U (Untuk)

1.3K 144 36
                                    

• Not Me •
Bukan Aku •

Chapter 13 : U (Untuk)

Chara : Masashi Kishimoto
Created : ku_mi_ko_rin_7
Pairing : Boruto x Sarada

Happy Reading^^

°

°

°

Author POV

Usai jawaban dari Hinata terdengar langsung di telinga Sarada, gadis itu memilih mempertemukan Boruto dengan adiknya. Yeah, Sarada tahu ini adalah pilihan paling beresiko bagi hubungan keluarga Boruto satu sama lain, tapi jika selalu terjadi perang dingin di kediaman Uzumaki, Sarada lebih tidak terima.

Walaupun lelah dengan segala yang masuk tanpa permisi di otaknya, dia tetap mengerjakan masalahnya satu per satu. Mengeja pedih pada tiap noda yang diciptakan waktu, Sarada akan melakukannya untuk Boruto. Setulus itulah hati yang ia beri. Karena bagi Sarada, seberapa banyak Boruto berkata cinta padanya, dia dirundung cemas. Selalu ada cemas yang mengiringi degupan jantungnya. Saat mencintai adalah saat khawatir. Tentu, itu dimiliki oleh kebanyakan orang.

Seperti berpikir 'Sampai kapan dia akan mencintai?' atau 'Apakah pemandangan ini akan berubah?'

Fase dalam kehidupan manusia adalah lupa. Karena lupa mereka pun berubah. Jadi, entah mengapa, Sarada merasakan hari itu akan datang. Di mana sepasang onyx-nya tak mencuri pandang pada iris sebiru laut Boruto.

Sekarang Sarada hanya bisa membantu Boruto yang masih disisinya. Maka dia akan melakukan sebisa mungkin untuk kebahagiaan Boruto.

"Sarada-san kamu benar-benar akan mempertemukan aku dengan nii-chan?" tanya Himawari dibalik tangan yang menutupi wajah rupawannya. Sarada mengangguk mantap serentak menilik sekeliling.

Netranya menangkap tubuh kekar Boruto yang mendekat. Makin lama muka berkedut si lelaki tercetak membuat Sarada tertawa hambar.

"Kenapa ada dia? Lagian sejak kapan kamu kenal orang ini?"

Boruto menyipitkan mata. Bibirnya mencuat ke depan sewaktu menarik kursi di kanan Sarada.

"Apa tidak boleh aku disini?" tukas Himawari menggembungkan pipi.

"Aku menyuruh kalian kesini bukan untuk bertengkar, ya!" ucap Sarada menekankan tiap suku kata yang keluar dari bibir merah mudanya.

"Ada apa?" Boruto memalingkan muka yang menyangga pada tangan kirinya.

Di saat itulah Sarada merutuk dalam hati. Si nona lupa apa yang harus ia katakan untuk mendamaikan masalah Boruto dan Himawari.

Masalah?

Oh, tentu saja Sarada baru menyadari kemarin selepas bertemu Hinata. Jawaban dari pertanyaan sarkas Sarada yang dibalas penuh tanda tanya. Bagaimana tidak? Pasalnya Hinata sekedar tersenyum simpul. Tak mau berujar iya ataupun tidak pada pertanyaan yang seharusnya jelas.

Semata-mata si nyonya Uzumaki mengatakan 'Semua ini karenaku. Mereka bertengkar.'

Siapa mereka? Pada akhirnya Sarada menyimpulkan sendiri kata 'mereka' yang diucap Hinata. Dan dia tahu maksud Hinata adalah Boruto serta Himawari. Pantas saja mahkota indigo bergurat dua di pipi itu kemarin menceritakan silsilah keluarganya pada Sarada.

"Sarada/Sarada-san?" panggil sang  kakak beradik bersamaan.

Sarada menyudahi lamunannya, "Ah, gomen gomen. A-aku rasa kalian ada masalah. Jadi umm… aku mempertemukan kalian. Y-ya aku berharap masalah kalian selesai. Be-begitulah…"

Boruto menatap sinis Himawari pun sebaliknya. "Tidak sudi aku memaafkannya," sambung Himawari berdecak kesal. Boruto menjulurkan lidah layaknya tingkah anak kecil ketika bermusuhan. Sarada dibuat kewalahan. Segala cara ia coba untuk mencairkan suasana, namun nihil hasilnya.

"Minta maaf dulu pada ibuku lalu aku akan minta maaf pada nii-chan!" ketus Himawari meninggikan nada bicaranya.

Boruto berusaha mengendalikan emosi dengan menarik napas perlahan kemudian  menghembuskannya. "Aku tidak pernah memaafkannya, Hima."

"Sebenarnya apa salah ibuku, sih?"

"Apa salah Hinata-san? Kenapa kau tidak tanya langsung pada orangnya?"

"Sudah-sudah tenangkan diri kalian!"

"Oh, atau karena ibuku menjadi istri  ayah jadi kau marah? Karena ibumu sudah meninggal dan ayah malah menikah lagi? Iya? Hah?!" hardik Himawari semakin kencang suaranya.

Boruto menggebrak meja sampai-sampai semua pasang mata melirik ke arah mereka bertiga. Sarada menarik tangan Boruto agar kembali duduk. Jujur dalam hati ia merasa bersalah sebab telah meminta kedua Uzumaki itu kemari.

Himawari bersungut-sungut,  "Terimalah kenyataan bahwa ibumu sudah tiada, Nii-chan. Kaa-chan tidak pernah menganggapmu anak tirinya, dia memperlakukanmu sebagaimana dia memperlakukanku. Lantas kenapa kamu memakinya?!"

"Tentu saja dia memperlakukanku seperti memperlakukanmu. Itu karena aku juga anak kandungnya, puas?" pekik Boruto menggegerkan keadaan yang runyam.

"Hah?" Himawari terkejut bukan main. Dia tak pernah menyangka Boruto yang selalu dikatakan mirip Shion ternyata adalah anak Hinata.

Dia kakak kandung Himawari? Benarkah?

"Sudah lupakan!"

______________________________________

Jadwal update setiap Jumat. Berlaku mulai hari ini.

Vote dan komen selalu kawand
Terima kasih banyak
Kisha lup yu

💓💓💓💓

Not Me : Bukan Aku [BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang