Uma yang awalnya merasa khawatir, kalau suku Kapila akan berbuat buruk pada mereka, tapi ternyata diluar dugaan, suku Kapila menerima baik kedatangan Uma.
Namun keadaan Isla semakin mengkhawatirkan. Luka akibat panah Natta Dru, yang tadinya sudah mengering kembali terbuka, dan berdarah kembali, dan membuat Isla demam tinggi.
Tetua suku Kapila, berusaha membantu Uma, dengan mencari obat-obatan untuk mengobati Isla, dan ternyata apa yang Uma pikirkan selama ini tentang suku Kapila, salah besar.
Memang suku Kapila, terbentuk sejak era ayah raja Kanigara, Yang bernama raja Rigel, kecewa terhadap anak perempuannya Taryn Antari, karena melanggar aturan kerajaan, yang menikah dengan manusia, hingga memiliki anak.
Padahal dia berharap banyak pada putrinya tersebut, agar menggantikannya kelak, karena dia tidak yakin bahwa Kanigara, dapat memerintah Buni dengan bijaksana, terlebih Kanigara, sangat mudah termakan omongan para menteri, dan pemikirannya gampang berubah-ubah.
Dan sebagai hukuman, Taryn Antari, di asing kan, dijadikan tahanan rumah, sementara anaknya dibuang ke gunung Dayt.
Raja Rigel yang awalnya berpikir jika hanya Taryn Antari yang melakukan pelanggaran tersebut, ternyata salah besar.
Banyak pengikut Taryn Antari, yang rupanya juga melakukan hal yang sama, memiliki hubungan dengan manusia. Dan membuat saat itu, bukan hanya anak Taryn Antari yang terbuang, tapi juga pengikut-pengikutnya.
Dan sebenarnya, alasan raja Rigel membuang semua yang melanggar aturan ke gunung Dayt adalah, untuk menjaga cucu pertamanya, sejujurnya dia menyayangi cucunya tersebut, namun penolakan para menteri akan keturunan setengah manusia, membuat raja Rigel saat itu, tidak bisa berbuat banyak, dia tidak ingin terjadi konflik dalam kerajaan, dan kemudian bisa mengakibatkan ia digulingkan.
Alasan kenapa Taryn Antari dijatuhi hukum tahanan rumah, sementara pengikutnya dibuang bersama seluruh keluarganya, ke sebuah pegunungan yang curam dan terkesan menakutkan bagi manusia, itu tidak lain, karena raja Rigel tahu, kondisi tubuh Taryn lemah, seperti ibu mereka, ratu Sunyaruri yang meninggal setelah melahirkan Taryn Antari.
Tapi bagi para orang yang terbuang, dan kemudian menamai diri mereka Kapila yang artinya merah. karena kebanyakan yang berada di sana saat ini, suku yang memiliki mata berwarna merah, dan suku Buni asli yang terbuang, kebanyakan sudah mati, karena kondisi tempat yang mereka tinggali, tidak cocok, menganggap raja Rigel, sangat kejam, karena membuang cucunya sendiri, dan tega memisahkan antara anak dan ibu, dari sejak masih menyusui.
Beruntung bagi suku Kapila, yang mampu bertahan di daerah ekstrim tersebut, karena mereka setengah manusia, tapi bagi suku Buni, tetap saja suku Kapila, adalah tempat para pelaku kejahatan.
Karena, bukan hanya yang menikah dengan manusia yang dibuang ke gunung Dayt, tapi para pelaku kejahatan lain pun akan diperlakukan sama.
Dan tanpa raja Rigel ketahui, semakin banyak suku Kapila yang menghuni gunung Dayt, lama kelamaan mereka membentuk pemerintahan sendiri, secara diam-diam. Dan yang ditunjuk sebagai pemimpin adalah Taryn Antari.
Meskipun Taryn Antari, tak pernah menemui suku Kapila, tapi kesetiaan masyarakat suku Kapila, tak bisa diragukan lagi, dan terlebih ketika tahu, bahwa saat ini, manusia yang akan membawa suku Kapila, keluar dari penderitaan akhirnya datang.
Taryn Antari, melalui orang kepercayaannya, yang ia tugasi menyampaikan berita atau mendengarkan kabar terbaru dari suku Kapila, menyampaikan agar para tetua suku, berusaha semaksimal mungkin, untuk menyelamatkan nyawa Isla.
Untuk Uma, karena dia cenayang, jadi untuk hidup berdampingan dengan suku Kapila, tak menjadi masalah baginya, dan justru ia merasa nyaman berada diantara suku Kapila, daripada suku Buni.
"Kamu anaknya Taryn Antari, kamu mirip dengan ibumu, namamu siapa?" tanya Uma kepada pemuda tampan, dan bertubuh tinggi kekar yang ada dihadapannya.
"Anila" Jawab pemuda tersebut sembari menyodorkan sekeranjang daun obat-obatan yang ia dapatkan dari berkeliling gunung Dayt.
"Apa manusia itu akan bertahan?" tanya Anila
"Dia manusia yang pantang menyerah, dan saat ini kita hanya bisa berharap yang terbaik" ucap Uma sembari merebus daun obat-obatan tersebut.
Uma masih tak percaya, dengan perubahan jalan hidupnya, setelah datangnya Isla. Dia nekat masuk ke tempat tinggal suku Kapila, dan saat itu, yang ada dipikiran Uma, hanya keselamatan Isla, tidak lain.
Dan yang Uma pelajari, untuk kehidupan suku Kapila, hampir sama dengan suku Buni, hanya untuk fisik saja, suku Kapila lebih mirip manusia, karena memiliki garis lengkung pada bibir, hanya saja mata mereka yang merah terlihat menakutkan.
"Mata Uma indah" ucap Anila "Tidak seperti mataku, manusia selalu ketakutan ketika melihat kami, ketika tanpa sengaja berpapasan"
"Matamu juga indah, kau tahu, kenapa kita diciptakan berbeda-beda, yang jelas bukan untuk saling mengakui siapa yang terhebat, itu salah besar, yang benar, kita diciptakan berbeda-beda, agar kita saling mengenal satu sama lain. Seperti saat ini, Uma jadi mengenalmu, dan kamu pun begitu"
"Uma bagaimana wajah ibuku?" tanya Anila
"Cantik dengan mata biru dan rambut panjangnya, dan kamu tahu apa yang Uma suka dari ibumu, dia pemberani, dan tak ragu untuk, menyuarakan kebenaran, dan berani membuat perubahan"
"Aku merindukannya Uma, aku ingin bertemu dengannya, aku ingin seperti anak-anak yang lain, yang ibunya selalu ada untuk mereka, baik itu saat sedih atau senang"
"Bersabarlah, tidak lama lagi, kamu akan bertemu dengan ibumu" ucap Uma, mencoba menyemangati Anila, yang jika dibandingkan dengan postur tubuhnya, berbeda jauh dari karakternya, Anila tumbuh menjadi pribadi yang lembut dan sangat memperhatikan keadaan rakyat suku Kapila.
"Uma, siapa nama manusia ini?" tanya Anila
"Isla" jawab Uma sembari meminta bantuan Anila untuk memeras air daun obat-obatan yang sudah Uma tumbuk.
"Nama yang indah" gumam Anila, dan membuat Uma tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
BETAPOK Part 1
FantasyPermainan hide and seek yang mengubah hidup Isla, gadis yang kurang populer, kerap di bully di sekolah, dan menjadi introvert. Permainan yang membawanya masuk ke dimensi lain, dan terdampar ke sebuah kerajaan bernama Buni, negeri para lelembut, yang...