O (Ohayou)

3.9K 233 77
                                    

• Not Me •
Bukan Aku •

Chapter 2 : O (Ohayou)

Chara : Masashi Kishimoto
Created : ku_mi_ko_rin_7
Pairing : Boruto x Sarada

Happy Reading^^
°

°

°

Sarada mengecek setiap lembar di papan pengumuman. Dia mencari kelas yang akan dihuninya sampai satu tahun ke depan. Setelah hampir 5 menit mencari akhirnya namanya berhasil ditemukan di kelas XA. Dan satu nama lagi yang mengalihkan perhatian Sarada.

Bo-Boruto? masuk kelas yang sama denganku?

Meski di wajahnya tak terlihat senang, namun di hatinya dia sangat bersyukur. Tapi entah rasa senang itu berubah ketika Boruto dan fansgirl-nya mulai datang.

Kenapa kau bisa lupa diriku! banyak orang yang menyukainya.

"Sarada?" panggil Chocho

"e-eh? iya?"

"kelasmu di sebelah kelasku lho"

"hn, yaudah ayo ke kelas"

°°°

Sarada menduduki bangku yang menurutnya nyaman yaitu di pojok jendela urutan ketiga dari depan. Segera dirinya membuka buku novel yang selalu menjadi sarana kesendiriannya.

Banyaknya siswa-siswi yang sudah masuk di kelas tidak membuat Sarada ingin berkenalan. Oh, dia ini benar-benar gadis anti sosial. Semua orang di dalam kelas mencibir Sarada pelan. Dia ini anak yang suram, sepertinya dari dulu dia tidak punya teman, dia pasti sifatnya sombong. Kira-kira itulah topik pembicaraan teman-teman sekelasnya. Tapi Sarada hanya diam malas menanggapi. Menurut Sarada apa yang mereka katakan memang benar.

"Sarada, ohayou" Sarada mendongak ke asal suara. Setelah itu ia kembali ke kegiatan semula, namun… terdapat rona tipis di wajahnya.

"o-ohayou Uzumaki-san"

"tidak perlu seformal itu, kita ini kan pernah sekelas saat kelas 2 dan 3 SMP"

"ha'i, Uzumaki-kun"

"bukan Uzumaki tapi Boruto!"

"a-ah baiklah, B-Bo-Boruto-san"

"Boruto saja, oke?"

"ummm… Boruto"

"aku boleh duduk disebelahmu kan?"

"bisa apa aku jika melarang?"

"haha… kau benar"

Sarada menunduk menutupi ronanya. Sempat beberapa kali dia mencuri-curi pandang kepada si pemikat hatinya.

Ohayou? kata yang ia ucapkan pertama kali kepadaku, walau itu bukan kata yang penting, namun sangat bermakna bagiku.

Sarada membuka lembaran bukunya. Dengan hati-hati ia kembali mencuri pandang ke arah Boruto. Namun sayang, para pengikut Boruto menutupi arah pandang Sarada, membuatnya hanya bisa kembali berkutat pada novelnya.

Kenapa setiap kali aku merasa bahagia, setelahnya aku berakhir menyedihkan?!

Kring… Kring… Kring…

Bel masuk membuat seluruh siswa-siswi berhamburan menuju mejanya masing-masing. Lepas itu, wali kelas mereka datang.

"perkenalkan nama saya Sarutobi Konohamaru, mulai sekarang sampai satu tahun kedepan saya yang akan menjadi wali kelas kalian, ada yang ingin kalian tanyakan?" kata Konohamaru mengeliat sekeliling kelas.

"sensei masih jones ya? haha… " tanya atau mungkin gurau Boruto yang dihadiahi tatapan tajam

"diam Boruto, jangan mengumbar aib orang!" Konohamaru berucap sinis. Ia tak segan untuk menjewer Boruto di depan murid-murid lainnya. Ya bisa dibilang keluarga mereka menjalin persahabatan yang erat, itulah sebabnya mereka sudah saling mengenal.

"kembali ke pelajaran" usai menjewer Boruto, Konohamaru berjalan gagah kembali ke depan papan tulis. Spidol-nya mulai menari-nari diatas papan tulis, membuat papan tulis yang  tadinya kosong menjadi serba-serbi tulisan.

Boruto mencoret kertasnya. Ia memberikan secarik kertas itu ke meja Sarada. Sarada menganga heran. Menatap Boruto penuh tanda tanya. Boruto berucap pelan yang menyatakan agar Sarada membuka surat itu. Mau tidak mau Sarada membukanya.

Mau pulang bersamaku? rumah kita kan searah

Sarada membacanya perlahan, kemudian mengambil bolpoin di tempat pensilnya. Ia menuliskan balasan pesan untuk Boruto, dan memberikannya.

Ya

Si Boruto yang menerima surat hanya cengengesan tidak jelas membaca jawaban singkat Sarada. Mungkin ada sedikit rasa tertarik dari lubuk hati Boruto.

°°°

Sarada menghentakkan kakinya keluar kelas. Jam istirahat yang biasanya selalu diisi dengan membaca buku, kini tidak lagi. Dia harus menemui Chocho yang kelasnya berada di sebelah kelas Sarada. Bukan tanpa alasan, Sarada hanya ingin memberitahukan Chocho tentang suratnya tadi.

"sumimasen, bisa aku bicara dengan Chocho sebentar?" pekik Sarada kepada teman-teman Chocho.

"bentar ya guys" Chocho berdiri menuju Sarada. Ia menarik tangan Sarada keluar kelas.

"tumben sekali kau keluar kelas Sarada?"

"ya sebenarnya aku hanya ingin bilang, tadi Boruto bilang mengajakku pulang bersama, kau mau ikut kan?"

"hah? untuk apa? aku hanya akan menjadi nyamuk nanti!"

"tapi Chocho, aku bingung harus berbuat apa"

"tenang saja Sarada, kau hanya cukup menjadi dirimu sendiri, pincutlah Boruto dengan sifatmu sendiri, mengerti?"

"Chocho kau ini! lalu kau bagaimana? mana mungkin aku meninggalkanmu"

"pulang sekolah aku berencana keliling sekolah untuk mencari ekskul dengan teman-temanku, kau tidak perlu merasa tidak enak padaku"

"aaah baiklah, arigato, Chocho"

"doita, Sarada-chwaaaaann" goda Chocho kembali ke kelasnya. Gadis berkulit sawo matang itu melambaikan tangannya kearah Sarada. Si surai raven hanya tersenyum simpul sesaat kemudian kembali ke kelasnya--XA.

Di kelas yang pemandangannya menyesakkan hati Sarada, ia duduk kembali ke mejanya. Mengambil sebuah buku di lacinya, dan melanjutkan membacanya.

Semilir angin menimbulkan  kenyamanan pada diri Sarada, rambutnya berterbangan membuat mukanya terlihat jelas. Andaikan Boruto melihat Sarada yang seperti ini, mungkin dia benar-benar akan terpesona dengan kecantikan Sarada. Pemilik iris onyx itu merapikan rambutnya yang berantakan diterpa angin. Ia berdiri, berjalan menutup jendela kelas yang membuat semua warga kelas termasuk Boruto heran. Uchiha-san egois sekali, menutup jendela tanpa bertanya pada kita, itulah pemikiran seisi kelas terkecuali Boruto.

______________________________________

Karena lagi ada ide, kisha jd ngebut deh minna

Voment trus ya💖
Arigato💖
Kisha sayang kalian❤
Semoga kalian selalu bahagia

Not Me : Bukan Aku [BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang