Bri melangkah keluar dari gedung wisuda dengan memakai toga, keluarganya menyambutnya dengan hangat, termasuk abang dan kakak iparnya, Bri tersenyum bahagia, kini mereka berenam bersaudara berkumpul semua. Pemandangan langka, orang yang pertama dipeluknya adalah ayahnya, satu-satunya orang tua yang tersisa.
"Akhirnya lahir juga sarjana pertama dari keluarga kita" ucap ayahnya sambil mengusap kepala anaknya. Ini usapan pertama yang dirasakan Bri dari sang ayah setelah remaja dan dewasa, memang harus diakui ayahnya jarang menunjukkan tindakan kecil perhatian seperti ini kepada anaknya, terkadang Bri berpikir mungkin karena sikap dingin ayah kepada anaknya maka keluarga ini seperti asing ke sesama.
"Doakan semoga berkah, Yah" sahut Bri.
Lalu semuanya sibuk berfoto di depan karangan bunga. Ketika dirasa cukup dan ingin bubar tiba-tiba Mak Rini iparnya berkata.
"Eh tunggu dulu, ada satu lagi yang mau foto samamu juga"
"Hah siapa?" tanya Bri.
"Lihat di dalam mobil" ucap Mak Rini sambil menunjuk mobil yang mereka rental.
Bri dengan heran berjalan menuju mobil itu, semua pintu dan jendela tertutup rapat. Bri mengetuk jendela itu. Pintu terkuak dan begitu keluar membelalaklah mata Bri.
"Ricky!" Seru Bri kaget. Ricky tersenyum lebar dan dipeluknya secara singkat Bri.
"Maaf gak bisa lama-lama meluknya, ntar bahaya"
Bri mengangguk mengerti.
"Boleh foto barengkan?" Pinta Ricky. Bri mengangguk. Keduanya berfoto bersama bahkan Ricky mengambil topi toga Bri dan memakainya.
"Boleh gak ya tamatan SMP kayak aku pakai toga?" tanya Ricky.
"Jangankan topinya, semuanya juga boleh" celetuk Bri.
"Takut ditangkap polisi, dituduh sarjana gadungan" jawab Ricky cuek. Bri tertawa kecil. Lalu mereka berdua bergabung bersama keluarga untuk sekali lagi foto bersama.
Sampai di rumah Bri benar-benar kaget, ada nasi kuning dan aneka kue. Tampaknya tanpa sepengetahuan Bri keluarganya ingin merayakan kecil-kecilan kelulusannya.
Mereka semua menikmati makan bersama.Malamnya Ricky tidur sekamar dengan Bri. Ricky takjub melihat kamar Bri yang penuh dengan frame foto, termasuk gambarnya yang banyak menghiasi dinding kamar itu.
"Bang gimana? Masih gak nyangka aku disini kan?" tanya Ricky.
Bri mengangguk.
"Rasanya seperti mimpi Ky" jawab Bri.
"Oh iya ada titipan nih dari kawan-kawan di Padasa" Ricky mengeluarkan dua buah bungkusan dari ranselnya.
Bungkusan pertama berisi kado dari Jekson, Candro dan Arjun, ketiganya patungan membeli hadiah itu. Ketika dibuka ternyata berisi Hoodie, jeans selutut dan sandal gunung. Bri sampai terbelalak tak percaya.
"Kata mereka biar abang makin senang naik ke bukit" jawab Ricky. Bri mengekeh mendengarnya.
Bungkusan kedua dari Josua dan Rika.
Berisi foto mereka bersama ketika menikah lengkap dengan bingkai yang indah, lalu ada kaset CD nya."Kaset apaan ini?" tanya Bri.
"Gak tau, palingan bokep, atau video wikwik mereka" celetuk Ricky.
Bri mengamuk, langsung saja ditaboknya wajah Ricky.
"Dasar mesum" Bri mengambil laptopnya dan memasukkan CD itu. Ketika CD diputar terpampanglah rekaman video pernikahan Josua dan juga momen yang ditunggu yaitu ketika Bri dan Ricky menyanyi. Keduanya ngakak melihatnya.
"Buset dah kalau dilihat sekarang kok jadi malu ya?" ucap Ricky sambil meraih pundak Bri, keduanya masih fokus memandang laptop itu.
"Sejak kapan kau punya malu?" sahut Bri pula
"Ya ampun, bang, ternyata joget abang seksi ya udah kayak penari gogoboy" celetuk Ricky lagi.
Bri cuma tertawa mendengarnya.
Mereka memutuskan menghentikan disk itu."Hadiah darimu mana?" tagih Bri.
"Eh anu hadiah ku jelek, nanti kau tak suka" ucap Ricky.
"Apapun darimu pasti aku suka"
Ricky dengan ragu keluarkan sebuah kotak kecil, begitu dibuka terlihat gelang dari tali kur yang dirajut, indah sekali. Gelang itu memiliki mainan berupa liontin dari besi putih yang terukir inisial nama mereka B dan R.
Bri cepat menyambar gelang itu dan memperhatikannya."Keren" ucap Bri.
"Aku membuatnya sendiri" ucap Ricky, dia langsung membantu Bri memakainyaa. Bri juga membantu Ricky memakaikan gelang itu.
Keduanya kembali bercerita hingga jam 3 dini hari, mereka terpulas dengan saling memeluk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Terakhir (SELESAI)
RomanceWarning ! cerita ini bergenre GayRomance jadi buat yang homophobic silahkan menjauh! Sinopsis : Febri atau dipanggil Bri mencoba untuk mengulang semua kenangan yang dialaminya tiga tahun yang lalu di sebuah PT perkebunan kelapa sawit dengan cara men...