Firasat Uma tak enak, sebagai cenayang profesional, ia yakin, telah terjadi sesuatu kepada Ulin dan Isla, tapi entah apa itu, dia tidak tahu.
Dan firasat Uma benar, karena Ulin akhirnya tertangkap oleh pengawal pribadi ayahnya, dan harus bersiap menerima hukuman, atas semua yang sudah dia lakukan.
Sementara dengan Isla, dia merasa jalan pulang yang diberikan Ulin, aneh, karena dia tak kunjung menemukan ujung dari jalan tersebut, dan seakan jalan yang ia lewati tidak memiliki akhir.
"Apa dia membohongiku, kenapa jalan ini tidak ada ujungnya, dan semua sama, seakan-akan aku hanya berputar-putar ditempat yang sama, dasar Ulin, apa benar dia serius ingin membantuku, atau dari awal dia memang sengaja mengerjai ku, dasar laki-laki kurang ajar" Isla menggerutu kesal.
Tapi perlahan, Isla mendengar suaranya dipanggil, tapi terdengar samar-samar, dan Isla pun kemudian berlari ke arah suara, tapi tiba-tiba, sesuatu mengenai punggungnya, dan itu terasa sangat menyakitkan, sehingga Isla langsung rubuh begitu saja dan kemudian pingsan.
Suara samar-samar yang Isla dengar, kini timbul tenggelam, dan perlahan semakin hilang, tapi ketika ada satu suara yang ia kenal memanggilnya, dan memintanya pulang, Isla tersentak, suara itu, suara yang ia kenal, dan itu adalah suara ibunya.
"Sakit sekali" ucap Isla sembari memegang pundaknya, dan saling sakitnya, Isla bahkan kesusahan untuk bangun dari tempat tidur, yang menurutnya sangat familiar.
"Uma, ini kan rumah Uma, kenapa aku kembali lagi ke sini?" gumam Isla
Uma yang datang dengan membawa nampan makanan dan minuman untuk Isla, meminta Isla untuk jangan berisik, dan meminta seolah-olah, mereka belum pernah bertemu.
"Memangnya ada apa?" tanya Isla setengah berbisik.
"Panjang ceritanya, nanti akan Uma jelaskan, kamu istirahat saja dulu, lukamu parah, jangan banyak bergerak" ucap Uma sembari menyuapi Isla air minum.
"Uma tinggal dulu ya, ingat kita tidak saling mengenal" Uma mengingatkan Isla kembali, dan Isla memberi kode oke dengan jarinya.
Dan dari dalam kamar, Isla bisa mendengar, seseorang datang dan bertanya pada Uma tentang kondisinya, dan itu suara laki-laki.
"Siapa lagi itu, cukuplah hanya Ulin dan Bata, jangan yang lain lagi, kenapa kisah hidupku jadi aneh begini, awas saja kalian geng Fres, begitu aku keluar dari sini, kalian tidak akan aku ampuni, kali ini aku tidak akan tinggal diam, akan aku balas semua perbuatan kalian, yang sudah membuatku terjebak di dunia aneh ini" ujar Isla dengan emosi, dan hal itu membuat luka di punggungnya sakit.
Dari percakapan, Isla mendengar Uma memanggil laki-laki yang berbicara padanya dengan sebuatan Natta muda.
"Natta? Nama yang bagus," gumam Isla, sembari memejamkan matanya, karena sakit pada lukanya muncul kembali.
"Kamu baik-baik saja, apakah lukanya sakit sekali?" tanya laki-laki yang bicara pada Uma tadi. Karena tiba-tiba muncul dihadapan Isla, saat membuka mata, tentu saja hal itu membuat Isla kaget.
Isla dibuat terpesona, dengan mata yang dimiliki oleh laki-laki tersebut, mata biru terang, dan rasanya, tidak ada mata manusia yang seperti itu, dan Isla mencoba mengingat kembali, semua yang sudah ia temui, ternyata ketika diperhatikan, warna mata mereka berbeda dengan manusia, warna biru nya sangat indah, dan membuat siapa saja yang melihat terpesona, dan mungkin ini yang membuat banyak cerita manusia yang tersesat di dalam hutan, lalu tidak bisa kembali, karena terhipnotis dengan mata biru indah yang mereka miliki.
"Kenapa diam, aku minta maaf, sungguh, aku tidak tahu kalau yang aku panah itu ternyata manusia, karena yang aku lihat saat itu, jelas-jelas seperti anak kijang."
"Mirip dari mananya aku sama kijang" gumam Isla sembari meringis kesakitan.
"Natta muda, lebih baik biarkan dia istirahat, dan jangan sampai perwira istana mengetahui tentang ini"
"Panah yang mengenainya beracun, apa dia akan baik-baik saja Uma?"
"Percayakan saja pada saya Natta muda, dan lebih baik, Natta muda segera meninggalkan gubuk saya, sebelum ada yang melihat, karena akan merusak reputasi Natta muda nantinya, berada di rumah cenayang. Karena aturan istana, cenayang yang seharusnya pergi ke istana" Ucap Uma
"Jangan khawatir itu Uma, aku pergi berburu bersama pengawal pribadiku, dan dia bisa dipercaya, apakah itu manusia yang membuat kerajaan gempar, jaga dia Uma, karena banyak pihak yang menginginkannya, kalau bisa secepatnya pulangkan dia ke dunianya sebelum terlambat," ucap Natta muda.
"Akan saya upayakan Natta muda, sekali lagi terima kasih atas kemurahan hati Natta muda, untuk singgah ke rumah saya, yang reot ini."
"Aku yang harusnya berterima kasih, karena Uma sudah membantuku, untuk merahasiakan tentang kejadian
Ini, Uma aku harus kembali, sebelum matahari terbenam, agar ayah tidak khawatir""Hati-hati Natta muda" ucap Uma dan di balas dengan lambaian tangan, kemudian Laki-laki yang di panggil Uma Natta muda tadi pun pergi, dan dari suara kendaraan yang mereka gunakan, Isla yakin itu suara kuda.
"Pangeran berkuda bermata biru, seperti dongeng saja" gumam Isla sembari memejamkan matanya.
"Apa yang Natta muda katakan?" Tanya Uma
"Hanya bilang, minta maaf, dan mengira kalau aku itu kijang" ujar Isla dengan raut wajah cemberut.
"Kau istirahatlah dulu, Uma mau cari obat untuk lukamu,jangan terlalu banyak bergerak" ucap Uma
"Uma, kain yang laki-laki tadi gunakan berwarna Ungu, itu artinya dia Keluarga kerajaan, benar kan?"
"Bagaimana kamu tahu soal itu?"
"Ulin, dia yang memberi tahuku tentang cara mengenali strata suku Buni, dan juga meminta ku agar berhati-hati"
"Natta Dru, dia pangeran, yang akan menggantikan raja nantinya, tapi banyak pihak yang meragukan kepemimpinannya, dan jangan terlalu dekat dengan Natta Dru, apalagi terlibat terlalu jauh dengan keluarga kerajaan, atau apapun itu. Uma akan upayakan agar kamu cepat sembuh dan kembali ke dunia mu" ucap Uma, kemudian beranjak pergi, meninggalkan rasa penasaran Isla yang semakin besar, tapi kepada siapa dia harus bertanya, dia tidak tahu, dan untuk sementara, terpaksa rasa penasarannya dia tahan dulu.
"Strata, tatanan kehidupan, membuat aku semakin penasaran, sekilas tak ada bedanya dengan manusia, hanya saja bentuk pemerintahannya yang berbeda, mereka masih kerajaan. Buni, Kapila, atau jangan-jangan masih ada lagi suku tersembunyi yang belum Ulin ceritakan kepadaku, rasanya perlu aku pelajari, selagi masih disini, lagian mereka tidak seperti yang digambarkan, bertampang seram, yang ada, suku Buni, adalah kumpulan orang, eh mereka kan bukan manusia, tapi peduli amat, tetap saja wujud mereka seperti manusia pada umumnya, hanya saja tidak memiliki garis bibir, tidak masalah soal garis bibir, yang jelas mata mereka sangat indah, itu yang membuatku rasanya mulai betah disini" gumam Isla, dan karena rasa penasarannya, membuat dia sejenak melupakan niatnya untuk pulang.
Padahal orang tuanya, termasuk bibi dan pamannya, serta Puja, sepupunya, berusaha mencari keberadaan Isla, termasuk geng Fres, yang merasa bersalah, karena sudah membuat Isla menghilang, tanpa kabar pula, dan sudah hampir satu minggu, membuat semuanya semakin takut, kalau Isla tidak akan pernah ditemukan selamanya. Padahal, baru saja satu hari Isla berada di negeri Buni.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
BETAPOK Part 1
FantasyPermainan hide and seek yang mengubah hidup Isla, gadis yang kurang populer, kerap di bully di sekolah, dan menjadi introvert. Permainan yang membawanya masuk ke dimensi lain, dan terdampar ke sebuah kerajaan bernama Buni, negeri para lelembut, yang...