Heartthrob [revisi]

02❥៚

"Eh tunggu!" teriak Sora kala berusaha mengejar bus yang meninggalkannya.

Nafasnya yang terengah kini bercampur rasa penyesalan yang mulai meluap.

Semuanya akibat tadi malam.

Bukannya langsung tidur, gadis berkacamata itu malah mencari akun instagram milik pemuda misterius di kelasnya. Setelah ditemukan, ia semakin dibuat penasaran oleh akun yang ternyata disetting privasi oleh pemiliknya, belum lagi jumlah pengikut yang sangat banyak berbanding terbalik dengan jumlah postingannya yang bisa dihitung jari.

Sebenarnya pemuda seperti apa Jung Wooyoung ini?

Alhasil paginya jadi kacau total.

Jika dalam waktu lima belas menit dirinya belum mencapai gerbang sekolahan, maka jalan bebek lima kali putaran harus ia lakukan.

Ah sial!

Dengan mata yang berkaca-kaca, Sora melanjutkan jalannya sambil setengah berlari.

Namun tiba-tiba saja sebuah motor matic menepi saat gadis itu hendak menyebrang.

"Ayo naik!" ajak sang pemuda menaikkan kaca helmnya.

"Eh.. Jung-"

"Udah cepetan!" seru Wooyoung sambil menyerahkan helmnya yang satu lagi.

Sora mengambil helm dan memakainya. Gadis itu kemudian terduduk ragu di belakang sang pemuda.

"Pegangan!"

"Hah?"

Tanpa basa-basi Wooyoung melajukan sepeda motor dengan kecepatan yang tidak Sora duga. Hal itu tentu saja membuatnya refleks memeluk erat pinggang pemuda yang memboncengnya.

Jarak yang terlalu dekat.

Pelukan yang terasa hangat.

Wangi parfum yang khas dan sedikit menyengat.

Semuanya sukses membuat jantung sang gadis kuat memberontak.

Setelah laju sepeda motornya terasa stabil, perlahan Sora melonggarkan pelukannya pada Wooyoung mengalihkan tangannya untuk meremat kedua sisi hoodie milik pemuda itu guna menjaga keseimbangannya. Kalau Sora bersikeras bertahan dengan posisi sebelumnya, bisa-bisa ia pingsan di tengah jalan sebelum sampai di sekolahan.

"Duluan sana... Aku mau parkirin motor dulu," ujar Wooyoung dingin.

Mendengar itu, sang gadis segera melepaskan tangannya dari hoodie Wooyoung. Kepalanya masih tertunduk malu seraya mengembalikan helm milik pemuda itu.

"Ma-Makasih ya..."

Sora segera berlari menuju kelasnya.

"Tumben baru dateng. Kirain kamu nggak akan masuk," ujar Mingi.

"Aku kesiangan!" jawab Sora dengan nafas yang tidak beraturan.

Tak lama, Wooyoung tiba tepat waktu saat bunyi bel tanda mulai pelajaran.

Pemuda itu sekilas melirik kearah Sora.

Sora yang sadar akan hal itu hanya bisa tersenyum kikuk sambil berusaha menyembunyikan rona merah pada pipinya.

Kejadian yang membuatnya berdebar sepanjang pagi ini, takkan Sora lupakan seumur hidupnya.