Chapter 17 (Rian Aneh)

840 53 34
                                    

Holla aku kembali, ada yang kangen ngga?

Jangan lupa tekan tombol ⭐ dibawah sebelah kiri oke 👌

#HappyReading

Dinda tak habis pikir dengan tingkah laku Rian yang tiba-tiba jadi pendiam. Sejak keluar dari rumah mama tadi, Rian keliatan jadi pendiam. Ngga kayak Rian yang biasanya ngeledek Dinda terus-terusan. Rian kenapa?~batin Dinda.

Sekarang mereka lagi ada di mobil, perjalanan pulang dari rumah orang tua mereka. Hanya keheningan yang terjadi selama di perjalanan. Biasanya Rian akan menggoda Dinda sampai Dinda jengkel. Namun, beda dengan kali ini. Yang terjadi hanyalah keheningan.

Sesampainya mereka dirumah pun juga masih sama seperti tadi. Rian tak berkata apapun dan langsung pergi masuk ke dalam rumah.

Ketika Dinda memasuki kamar, ia tak menemukan Rian dimanapun. Mungkin lagi ke dapur, pikirnya.

Dan benar saja, Rian memang pergi ke dapur untuk mengambil minuman dingin agar bisa mendinginkan otak dan hatinya yang sejak tadi panas. Ia teringat kejadian tadi sewaktu di rumah Mama.

'Rumah Mama'

"Riann mulut lo minta dicabein yah!!!"

"Iya nih sayang" goda Rian lagi. Ia senang melihat ekspresi Dinda kalo lagi kesel. Sungguh menggemaskan.

"Heh bener-bener lo ya! Minta disumpel mulut lo biar berhenti ngomong"

"Boleh, asalkan nyumpelnya pake bibir lo"

Baru saja Dinda ingin membalas ucapan Rian. Ucapannya kepotong oleh perkataan Mamanya yang tiba-tiba.

"Dinda, kamu lulus SMA mau kuliah dimana?"

Dinda diam sejenak untuk berpikir, tak lama kemudian ia berkata "Dinda mau lanjutin kuliah di Luar Negeri Ma"

"Dimana?" kini giliran Rian yang bertanya. Pasalnya Dinda tidak pernah membicarakan ini padanya.

"Di London"

"Kenapa ngga kuliah disini aja?" tanya Ameli.

"Ngga Ma, soalnya Dinda kemaren dapet beasiswa dari sekolah untuk kuliah di London" jelas Dinda yang membuat Rian terlonjak kaget.

"Kamu terima?" Kini giliran Papanya Dinda yang bertanya. Sedangkan Rian dan kedua orang tuanya hanya menyimak pembicaraan antara orang tua dan anak itu.

"Iya Pa, soalnya Dinda kan dari dulu memang pengen banget kuliah di Luar Negeri"

"Tapi kamu harus izin dulu sama suami kamu. Sekarang kan kamu tanggung jawab dia. Kamu udah bicarain ini kan sama Rian?" tanya Mama Dinda.

"Udah kok Ma" jawab Dinda berbohong. Pasalnya dia tidak pernah membicarakan ini kepada Rian. Dia juga belum meminta izin kepada Rian. Nanti kalau dia jujur, pasti semua orang pada curiga. Makanya Dinda memilih untuk berbohong saja. Toh nanti bisa dibicarakan sama Rian.

"Beneran?" tanya Mamanya memastikan.

"Iya Ma, ya kan Yan?"

"Iya Ma" balas Rian singkat dan tanpa ekspresi.

Rian meletakkan gelas di meja dapur sedikit keras sehingga menimbulkan bunyi yang cukup bisa dibilang keras.

Ia marah pada Dinda, pasalnya Dinda tidak pernah membicarakan soal kuliahnya pada Rian. Apalagi tadi, pake acara berbohong pula.

RIANDIN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang