Raha beserta perwira kerajaan, juga para cenayang dan geng Fres mulai menuruni bebatuan yang curam dan terjal, dan salah melangkah sedikit, nyawa taruhannya.
Untuk para suku Buni, jalanan yang mereka lalui, belum seberapa, tapi tetap saja, baik Raha, perwira kerajaan, dan cenayang diliputi rasa takut, jika sewaktu-waktu mereka bertemu dengan suku Kapila.
"Ini sama saja bunuh diri"ujar Sesa yang meminta waktu untuk istirahat.
Dan Raha menyetujui."Pakaian yang kita kenakan, aku rasa terlalu ribet," ujar Ratih sembari menggulung pinggang rok yang ia gunakan, yang tadinya semata kaki, menjadi setinggi lutut.
"Itu melanggar aturan" ucap Raha
"Aku hampir jatuh beberapa kali, karena pakaian ini, lagian mana ada mendaki gunung dengan pakaian seperti ini" ucap Ratih sembari kembali menurunkan rok yang ia kenakan.
"Turuti saja, apa kata mereka, yang penting kita bisa pulang, aku sudah tidak tahan tinggal disini, yang bisa dimakan hanya buah-buahan, dan lihat yang kita lakukan saat ini, menuruni bebatuan curam, seumur hidup, aku tidak pernah mendaki gunung atau pergi ke bukit sekalipun, tapi lihat sekarang, nyawaku diujung tanduk" ucap Felix kesal
"Aku akan antar kalian pulang, jika kita sudah menemukan Isla" ucap Raha
"Kau serius?" tanya Ratih
"Ia, dan seharusnya kalian tidak perlu terlibat dalam urusan ini, karena kalian datang, semuanya jadi rumit, apa kehidupan manusia sudah tidak menarik lagi bagi kalian, sehingga kalian sampai datang kemari" ucap Raha yang raut wajahnya terlihat kesal.
"Semua memang salah kami, awalnya kami cuma iseng, tapi mana kami tahu Kejadiannya akan seperti ini, lagipula, kejadian mistis seperti ini, biasanya hanya bisa ditemukan dalam kisah drama atau film. Tersesat ke dunia lain, dan tidak bisa pulang, rasanya sulit diterima akal sehat" ujar Sesa
"Tapi yang kalian alami saat ini, nyata, aku tidak akan menyakiti kalian, aku hanya butuh Isla, dan kemudian pulang"
"Tapi bukankah, pegi ke gunung Dayt, sama saja bunuh diri, itu yang aku dengar dari ucapan para cenayang" ucap Ratih
"Kita belum tahu apa itu benar atau tidak, karena secara langsung aku belum pernah bertemu dengan suku Kapila, selama ini, cerita yang beredar tentang suku Kapila, hanya dari cerita para tetua suku" ujar Raha sembari memerintahkan untuk melanjutkan perjalanan.
"Aku masih lelah" ucap Felix
"Kalau begitu tinggal saja disini, ingat kalian manusia, bagaimanapun keadaannya, hewan buas disini akan mengintai kalian" Raha mengingatkan Felix, dan karena takut, Felix bergegas bangun dari duduknya.
"Dan kalian tahu, sejujurnya sangat sulit bagi manusia, sebenarnya untuk hidup di negeri kami, kalian nampaknya pengecualian, dan aku rasa, leluhur kalian, pernah berurusan dengan suku kami atau Kapila di masa lalu" Ucap Raha
"Memangnya apa yang terjadi jika manusia masuk ke dunia kalian?" tanya Ratih
"Ketakutan parah, tapi kalian benar-benar diluar dugaan, bisa beradaptasi dengan baik disini" ucap Raha lagi
"Kenapa rasanya waktu berjalan begitu lambat disini, atau semua itu hanya perasaanku saja ya" ujar Sesa
"Memang begitulah dunia kami, semua berjalan lambat, tapi begitu cepat jika dibandingkan dengan dunia kalian"
"Penjaga sekolah, bukannya sudah memberi tahu dari awal, tentang perbedaan waktu, kamu bagaimana sih" omel Ratih pada Sesa.
"Aku lupa, dan perwira, sampai kapan kita akan berjalan seperti ini, Jujur saja, semakin jauh memasuki hutan, aku merasa tidak nyaman, benar-benar menakutkan, hutan ini benar-benar belum disentuh oleh manusia, bagaimana kalau ada ular besar, atau harimau dan hewan buas sejenisnya, aku tidak mau mati sia-sia di sini, aku masih ingin hidup, melanjutkan sekolah, bekerja dan memiliki keluarga" ucap Felix
![](https://img.wattpad.com/cover/227677155-288-k45887.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BETAPOK Part 1
FantasiPermainan hide and seek yang mengubah hidup Isla, gadis yang kurang populer, kerap di bully di sekolah, dan menjadi introvert. Permainan yang membawanya masuk ke dimensi lain, dan terdampar ke sebuah kerajaan bernama Buni, negeri para lelembut, yang...