chapter 3

1.2K 71 0
                                        

Happy reading 💜


Bantu vote guys
Jangan lupa follow akun author ya.

-

***

-

-

-

Jungkook melangkah menyusuri gang sempit yang sepi. Sengaja dia memilih jalur itu—lebih cepat, lebih sunyi, dan pastinya lebih aman dari mata-mata yang iseng. Gang itu menjadi jalan pintas menuju markas besar komplotannya—tempat yang hanya diketahui segelintir orang.

Langkahnya berhenti di depan bangunan tua. Dari luar, tempat itu tampak seperti gudang kayu yang sudah lama ditinggalkan. Usang, gelap, nyaris runtuh. Tapi siapa sangka, di dalamnya adalah markas NORE—komplotan paling misterius di lingkaran kampus.

Lokasinya jauh di pelosok hutan, jauh dari pusat kota. Butuh waktu berjam-jam kalau lewat jalan umum. Tapi NORE punya rute rahasia. Hanya anggotanya yang tahu.

"Hey, Kook."

Sebuah suara menyapa ketika Jungkook duduk di sudut ruangan. Suara itu milik cowok bergigi kelinci lainnya—Mark Lee, ketua NORE.

Jungkook melirik malas, lalu tersenyum remeh. Mark menyodorkan sebungkus rokok. Jungkook mengambil sebatang, menyalakannya tanpa bicara. Ia melepaskan topi yang menutupi rambut hitamnya, lalu masker hitam yang menyembunyikan wajahnya.

"Yang lain di mana?" tanyanya pelan sambil menghembuskan asap ke udara.

"Namjoon sama Jimin belum datang. Sisanya lagi nyiapin 'mainan'," jawab Mark santai. Jungkook hanya mengangguk.

Jangan salah sangka. Senjata yang dimaksud bukan pisau atau pistol. NORE punya prinsip. Mereka nggak main fisik pakai senjata tajam. Mereka tetap mahasiswa—hanya saja hidup di jalan gelap.

Jungkook satu-satunya anggota NORE dengan wajah manis mematikan. Saking cantiknya, Mark dulu sempat ogah nerima dia tiga tahun lalu. Tapi siapa Jungkook? Dia selalu tahu cara mendapatkan apa yang dia mau.

Waktu itu, Jungkook masih bocah SMP—baru 14 tahun. Tapi kelakuannya sudah kelewat batas. Suka bikin onar dari SD. Berantem? Makanan sehari-hari. Dan semua berubah sejak dia bertemu Namjoon—yang sedang terluka setelah duel jalanan.

Alih-alih takut, Jungkook malah membuntuti Namjoon sampai ke markas WCTK—komplotan sebelum NORE. Dengan berani dia minta bergabung dan langsung nunjukin skill Taekwondonya. Gak butuh waktu lama sampai mereka takjub—dan menyesal. Karena sekarang, Jungkook adalah mesin kekacauan.

Julukannya: DJ2 – Darkness JJ. Kelinci berbahaya yang nggak punya rasa takut.

"Kookie!"

Plak!

Asbak melayang ke arah pintu, nyaris mengenai seorang cowok bertubuh mungil yang baru masuk.

"Berhenti manggil gue pake nama menjijikkan itu!" bentak Jungkook. Namjoon dan Mark ngakak di belakangnya.

Cuma satu orang yang bisa bikin DJ2 semarah ini: Park Jimin.

"Woi, melamun wae," goda Jimin sambil nyamperin Namjoon yang sibuk di HP.

"Lu dari mana?" tanya Mark si rambut merah menyala.

"Biasa, Mak. Nyuci mata," jawab Jimin seenaknya.

"Woi, bantet! Bisa sebut nama orang yang bener gak sih?" sambung Jungkook, kesal, tanpa lepas dari game yang dia mainin bareng Namjoon.

For Taehyung (VKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang