CHAPTER 3

70 13 2
                                    

Haii next chapter 3.
Semoga sukaaaa,jangan lupa di vote dan komen yaa.
Hargai aku dengan kasih vote dan komen.

Selamat menikmati




Saat Raka dan Haikal sudah sampai di samping mobil tapi kedua batang hidung kedua teman mereka belum ada muncul.

"Tinggalin aja" ucap nya sambil membuka pintu mobil.

"Lo lupa kalo kita bertiga nebeng di mobil Lo?''

"Tuh bocah lama banget" sambil menutup kembali pintu mobilnya.

"Tungguin aja"

"Kal Lo tadi gak mikir lain lain pas Fajrin bilang susugendong?"

"Enggak. Emang kenapa? Lo pasti mikir lain,dasar omes"

"Ya.. gue wajar dong mikir lain,gue kan normal. Gak kepikiran aja itu singkatan kirain yang lain"

"Omes Lo"

"Lo aja yang gak normal. Homo"

***

"NENG AWAS NENG REM BELONG.... KIAAAA"

"Aaaa...... Tolongg...."

"Mama tolong Fio,Fio belum kawin mama"

"ALLAHU AKBARRR.... ALLAHU AKBARR....."

"Neng...neng kalo mau ditabrak itu minggir bukan teriak"

"Ley kita udah selamat atau gimana ini ley?" Ucapnya masih dengan saling berpelukan.

"Leyna gak tau,kamu Luan yang buka mata"

Dengan perlahan namun pasti Fio membuka matanya,ia pikir ia dan sahabatnya sudah tergeletak di atas lantai,namun ia masih dalam posisi yang sama.

"Leyyy kita gak jadi mati leyy'' ucapnya sambil membangunkan sahabatnya.

"Lagian udah dikasih tau minggir bukannya pergi malah teriak'' ucap Arfin

"Nanti kalian gue bikin film azab yang judulnya aku tertabrak karena tidak lari"

"Hehehe maaf deh kak,soalnya tadi belum ada kuda kuda buat lari"

"Anjir kuda kuda" balas Fajrin.

"Yaudah kita pulang aja fi,maaf ya kak"

"Yaudah kita Luan ya kak" tambah Fiona.

"Dada Dede gemeshh,kapan kapan kita jumpa lagi gue gak ramal tapi kalo kita gak jumpa gue santet" sambil melambaikan tangan nya.

"Off ada fuckboy"

"Bjir dari pada Lo bucin Lo udah gak ketolong,hidup itu dinikmati bro. Satu cewe itu belum cukup buat yang namanya Fajrin Dananjaya" bangganya sambil menepuk dadanya.

***

"Assalamualaikum" ucapnya sambil berjalan masuk kerumah.

"Waalaikumussalam non,udah pulang non? Mau makan apa non biar bibi buatin"

"Kamu hanya ditampung! Coba lah untuk sadar diri!"

"Kamu hanya ditampung! Coba lah untuk sadar diri!"

"Kamu hanya ditampung! Coba lah untuk sadar diri!"

"Eh.. gausa bik,nanti aku ambil sendiri aja"

"Yaudah non,bilang ke bibi aja nanti,bibi mau kerja lagi"

Saat ingin menaiki tangga kepalanya tiba tiba sakit,dan dengan tidak sengaja ia mendorong guci disebelahnya.

LeynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang