Pada jam pelajaran kosong, Sora memilih untuk bersantai di bangkunya dan tidak melakukan kegiatan apapun. Berbeda dengan teman sekelasnya yang mulai ramai berbincang, namun tak sedikit juga yang mulai sibuk merangkum seperti yang telah ditugaskan.
Tangan Sora terulur, menyentuh-nyentuh punggung Mingi menggunakan bolpoinnya jahil.
Tubuh sang pemuda menggeliat menjadikan hiburan bagi Sora kala mengisi jam kosongnya.
Tak juga berhenti mengganggunya, pemuda yang tak mampu lagi menahan gelinya lantas berbalik dan mengambil bolpoin Sora.
"Mingi ih balikin!" seru sang gadis berusaha merebutnya.
Pemuda jangkung itu menyeringai.
"Nih ambil sendiri kalo bisa!" ujarnya melemparkan benda tersebut sembarang.
TUK!
"Akh!"
Terlihat Wooyoung mengusap kepalanya sembari celingak-celinguk mencari pelaku pelemparan.
Merasa perbuatannya salah, Sora dan Mingi serentak membuang wajah bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
Tak lama pukulan-pukulan kecil mendarat di punggung Mingi.
"Mingi balikin..." bisik Sora.
Pemuda itu membalikan badan.
"Wlee! salah sendiri!"
Melirik kearah sang korban penimpukan, perasaannya kembali tidak karuan.
Wooyoung yang sepertinya kelelahan, terlihat melanjutkan kegiatan tidurnya. Wajahnya ia tutupi menggunakan buku pelajaran.
Kalau bolpoinnya diambil sekarang, takutnya nanti kepergok dan bisa panjang urusan. Mempertimbangkan segala konsekuensi yang ada, Sora lantas mengurungkan niatnya. Ia lebih memilih bersabar untuk mengambilnya nanti saja.
.
.
."Ra, aku duluan ya..." pamit Mingi seraya melemparkan senyuman.
"Buru-buru banget, dasar bucin!"
Hubungan Mingi dan Jiwoo sepertinya berkembang dengan baik kalau diperhatikan dari cerahnya senyumannya barusan.
Syukurlah.
Sora ikut senang melihatnya.
Seperti biasa setelah jam pulang sekolah, gadis itu tak langsung meninggalkan ruang kelasnya. Sepasang manik berkacamatanya selalu ia sempatkan untuk memandang keluar, mencari-cari keberadaan sang pemuda dari jarak aman. Melihat interaksinya dengan sekitar, membuat Sora kembali berangan.
Jung Wooyoung.
Entah sudah berapa lama, gadis itu hanya berani menatapnya dari kejauhan. Meskipun begitu, sang pemuda takkan pernah tahu kalau keberadaannya saja mampu membuat Sora tersenyum tanpa sadar.
Perasaan hangatnya masih sama.
Semakin lama malah semakin berkembang.
Mungkin inilah yang disebut cinta pertama.
Entahlah.
Setelah punggungnya menghilang dari jangkauan pandang, Sora mulai beranjak dari tempat duduknya.
Gadis itu berjalan menuju tempat duduk Wooyoung, mencari-cari keberadaan bolpoin yang tadi Mingi lempar.
Namun nihil.
Setelah Sora mencarinya sampai berjongkok ke sekitar, bolpoin tersebut tidak juga ditemukan.
Menghentikan pencarian, sang gadis mulai meninggalkan ruang kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartthrob [revisi]
Fiksi PenggemarMenjadi pengagum rahasia, membuat Ahn Sora tidak bisa terang-terangan menyatakan perasaannya. Cinta pertama? Ataukah... Persahabatan? Manakah yang lebih penting menurutnya? ATEEZ x OC Fanfiction was #1 kfanfic #1 ateezfanfic #1 secre...