Melangkahkan kaki sesuai tempo dari earphones miliknya, sesekali gadis itu melantunkan senandung di jalanan pagi yang masih sepi.
Angin yang berhembus kencang, membuat Sora mengeluarkan karet rambut dari dalam saku jaket dan mengikat asal rambutnya yang panjang.
Sedikit membenarkan kacamata yang melorot, gadis itu berlari kecil melewati zebra cross ketika lampu lalu lintas berubah warna.
Tak banyak yang berubah dari rutinitasnya berangkat ke sekolah. Empat kilometer telah biasa ia tempuh dengan berjalan kaki. Jika ditanya alasannya, maka jawabannya adalah untuk berhemat supaya sedikit meringankan beban orangtua semata wayangnya.
Sesampainya di sekolah, gadis itu langsung menuju area mading guna melihat daftar pembagian kelas tahun ajaran baru.
Mencari namanya dengan seksama diantara barisan abjad yang disusun dalam beberapa kolom, perasaannya tiba-tiba menjadi campur aduk.
Semoga saja di kelas yang baru ini dirinya dapat bersosialisasi dengan lebih baik lagi, itulah satu-satunya harapan Sora.
Setelah menemukan nama lengkap beserta kelas barunya, gadis itu bergegas menuju anak tangga menuju lantai dua yang memang di khususkan untuk kelas sebelas.
Sora mengambil tempat duduk di barisan paling kiri bangku kedua dari belakang tepat di samping jendela yang terbuka lebar.
Dengan bluetooth earphones yang masih tertancap di telinga, Sora membuka laman manga online sambil menunggu jam pelajaran dimulai.
Namun tiba-tiba saja gadis itu dikejutkan oleh tangan besar yang melambai tepat di depan wajahnya.
Memekik tertahan, Sora lantas melepaskan kedua earphonesnya.
"Sorry-sorry aku nggak bermaksud buat ngagetin kamu."
Pemuda bertelapak tangan besar itu mengambil tangan Sora sebelum memperkenalkan diri.
"Namaku Mingi... Song Mingi."
Tersenyum kikuk Sora membalas perkenalannya, "Ahn Sora."
Sedikit ragu, pemuda yang diketahui bernama Song Mingi itu terduduk di depan bangku Sora yang masih belum menemukan pemiliknya.
"Kamu suka anime ya?" ujar Mingi lagi sedikit berbalik dan menunjuk jaket kebesaran yang dikenakan Sora. "We'll get along well then..."
Mata Sora membulat.
Kata-kata pemuda sipit yang juga berkacamata itu seketika menumbuhkan setitik harapannya dalam pertemanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartthrob [revisi]
FanficMenjadi pengagum rahasia, membuat Ahn Sora tidak bisa terang-terangan menyatakan perasaannya. Cinta pertama? Ataukah... Persahabatan? Manakah yang lebih penting menurutnya? ATEEZ x OC Fanfiction was #1 kfanfic #1 ateezfanfic #1 secre...