A (Aneh)

2.2K 180 45
                                    

"Gue bilang gue suka lo. Gue suka Uchiha Sarada. Puas?"

°

°

°

• Not Me •
Bukan Aku •

Chapter 11 : A (Aneh)

Chara : Masashi Kishimoto
Created : ku_mi_ko_rin_7
Pairing : Boruto x Sarada

Happy Reading^^

°

°

°

Author POV

"Mak-maksudnya?" Sarada membelalakkan matanya. Dia jadi tidak bisa menatap Boruto dengan benar.

"Emm… Karena ini udah malem, mau gue anter pulang?" pinta Boruto berusaha mengalihkan topik.

Baka Boruto! Beri aku kepastian!

Merasa Boruto hanya ngelantur tidak jelas, Sarada dibuat takut memastikan ucapan pria itu.

"Gak usah," jawab Sarada berdiri seraya menahan emosinya yang ingin meluap-luap.

Boruto menahan pergelangan tangan Sarada. "A-aku ingin mengantarmu!" katanya gugup. Baru kali ini dia menyentuh tangan Sarada dengan perasaan yang berbeda.

Warna merah menyala tercetak jelas di mimik muka Sarada. Ekspresi Boruto saat itu, menurutnya benar-benar imut. Hingga dia lupa bahwa sedang kesal dengannya.

"Ba-baiklah," timpal Sarada menampik tangan Boruto yang sempat mencengkram tangannya.

Gadis itu berjalan dua langkah di depan Boruto dengan perasaan kacau balau. Matanya nampak sinis dengan bibirnya yang dimoyongkan. Dia memijat pelipisnya berupaya menafikan apa yang telah dilontarkan sang pujaan hatinya. Namun gagal, memori itu kian menjalar hingga luber memenuhi setiap kejadian yang ada dalam benaknya.

Sepasang kaki mungil itu berhenti. Awalnya Boruto terlonjak karena sangat tiba-tiba, lalu dia ikutan berhenti.

"Boruto…" Sarada membalikkan badan. Kepalanya menengadah menatap lurus netra Boruto dengan tajam. "… yang tadi itu, benar?"

"H-hah?" respon Boruto yang langsung dihadiahi hantaman keras oleh Sarada.

Boruto hanya bisa meringis kesakitan mengelus-elus lengannya yang menjadi sasaran empuk tinjuan Sarada.

"Sarada… Lo suka sama orang, ya?" tanya Boruto seketika.

Helaian rambut Sarada terurai diterpa angin malam. Dingin yang merasuk sampai tulangnya tak diacuhkan. Si raven itu hanya mampu menggigit bibir bagian bawah miliknya. "Mungkin," lirih Sarada.

Mendengar jawaban itu, hati Boruto mengerang hebat seakan dihantam batu besar. Bayangannya langsung tertuju pada sosok Yamanaka yang beberapa kali pernah berbincang dengan Sarada.

"O-oh," komentar Boruto tersenyum kecut, "Semangat ya! Gue yakin dia juga suka lo."

Untuk kedua kalinya Sarada menempeleng lengan Boruto. Dia cukup hebat menyemangati patah hati seseorang yang baru saja menyindir Uzumaki sulung ini, bukan?

"Ittai… Sebenernya lo kenapa sih? Gue kan gak salah." ringis Boruto.

Bibir Sarada mencuat kedepan. Alisnya tertekuk lagi-lagi merasa sebal dengan lelaki berusia hampir dua windu itu. Sarada membalikkan badan, menyusuri jalanan di malam hari bersama Boruto yang terpaut tiga langkah di belakangnya.

Dalam senyapnya malam ini, Sarada pun menjeda perjalanannya membelakangi Boruto. "Kita gak bisa jalan beriringan gitu? Lo kenapa sih di belakang gue dari tadi?"

Boruto menyejajarkan posisinya di sebelah Sarada meskipun agak kikuk pada suasana mereka.

"Itu… benar, Sarada." gumamnya mendongak menyapu bersih pemandangan bertajuk bintang.

Mata Sarada membulat. Jantung sang onyx itu bagai berdansa dengan alunan musik berjenis rap. Sorot teduh iris si gadis tertuju pada laki-laki di sisinya yang masih cermat mengamati bintang-bintang.

"Y-yang lo maksud pertanyaan gue tadi, kan?"

Boruto mengangguk.

"Boruto-"

"Gue tau lo suka sama orang lain. Gue minta maaf karena nambah pikiran lo. Maaf…" potong Boruto menyela kalimat yang akan Sarada lontarkan. Entahlah, mungkin anggapan pria itu sang pujaannya akan menolak halus pernyataannya.

"Tapi gue-"

"Lupain aja, Sarada." titah Boruto.

"Boruto…" Sarada berkata menggait kedua tangan Boruto memaksanya untuk kembali mengarah sejajar pada pandangannya. Ia berjinjit sampai-sampai bibirnya berada di depan telinga kanan Boruto. "…Gue juga suka lo." bisiknya setelah itu berbalik pada posisi semula.

"Lo bohong, kan?" Boruto bertanya dengan nafas yang tak beraturan.

Tanpa berkata-kata, Sarada hanya mengukir seulas senyuman menawan pada wajahnya.

"Aneh! Ini aneh! Gue kira lo suka Inojin." seru Boruto nampak gugup.

"Harusnya lo yang aneh! Bukannya lo suka Sumire, ya?" tutur Sarada.

"Awalnya gue juga mikir begitu, tapi…"

"Tapi?"

"Tapi…"

"Hn, tapi kenapa?"

Boruto yang canggung melirik Sarada setengah-setengah. "Gue selalu ngelihatin lo semasa SMP. Gue pernah berpikir biar bisa lebih dekat sama lo, tapi selalu aja lo menutup dari dari semua orang bahkan gue…"

Sarada tersentak beserta rona tipis menghiasi wajahnya.

"… Dan di SMA kita lagi-lagi sekelas, gue rasa gue harus berani ngajak temenan sama lo. Tapi gue salah. Gue justru terpaku sama semua yang lo lakuin. Sarada inilah, Sarada itulah…"

Boruto

"Gue selalu terbayang-bayang lo dan cuma gue anggap perhatian ini sebagai bentuk persahabatan kita. Hadirnya Sumire diantara kita mungkin menyadarkan gue kalo gue suka sama lo!"

Cerita Boruto diakhiri dengan kulitnya yang sudah siap matang lantaran berwarna merah padam.

"Pfttt…" Sarada menahan tawanya yang hampir meledak. Dia mendekat mencubit hidung Boruto pelan. "…Lo lucu Boruto. Sumpah!"

"Ja-jadi artinya… kita saling suka, kan?" ucap Boruto memastikan.

"Y-ya." jawab Sarada memainkan surai ravennya saking kaku akibat ketegangan diantara keduanya.

Kamu aneh jika berpikir hanya mampu menyanyangi cinta sejati hanya sekali. Karena bagiku, aku selalu menyanyanginya setiap hari dan seterusnya rasa itu terus terjadi tanpa berkurang secuilpun.

______________________________________

End















Endak tamat maksudnya hehe.

Maaf telat tayangtu ulululu
Vote dan komen ya💝
Arigato💖
Kisha sayang kalian💗

Not Me : Bukan Aku [BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang