! Aku menunggu apa yang ingin kau ucap," tukasnya seraya menjetikkan jari.

"Aku dan nii-chan, kita…"

°

°

°

Tidak ada yang lebih indah dari bel pulang sekolah yang berdering di tiap sudut ruangan kelas. Sarada berpindah mengunjungi meja Boruto yang masih sibuk mengemasi barang bawaannya.

"Nee, Boruto," panggilnya sehingga Boruto terperangah.

"Hm?"

"Aku…" Sarada berhenti. Dia baru ingat rasanya akan sarkas jika menyinggung secara langsung. Toh, Boruto juga mungkin tidak mau membicarakan masalah ini.

"Kenapa?" tanya Boruto jadi sedikit penasaran.

Sarada menggeleng, "Tidak. Aku hanya ingin bercerita. Mau pulang bersamaku?"

Spontan kepala kuningnya dianggukkan. Dia berdiri, mengikuti arah kaki Sarada yang sudah berjalan sepadan di samping kanannya.

"Aku kemarin berfoto dengan mamaku," ujarnya menyodorkan sebuah foto pada Boruto, "aku sering menghabiskan waktu dengan mama daripada papa. Em, mau bagaimana lagi, kan? Papaku terlampau sibuk."

"Baguslah," timpal Boruto membolak-balikkan beberapa cetakan yang melukiskan Sarada.

"Em, Boruto… Apakah kamu ada masalah?"

Boruto menggeleng lemah, "Tidak."

"Baiklah."

"Jika ada masalah beritahu aku, ya!"

Boruto memasang tawa meledeknya, "Kamu kenapa sih hari ini?"

"Enggak."

Bruk…

Badan Boruto kaku. Tas yang ia bawa jatuh tanpa sengaja. Dia memalingkan mata ke segala arah kala bersetatap dengan wanita dewasa pada jarak lima meter. Sarada berhenti, mengikuti arah mata Boruto memandang pun bingung akan suasana yang  menegang.

"Boruto…"

Seolah lidahnya kelu dan tangan bergetar hebat, keringat dingin turut membanjirinya, Boruto berbalik arah lantas berlari tanpa menghiraukan Sarada maupun wanita di hadapannya, Hinata. Sarada hendak mengejar, namun pergerakannya dicegah oleh Hinata. Dia bilang, "Bisakah kita berbincang sebentar?"

Drap… Drap… Drap…

Hinata membuka pembicaraan di perjalanan mereka, "Siapa namamu, nak?"

"Uchiha Sarada," jawabnya dipelankan.

"Sarada-san bagaimana Boruto di sekolah?"

"Dia mempunyai banyak teman dan dia termasuk orang yang pandai, baa-chan."

Hinata mengalungkan sebuah permata biru di leher Sarada dengan tiba-tiba, walau sedikit terlonjak Sarada hanya bisa diam.

"Itu adalah bentuk terima kasihku karena Sarada-san selalu bersama anakku. Mulai sekarang tolong jaga dia, ya!" lirih Hinata lembut. Sangat persis seperti seorang ibu.

"Baa-chan, apakah baa-chan ini…" kalimat Sarada menggantung, seakan-akan dia tak tega menanyakannya.

Tapi…

"ibu tiri Boruto?"

Sarada cukup penasaran.

______________________________________

Maaf terlalu lama hiatus
Terima kasih yang sudah mau menunggu dan memberi semangat

Jangan lupa vote dan komennya ya teman-teman
Arigato
Kisha sayang kalian

💓💓💓💓

Not Me : Bukan Aku [BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang