Pernikahan itu berlangsung sebulan kemudian. Rita menjadi muallaf, Rio juga, bahkan diluar dugaan Opung juga ikut mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa diminta.
"Aku sadar, dan aku ikhlas" ucap Opung.
Bri mengucapkan hamdalah penuh haru. Ternyata benar ucapan Josua diakhir hayatnya."Ada satu Jalan penuh kebaikan"
Pesta meriah terselenggara dengan semarak. Pengantin terlihat tampan dan cantik. Perpaduan budaya Batak dan Banjar membuat pesta itu semakin menarik. Keluarga kedua mempelai tampak berbaur akrab menyambuti para tamu yang datang tak berkesudahan.
"Wah Rio akhirnya kau punya ayah juga. Mimpimu terkabul" Akbar teman dekatnya langsung memeluk memberikan ucapan selamat pada Rio.
Rio mengangguk bahagia.
"Terima kasih Bar, ini hari paling bahagia dalam hidupku"
***Malam pertama, Bri berdebar-debar, dia takut kejantanannya sulit ereksi. Dalam mulut dia berdoa dan berserah diri. Untung saja Rita pengertian.
"Kalau belum sanggup sekarang, jangan dipaksa. Aku mengerti, semua begitu mendadak. Aku akan menunggu sampai abang benar-benar mampu. Abang mau mengangkat martabat ku yang terhina ini saja sudah sangat membahagiakanku. Aku berjanji akan menjadi istri yangs setia dan patuh kepadamu bang, asalkan abang mau membimbing jalan istrimu ini, perempuan yang penuh kekurangan"
"Jangan bahas itu Dek, abang juga bukan manusia sempurna, yang lalu biarlah berlalu, sekarang kita tatap saja masa depan"
Rita meneteskan air mata, dengan khusyuk diciumnya tapak tangan suaminya itu.
Bri rasakan haru dihatinya mendengar janji setia istrinya itu. Meski tak cantik jelita namun, Bri tau perempuan yang lebih tua hampir 3 tahun itu tulus padanya. Maka Bri pun mencium kening istrinya itu, mendekapnya dengan hangat. Dan ajaib, semuanya pun terjadi, Bri memberikan nafkah batin itu dengan lancar tanpa gangguan.
Malamnya Bri bermimpi, Josua datang menghampirinya, dan mengucapkan terima kasih."Terima kasih sudah membahagiakanku juga keluargaku"
Lalu sosok itu lenyap terbang menjadi bintang di langit
***Setahun kemudaian di hari Lebaran, Bri sepulang sholat idul Fitri, singgah ke kubur Josua berziarah.
Kuburan yang seminggu sekali diziarahinya itu tampak terawat, semua dia yang melakukannya,
Bri menaburkan bunga dan air sedangkan mulut memanjatkan doa.
Lalu dia diam terpaku menatap makam yang sudah bernisan baru dan cantik itu.Bri memejamkan matanya, di pelupuk matanya Josua seolah hadir melihatnya
"Kau lihat Jo, aku memenuhi wasiatmu itu. Aku menikahinya, Bukan karena aku tak mencintaimu namun inilah bukti kesetiaanku padamu, kau akan menjadi Pria Terakhir dalam hidupku. Restui kami Jo, semoga Rita mau menerima kekuranganku. Apalagi sekarang Rita tengah hamil, kata dokter nanti anaknya kembar. Aku memang tetap seorang gay, namun aku akan berusaha memperlakukan Rita dengan baik dan penuh kasih. Oh iya anakmu semakin pintar sekarang, dia sudah sekolah. Aku yakin dia akan sehebat ayahnya. Rio juga sama, di usia muda dia sudah sukses dan lebih kaya dari bapaknya. Jo, dengarlah kata hatiku ini, aku menyayangimu, dari awal sampai akhir, dari dunia hingga akhirat, biarlah Tuhan yang menilai baik buruknya. Terima kasih Jo, kau adalah Pria Terakhirku"
Bri menaburkan bunga yang tersisa, dihapusnya air mata yang tengah menetes kembali.
"Ayah! Ayo pulang, sudah ditunggu ibu" Rio dari sepeda motor nya melambaikan tangan.
Sepeda motor keluaran baru itu adalah hasil jerih payahnya sendiri, Rio menjadi youtuber muda dengan konten video travel tempat wisata dan budaya diselingi Sesekali dengan konten game. Subscribernya juga bisa dibanggakan.
Begitu Bri mendekat, Rio langsung memeluk ayahnya itu diciumnya tangan dan keningnya lalu dia membawa ayah kebanggaannya itu pulang ke rumah, menikmati hari lebaran dengan bersungkeman dan makan bersama.
***TAMAT

KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Terakhir (SELESAI)
RomanceWarning ! cerita ini bergenre GayRomance jadi buat yang homophobic silahkan menjauh! Sinopsis : Febri atau dipanggil Bri mencoba untuk mengulang semua kenangan yang dialaminya tiga tahun yang lalu di sebuah PT perkebunan kelapa sawit dengan cara men...