04❥៚

220 42 8
                                    

Tiba di rumah dengan penampilan kacau, Sora dihujani berbagai pertanyaan dari sang ibu yang amat mengkhawatirkannya.

Hanya menghabiskan segelas air minum tanpa menyentuh makan malamnya, gadis itu berlalu masuk ke kamarnya dengan berbagai pertanyaan yang tak satupun ia jawab.

"Aku cuma jatuh Bu," ujarnya sebelum menutup pintu. "Aku mau istirahat."

Setelah membersihkan diri, gadis itu membanting tubuhnya ke kasur yang empuk. Tangannya meraih boneka beruang coklat untuk dipeluk. Rasanya Sora terlalu lemas untuk sekedar menarik selimut biru miliknya.

Ah, biarlah.

Tapi pikiran-pikiran tentang masa lalu kembali mengusiknya, sama sekali tak memberikan kesempatan dirinya untuk beristirahat dengan tenang.
.
.

//Flashback

Jam pulang sekolah telah lama berlalu, seluruh siswa tentu sudah meninggalkan sekolah sedari tadi. Tapi tidak untuk Sora yang sering kali menyempatkan diri untuk mengunjungi perpustakaan sekolah. Setelah meminjam beberapa komik keluaran lama, kakinya mulai meninggalkan ruangan karena hari ini perpustakaan harus tutup lebih awal.

Gadis itu melihat kearah jam kecil di tangan kirinya.

Masih terlalu dini untuk pulang ke rumah, karena di rumah pun tidak ada siapa-siapa.

Gadis itu lantas memutar langkahnya menuju pojok taman sekolah, tepatnya di sebelah ruang musik untuk membaca satu sampai dua komik yang dipinjamnya.

Melodi indah mulai terdengar mengalun memanjakan telinganya.

Sora lantas menghentikan kegiatan membacanya karena tak percaya apa yang barusan ia dengar.

Komik yang dibacanya saat ini kebetulan menceritakan tentang seorang pianis yang terkenal.

Imajinasinya yang terlalu kuat ataukah memang ada seseorang yang tengah memainkan alat musik?

Rasa penasaran menuntunnya untuk sedikit mengintip di antara helaian gorden putih pada jendela ruang musik.

Terlihat seorang pemuda tampak menghayati dan menjiwai permainan pianonya.

Terlihat seorang pemuda tampak menghayati dan menjiwai permainan pianonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sora kembali terduduk bersandar di bangku depan ruangan tersebut. Tanpa sadar, matanya ikut terpejam menikmati lantunan melodi yang sedih namun terdengar menenangkan.

Tak lama, suara itu terhenti.

Sora perlahan membuka matanya.

"Dari kapan kamu di situ?" tanya pemuda yang kini berada di depan pintu sambil menatap Sora.

"Ba-Baru kok Kak," jawabnya terbata pada pemuda yang diyakini sebagai kakak kelasnya karena terdapat tiga garis strip di dasi seragamnya.

"Kamu kok belum pulang?"

"Umm... Nunggu jemputan Kak."

Bohong.

Kim Hongjoong, nama sang kakak kelas yang perwujudannya sama persis dengan tokoh utama dalam komik yang baru saja ia baca.

Heartthrob [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang