MOS SMA - 2015
Andra menarik tangan Sally yang matanya masih setengah terpejam untuk ikut berkumpul dengan siswa dan siswi baru lainnya. Meskipun pemilihan Ekskul bukanlah hal prioritas bagi Sally, namun Andra tetap saja menyeretnya untuk ikut serta.
"Lo dari mana aja sih Ndra?," tanya Radit, kesal.
"Tuh..., gua habis bagunin Princess Aurora dari tidur panjangnya," tunjuk Andra pada Sally, "..., disuruh beresin kamarnya malah dia on the way ke alam mimpi," sambil menggerutu.
Radit hanya tersenyum singkat lalu kembali fokus pada kertas yang akan dipakai mencatat siapa-siapa yang akan mendaftar Ekskul Basket.
Sally bergabung dengan semua siswa-siswi baru hari itu.
HOOOAAAAMMM!!!
Gadis itu kembali menguap karena mengantuk. Dia benar-benar tak peduli tempat, cuek sekali! Tita merasa tertarik melihatnya, lalu mendekat dan merangkulnya.
"Hai..., gue calon siswi kelas 10-a, lo kelas mana?," tanya Tita.
"Sama! Kelas 10-a..., maunya sih langsung ke kelas 12, tapi gak boleh sama Abang gue tuh, takut tersaingi katanya," jawab Sally setengah bercanda.
Tita terkikik mendengar jawabannya.
"Hai Sally, makin cantik aja," goda salah satu siswa baru.
"Diam lo!," balas Sally, ketus.
"Dih galak amat sih Sal...," ujar Pria itu.
"Kalau lo udah tahu gue galak ya minggir sana! Ganggu aja! Nggak lihat gue lagi ngomong serius sama orang lain, hah?!!," gadis itu semakin ketus luar biasa.
Semua anggota Seven B menatapnya sambil tertawa ringan.
"Sal, mau ikut Ekskul apa?," tanya Difta.
"Nggak tahu, gue belum ada rencana nih. Tapi rencana masa depan udah ada..., gue mau jadi Ibu rumah tangga," jawab Sally.
"Aduh..., masih jauh itu Sal. Lulus SMP aja baru kemarin...," sindir Tita.
"Seenggaknya gue udah tahu duluan di masa depan hidup gue bakal kaya' bagaimana. Nggak muluk-muluk, nggak bakal banyak pusing, dan nggak bakal banyak tuntutan...," Sally mengatakannya dengan bangga.
"Iya deh iya..., Sally..., si calon Ibu Rumah Tangga," Difta menobatkannya seperti dalam film-film bertema kerajaan.
Mereka bertiga tertawa lepas saat Difta melakukan itu, bahkan Difta sendiri pun ikut merasa geli dengan apa yang dilakukannya.
Alex melirik diam-diam ke arah mereka bertiga dan mengawasi gadis itu.
'Gue nggak mau kalian salah bergaul lagi! Jadi dia harus gue awasin.'
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLY ; Ketika Pilihanku Hanya Jatuh Padamu
Teen Fiction[COMPLETED] Kulkas! Dia mirip kulkas! Sudah pendiam, dingin, kaku lagi! Tidak ada pria manapun yang bisa menandingi iritnya dalam berbicara. Tapi entah mengapa di balik diamnya seorang AL Seven B membuatku penasaran setengah mati untuk tahu segalany...